16

531 68 6
                                    

Enjoy!

Akhirnya jihoon tahu kenapa chan tidak tinggal di rumah besar soonyoung. Jihoon di rumah itu sudah tiga hari dan dia hanya dikamar itu bersama chan. Jihoon terkadang mencoba kabur saat tidak ada soonyoung tapi selalu saja tidak bisa padahalkan dia juga harus mengurus kakek neneknya yang mungkin persediaan makanan mereka hampir habis karena jihoon hanya berpamitan jika dia tidak pulang selama 3 hari.

Jihoon juga selalu bilang kepada chan jika dia adalah ibunya. Jihoon sebenarnya sangat senang di situasinya karena ada chan yang selama ini ia rindukan tapi juga tidak tenang saat soonyoung pulang kerumah membawa wanitanya dan bermain seperti orang gila.

Jihoon selalu menidurkan chan lebih awal karena jika terlalu malam dia akan mendengar suara-suara menjijikkan dari kamar sebelah yaitu kamar soonyoung. Soonyoung pun seperti lupa jika di kamar sebelahnya ada jihoon dan chan.

"Hahh kapan aku bisa keluar dari sini, dia saja juga tidak peduli aku disini" keluh jihoon yang selalu ia keluarkan hari ini.

Pintu terbuka dan sesosok pelayan yang selalu membawakan makanan untuk ibu dan anak itu datang.

"Sampai kapan kau akan melakukan ini?" tanya jihoon kepada pelayan tersebut.

"Sampai saya mendapat perintah dari tuan soonyoung, nyonya" ya semua pelayan memanggil jihoon nyonya yang membuat jihoon merasa aneh.

"Aku harus pulang, kakek nenekku bisa-bisa tidak makan karena aku disini" ucap jihoon.

"Maaf nyonya saya tidak mempunyai izin untuk berbicara lebih kepada nyonya"

"Bisa kau hentikan memanggilku nyonya, itu menjijikkan" pelayan itu malah hanya membungkuk sopan dan pergi meninggalkan jihoon.

"Baiklah aku akan bicara sendiri dengan soonyoung"

Setiap jam 4 sore, soonyoung pasti akan pulang dan jihoon pasti akan memandikan chan dan bermain dengannya. Jihoon memanggil pelayan dengan mengetukkan pintunya dari dalam.

"Aku ingin bertemu dengan soonyoung, izinkan aku keluar, aku tidak akan kabur" ucap jihoon saat pintu terbuka.

"Baik nyonya" balasnya dan membiarkan jihoon keluar menuju kamar samping.

"Jaga chan" ucap jihoon sebelum meninggalkan pelayan itu.

Jihoon mengetuk pintu terlebih dahulu sampai soonyoung menyautinya dan membiarkan jihoon masuk. Sejujurnya jihoon sangat gugup dan takut jika rencananya tidak berjalan mulus.

"Ada apa?" tanya soonyoung yang mungkin baru selesai mandi karena hanya mengenakan handuk yang menutupi pinggang sampai lututnya lalu menggosok rambut basahnya dengan handuk kecil. Jujur saja itu juga semakin membuat jihoon gugup.

"Apa kau ingin bermain denganku karena aku tidak membawa wanita ke rumah?" tanya blak-blakan dari soonyoung yang membuat jihoon melotot.

"T-tidak! Aku harus pulang, biarkan aku pulang, tidak apa jika chan harus kembali dengan kedua orang tuamu asal tidak disini"

"Pulang? Kau istriku dan ini rumahmu"

"Kau gila?! Aku bukan lagi istrimu! Aku harus pulang, kakek dan nenekku membutuhkanku"

"Apa itu alasannya?" jihoon mengangguk.

"Jika seperti itu pulanglah dan saat kau kembali mereka berdua akan tidak ada agar kau tidak pulang lagi" ucap soonyoung yang juga diluar ekspetasi jihoon.

"Apa kau bisa disebut manusia? Bukankah kau iblis? Aku benar-benar harus pulang untuk menjaga mereka!"

"Bagaimana saat kau berada di rumahmu kau melihat mereka berdua sudah tidak bernafas?" jihoon sudah sangat marah dengan bercandaan ala soonyoung itu dan bersiap menampar soonyoung.

START [SVT GS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang