Sejak kedatangan Angel, membawa makanan hidangan. Mereka sontak terdiam tak berkata sepatah kata pun.
Angel pun mulai menyajikan makanan yang dibawanya. Tetapi, gadis itu tidak paham mengapa selalu ada enam piring hidangan. Padahal anggota yang datang hanya lima orang. Tidak mau ambil pusing, dia pun berjalan ke sebelah Zergan kemudian berdiri di sana, dan menunggu selama perjamuan berlangsung.
Kelimanya pun mulai menyantap hidangan yang sudah disediakan. Keheningan terus menyertai mereka, sepanjang jamuan makan malam ini.
Setelah kelimanya selesai makan. Angel pun keluar ruangan dengan membawa piring-piring sehabis mereka makan tersebut, ke dapur untuk dicuci.
Dari dapur, dia pun pergi ke ruangan Sion. Ada satu pertanyaan yang terus teriang-iang dalam benaknya.
Sampai di tempat tujuan, gadis itu langsung mendekati meja kerja pria tersebut. Di mana, Sion saat ini terlihat sedang menyusun data-data dalam komputer.
"Sion, ada satu pertanyaan, apa kamu bersedia menjawab?" tanya Angel yang tepat berada di hadapan Sion.
"Tidak lihat ya saya sedang sibuk?" tanya Sion mencoba mengalihkan pandangannya.
"Ayoklah, satu saja," jawab Angel dengan wajah memelas.
"Cepat, lima menit," ujar Sion yang masih memasukan data dalam komputernya.
"Mengapa selalu ada enam piring makanan setiap jamuan tiga orang tertinggi pasukan?" tanya Angel.
Mendengar pertanyaan Angel, Sion sontak berhenti memindahkan data dan menatapnya. "Jangan bilang kamu belum tahu?"
"Hah?" tanya Angel sontak terkejut.
"Kamu kerja di sini sudah berapa tahun? Tiga kan?" tanya Sion beranjak berdiri dari tempatnya duduk saat ini. Dia pun berjalan mendekati Angel.
"Malahan dah mau lima tahun, tepat Desember besok," jawab Angel mencoba mengingat-ingat kembali.
"Sungguh malang nasibmu, Angel. Biar saya ceritakan sedikit tentang kemiliteran di sini," ujar Sion memegang pundak Angel.
"Baik," jawab Angel mencoba menyingkirkan tangan Sion.
"Jadi, enam tahun lalu tepat di bulan November ini. Marsekal kemiliteran pusat meninggal, kemudian digantikan oleh Jenderal yang sekarang. Dan sebab itu, Jenderal berhak atas pasukan udara dan darat," ucap Sion.
"Jangan-jangan beliau meninggal pada tanggal tiga puluh, tepat di hari ini?" tanya Angel sontak terkejut.
"Gak sih, beliau meninggal dunia tanggal tiga November. Malah hari ini memperingati ulang tahunnya," jawab Sion.
"Owh kirian hari memperingati tanggal meninggalnya beliau. Tunggu, mengapa bukan orang lain yang menggantikan posisi mendiang Pak Marsekal?" tanya Angel.
"Justru itu ...," jawab Sion melepaskan tangannya dari pundak Angel. Kemudian dia berjalan kembali ke tempat duduknya.
"Iya?" tanya Angel semakin penasaran.
"Saya tidak tahu," jawab Sion kembali memindahkan data ke dalam komputernya. "Sudah-sudah, ini sudah lebih dari lima menit."
"Baik, terima kasih informasinya Letnan, saya pamit," jawab Angel pamit undur diri. Gadis itu pun berjalan meninggalkan tempat tersebut.
Di ruang perjamuan sendiri, Calvian dan Thomas masih saling bertatapan dengan mata sinis. Zergan sendiri tidak dapat mencegah mereka berdua.
"Laksamana, sepetinya Anda belum menjawab pertanyaan saya," ucap Zen melirik Zio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Aeternus [END!] [On-going]
Mistero / Thriller⚠️NOTE : BIKIN PENASARAN DAN BERPIKIR⚠️ ⚠️BANYAK ADEGAN PEMBUNUHAN⚠️ Happy Reading, hargai karya orang. "Amor Aeternus" berarti cinta abadi. Namun, kisah ini tidak seperti maknanya. Menceritakan kisah pilu, seorang gadis bernama Auristela Helena Ve...