12•

13 3 0
                                    

Ana akan menyembunyikan pesan ini dari Yuta. Dia tidak ingin Yuta mencari tau siapa, ya, walau dia juga ingin tau. Tapi dia tidak ingin membuat Yuta beraktivitas terlalu lelah.

Yuta baru saja pulang dari rumah Juan. Dia dan teman-temannya yang lain menjenguk temannya yang tidak ada niatan hidup itu. Kini Yuta berada dikamar nya. Dia mengambil hape nya dan ngechat sang pujaan.

Yuta
Udah sampai?
20.00

Nayana ku
Udah. Kamu udah mandi, sholat, minum obat?
20.06

Yuta
Syukur. Udah dong. Kamu?
20.07

Nayana ku
Sama. Yuta, aku ngantuk aku tidur duluan ya. See u Yuta-san
20.10

Aneh, seperti ada yang disembunyikan Ana dari dia. Ana jarang tidur cepat dan balas chat biasanya cepat. Ini membuat Yuta khawatir. Takut Ana-Nya diambil.

••••
Paginya, Ana sudah siap dengan seragam. Dia bersemangat karena besok hari libur dan dia akan berpacaran dengan kasurnya. Saat turun, Ana melihat Yuta yang sudah menunggunya di ruang tamu.

"Bareng?" Ana heran dengan apa yang ia lihat. Tidak tanya Yuta, melainkan ada Taro juga duduk di samping Yuta.

"Iya, sama Chandra. Hari ini aku bawa mobil jadi bisa barengan. Gak apa-apa kan?" Ana mengangguk tanda setuju. Setelah itu, mereka berangkat bersama menggunakan mobil.

15 menit mereka telah sampai di parkiran sekolah. Disambut dengan teman-teman adiknya yang tidak bermoral.

"Cie, naik mobil. Gak mau kalah dari si om-om mobil," Hakim meledek kearah Yuta.

"Cie. Julid aje jadi orang," Yuta meninggalkan Hakim dan teman-temannya. Dia membawa Ana bersamanya. Mereka jalan bersama menuju kelas Ana.

"Lagi?" Yuta bertanya saat melihat ada bekal diatas meja Ana.

"Udah gak usah khawatir. Udah sana, aku usir kamu dari kelas aku," Ana menyeret Yuta untuk menjauh dari kelas nya. Dia memakan bekal yang diberikan si misterius.

"Ana, besok mau kemana?" Tamara dan Savana datang dengan sumringah.

"No plan. Kenapa?" Savana dan Tamara sudah bertepuk tangan bersama. Ana merasa seperti anak kecil yang baru bisa jalan.

"Kita triple date gimana?" Savana mengatakan dengan mata binar.

"Tamara jadian sama Mark?" Ana bertanya dengan polos. Tamara hanya menggeleng.

"Pokoknya besok kita triple date bye," final Savana. Ana hanya ikut-ikut saja. Paling Yuta sudah diberi tahu temannya.

•••
"Besok kemane?" Johnny bertanya saat baru masuk kedalam kelas. Dia bertanya kepada Yuta.

"No plan. Kenapa?" Yuta bertanya dengan heran.

"Savana punya rencana triple date sama cewek Mark sama cewek lu juga. Ikut ya," Johnny mengatakan dengan semangat.

"Mark udah jadian sama Tamara?" tanya Yuta polos. Mark menjawab dengan gelengan.

"Yaudah, pokoknya besok kita ikutin aja apa yang mereka mau," final Johnny kepada kedua temannya yang masih bingung. Yang satu ikut tapi gak tau status. Dan yang satu ikut-ikutan aja.

Setelah pulang sekolah, para wanita memasalahkan pakaian yang akan mereka kenakan dan para pria mempermasalahkan mereka mau ngapain disana.

••••
Ini adalah hari mereka akan melakukan triple date. Mereka telah sampai di mall yang mereka tuju. Mereka bergandengan tangan. Savana mengajak Johnny untuk ke toko pakaian, Tamara dan Mark yang ingin membeli gitar. Ana dan Yuta yang menuju ke toko buku.

"Mau beli buku apa?" tanya Yuta kepada Ana.

"Bingung. Aku ajak kamu kesini biar pura-pura ada kegiatan aja gitu. Males aku ikutin mereka. Pasti mesra-mesraaan," jujur, Ana malas ikut hari ini. Tapi paksaan kedua sahabatnya, Ana jadi terpaksa.

"Ada-ada aja. Aku pilih novel ini buat kamu. Cocok sama cerita kita," Yuta menyodorkan novel yang ia rekomendasi kan kepada Ana. Setelah melihat sinopsis dibalik buku, Ana membeli. Tapi bukan Ana yang bayar melainkan Yuta.

"Aku yang kasih rekomendasi berarti aku harus beliin kan?" Ana dibuat melongo dengan pernyataan Yuta.

"Gak gitu konspenya. Tapi gak apa-apa. Makasih hadiah nya," mereka bergandengan tangan menuju ke toko baju yang Savana dan Johnny tuju.

"Ih John. Baju ini tuh bagus buat badan kamu. Gak percaya amat," Savana menyodorkan baju yang tadi ia pegang kepada Johnny.

"Yaudah aku beli. Siniin belanjaan kamu," setelahnya, mereka berjalan menuju kasir dan menemukan Yuta dan Ana yang tertawa.

"Lama amat lu beli baju. Abis nih samperin Tamara sama Mark terus kita makan," mereka berjalan bersama ke toko musik. Mereka mencari Mark dan Tamara. Mereka menemukan kedua makhluk itu yang saling bertaut tangan.

"Tinggal main gonjreng gak usah modus bisa kali," Johnny balik ke mode julid.

"Buruan, kita mau makan," setelah itu, mereka pergi dari toko musik dengan membeli gitar untuk Mark.

Mereka makan dengan nikmat. Ya, walau triple date tapi tidak parah. Mereka tetap ada waktu untuk berduaan. Setelah makan, mereka bermain di timezone. Banyak yang mereka mainkan, mereka juga banyak tertawa. Dan berkali-kali Ana mengingatkan Yuta untuk tidak terlalu bahagia. Yuta mendengarkan Ana. Setelah lelah bermain, mereka pulang.

"Senin waktu nya ujian, semangat ujiannya Nayana," Yuta menyemangati Ana. Ana senang, sangat senang.

"Kamu juga. Pulang, jangan main lagi. Jangan lupa solat dan minum obat," setelah mengatakan itu, Yuta pergi dari rumah keluarga Antariksa.

Entah sampai berapa lama mereka akan bahagia. Mereka selalu berdoa agar tidak ada malapetaka yang menghampiri mereka.

~~~
Vote dan comment. Karena vote dan comment kalian berguna untukku.

Trimakasih.

[✓] NAYUTA || YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang