25•

16 3 0
                                    

DI MOHON DENGAN HARAP OLEH AUTHOR NYA UNTUK MEM VOTE SEBELUM ATAU SESUDAH MEMBACA. AGAR AUTHOR NYA SEMANGAT. TERIMAKASIH

••|••

"Rendy, lo pulang sama siapa?" Perempuan dengan rambut panjang lucu itu bertanya kepada Rendy.

"Sendiri lah, lu kira sama siapa lagi," Rendy merasa agak aneh dengan perempuan ini.

"Bareng dong, kayanya rumah kita searah jadi bareng ya... Pliss," Chacha Adelia namanya, gadis dengan rambut panjang lucu dengan suara yang manis.

Chacha Adelia, gadis dengan senyum manis yang membuat semua pasang mata bahagia melihat senyumnya. Gadis dengan semangat penuh dan suara yang lucu. Gadis yang senang memberikan susu kotak kepada Rendy jikalau laki-laki itu sedih.

"Hmm..." Hanya itu respon yang Rendy berikan.

"Yeay... Makasih Rendy," mereka pun jalan bersama kearah parkiran.

Chacha naik dengan sedikit sulit karena rok panjang yang ia gunakan. Rendy yang sadar pun memegang tangan Chacha untuk membantu gadis itu naik ke motornya. Senyum Chacha mengembang, walau Rendy terkesan cuek tapi dia perhatian dan peka. Setelah itu, motor Rendy pergi dari parkiran sekolah.

••|••

Mark dan Tamara sedang berada di perpustakaan, sebenarnya hanya Tamara yang ingin berada di perpustakaan, tapi Mark ikut gadis itu.

"Mark diem deh, gue mau liat liat referensi buat makalah yang disuruh," Tamara menghela napas karena kelakuan Mark.

"Ih... Jawab dulu makanya lu mau kan gue ajak nonton. Film nya seru, gue kepo, makanya gue mau ajak lu," Mark tidak mundur untuk terus mengajak Tamara nonton.

"Kenapa gak ajak temen lu yang lain coba?" Perkataan Tamara membuat Mark pura-pura kaget.

"Lu gak takut gue disangka terong suka terong? Ih, gue gak mau. Udah paling bener sama neng Tamara," Tamara lagi dan lagi menghela napas.

"Oke, sekarang lu pulang dan jangan ganggu gue," bukannya pergi Mark menggeleng lucu dan menetap dengan membaca Alkitab.

"Gue tunggu lu, dan kita pulang bareng. Okayyy," final Mark, yang fokus kepada Alkitab yang ada ditangannya.

••|••

"Kamu yakin, itu si lilin gak ada niat buat rebut Yuta kan?" Savana yang sedang arah pulang bersama dengan Johnny yang menyetir mobil pun bersuara.

"Gak terlalu yakin. Aku tau dia mau Yuta jadi milik dia lagi. Kenapa kamu manggil dia Lilin deh, perasaan nama dia Lili," Johnny baru sadar dengan nama yang disebut kekasihnya aneh.

"Namanya Lilina, terlalu bagus buat cabe kaya dia. Udah bener Lilin entar cair abis itu pergi," Savana emosi dengan tingkah laku Lili yang jelas-jelas sudah punya tunangan tapi masih ingin dekat dengan Yuta.

"Hahahaha, doain aja biar dia gak aneh-aneh. Kamu tenang aja ada kita-kita yang akan jaga Yuta dari cabe itu," Johnny memegang tangan Savana untuk meredam emosi kekasihnya itu.

"Tapi kenapa kalian bisa kesel juga sama tu cewe?" Johnny menengok ke sebelah dan tersenyum.

"Nanti juga kamu tau ceritanya," setelah itu, mobil melaju dan sampai dirumah Savana.

••|••

Pulang sekolah kali ini, Ana dan Chandra pulang bersama dengan bus. Tidak ada alasan, hanya Ana merasa badmood dengan apa yang ia dapati. Ana yakin, jika Yuta pasti akan tetap bersamanya, tapi alasan apa yang membuat perempuan itu mendekati Yuta dan pindah ke sekolah mereka.

[✓] NAYUTA || YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang