Yuta yang baru saja keluar dari kamar mandi dan sedang mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, duduk di tepi ranjang dan membuka ponsel. Saat dia melihat notifikasi, dia heran siapa yang menelepon nya. Setelah di lihat siapa yang menelepon, Yuta tertawa.
"Hahaha lagi ngestalk gue ya dia?" monolog Yuta. Dan muncul sebuah ide, ide yang akan membuat mereka dekat. Yuta bertekad akan membuat Ana menyukai dia.
"Mas, kata Bunda makan malam dulu. Bunda udah masak lele goreng," Taro mengetuk pintu kamar Yuta dan memberitahu jika Bunda sudah selesai masak.
"Iya ntar Mas turun," kata Yuta masih mengeringkan rambut.
"Buruan, aku laper!" Taro udah ngoceh kalau lapar, Yuta tertawa melihat Taro ngambek karena lapar.
"Yaudah iya ayo!" Yuta mendorong Taro untuk turun kebawah. Dan sampai meja makan, mereka makan dengan mengobrol biasa.
••••••••
Pagi hari saat Ana baru sampai sekolah dan baru sampai koridor, Ana sudah mendengar suara yang membuat Ana takut."Woi, lu yang kemarin telfon gue ya?" seorang laki-laki yang terkenal dengan bobrok nya membuat Ana terkejut.
"Bukan gue, tapi tangan gue kepeleset jadi gak sengaja nelfon lu. Sana deh gausah kepede an," Ana mengusir laki-laki itu agar pergi.
"Tinggal bilang 'iya gue yang telfon lu karena kepo' gitu doang susah banget. Makin di lihat lu makin lucu ya kalau lagi malu," Yuta berjalan bersisian dengan Ana. Niat Yuta ingin mengantar Ana sampai kelas nya.
"Gue udah sampai kelas gue Yuta, sana lu pergi ke kelas lu deh!" usir Ana kepada Yuta. Dan yang di usir cuma cengegesan dan karena dia gemas dengan Ana, dia usak kecil rembut Ana.
"YUTAAA, RAMBUT GUE JADI BERANTAKAN KAN SETAN!!!" Sebelum macan ngamuk lebih parah, lebih baik dia pergi.
••••••••
Tama heran melihat temannya yang baru masuk sudah ketawa-ketiwi. Antara dapat uang tambahan atau dibeliin sesuatu sama Ayah nya. Tama paham banget teman nya ini bahagia karena dapet sesuatu."Kenapa lu? Pagi-pagi bukannya doa malah ketawa kaya orang gila Pasar Senen," tanya Tama heran.
"Ana tadi malem gak sengaja telfon gue, yaudah gue deketin aja dia tadi," Tama kaget. Bisa-bisanya Yuta langsung deket perkara gak sengaja telfon.
"Semangat deh kejar Ana nya," Tama nyemangatin Yuta biar lebih giat dapetin Ana.
Saat Yuta menengok kebelakang, Johnny dan Juan tidur dengan tenang. Dengan usil Yuta azan tepat dikuping mereka.
"YUTA KAMPRET! TEMEN LU LAGI TIDUR MALAH DI AZANIN!!" Johnny udah ngamuk seraya menunjukkan muka khas bangun tidur.
"BANGSAT LU YUTA! ANJING LU YA, TEMEN LU LAGI ENAK-ENAK TIDUR! AWAS LU YA ANJIM GAK AKAN GUE BIARKAN SPESIES KAYA YUTA TIDUR DI KELAS!!" Juan mengancam dengan emosi penuh. Tak lama dari ribut nya Juan, Johnny dan Yuta, Bu Lin masuk dengan wajah yang cerah.
3 jam mereka isi dengan mempelajari materi yang mereka tidak paham. Mungkin Doni paham, Tama juga paham. Tapi sisa nya tidak ada yang paham. Untung bel istirahat berbunyi. Yuta sudah meminta Juan untuk memberikan tempat saat di kantin, dan Juan hanya mengangguk.
Selepas dari kelasnya, Yuta menghampiri kelas Ana. Anak-anak kelas Ana heran, ada Yuta didepan kelas nya.
"Ngapain lu? Mau kospley jadi patung di Monas?" tanya Savana jutek kepada Yuta.
"Yee, gue udah cakep juga. Ya nunggu Ana lah, mau gue ajak makan bareng," tepat saat mengatakan itu, Ana keluar dari kelas bersama dengan Guntur. Guntur menyapa Yuta dan dibalas sapaan juga oleh Yuta.
"Makan bareng yuk, Na. Ajak temen-temen lu juga gapapa. Tapi mereka suruh duluan," perkataan Yuta membuat Ana bingung. Karena tidak ambil pusing, Ana mengikuti apa yang Yuta katakan. Aneh, sangat aneh. Cowok se famous Yuta mau makan dengan dirinya.
"Gue suruh temen lu jalan duluan, karena gue mau kenal lu lebih jauh. Aneh sih, tapi lebih aneh lagi perasaan ini, Na. Boleh kan gue kenal lo lebih jauh?" Ana kaget dengan perkataan Yuta.
"Yut, jujur aja gue gak pernah deket sama cowok selain, Ayah, Chandra, dan Guntur. Lo boleh aja mau kenal gue, tapi mungkin butuh waktu lama buat gue bisa buka diri," ucap Ana sungguh-sungguh saat jalan kearah kantin.
"Gak apa-apa. Gue belajar ngenal lu dan lu belajar buat nerima gue yang akan selalu dekat sama lu," ucapan Yuta membuat Ana binggung. Mereka sampai dikantin, ada teman-teman Taro juga jadi mereka makan bersama. Ana menjauh duduk nya dari Yuta, Yuta merasa Ana menjauhinya, tapi ia tak ambil pusing. Nanti pulang Ana harus pulang bersama dia.
••••••••
Jam pelajaran terakhir sudah dilaksanakan, ini waktunya untuk pulang. Tapi sebelum itu, mereka sepakat akan bermain kerumah Yuta dan teman-teman Taro juga ikut. Yuta izin kepada temannya untuk mengantar Ana pulang. Dan temannya memperbolehkan.Yuta sudah berdiri di depan kelas Ana, Yuta melihat Ana membersihkan kelas dengan bersenandung kecil. Setelah selesai, Ana terkejut melihat Yuta ada di depan kelas nya.
"Pulang bareng yuk," tawar Yuta kepada Ana. Ana ingin menolak namun tak enak. Jadi dia mengiyakan perkataan Yuta.
"Yut, apa enggak ngerepotin lu kalau gue pulang bareng lu?" tanya Ana saat sampai diparkiran, Yuta memberikan helm kepada dan menyuruh Ana untuk naik.
"Ana, niat gue mau antar lu pulang karena gue mau kenal lu. Itu sama sekali gak ngerepotin. Lu risih ada gue?" perkataan Yuta membuat Ana berpikir. Dia senang dengan kehadiran Yuta. Sungguh. Tapi ada perasaan aneh.
"Lu boleh kok yut, ngenal gue lebih jauh. Tapi jangan lewatin batas ya," ucap Ana lembut.
••••••••
Kini mereka sudah sampai didepan pagar rumah Ana. Yuta harus ingat rumah calon Mba pacar."Makasih ya, mau mampir?" tawar Ana kepada Yuta. Ana memberikan helm yang dia pakai kepada Yuta
"Ga, kapan-kapan aja. Salam buat Bunda lu sama Ayah lu. Besok pulang gue anter lagi, bye calon Mba pacar," ucapan Yuta membuat Ana blushing. Sial. Sial. Sial. Kenap harus Yuta?
Kini Yuta sudah sampai didepan rumahnya. Dia masuk dan mendapati kaum fakir makan berada di rumahnya. Dia naik keatas dan tidak memperdulikan mereka. Mereka sering main ke rumah ini, dan Yuta sudah terbiasa. Orang rumah juga.
Keesokan paginya, saat Ana sampai dikelas, Ana merasa aneh sangat Aneh, dia mendapati susu kotak full cream dengan roti rasa keju. Siapa yang mengirim bekal itu diatas mejanya?
~~~~~~~~~~
Vote comment ya gais. Karena vote dan comment kalian berguna buat aku dan karya ku.Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] NAYUTA || Yuta
Fiksi PenggemarTentang dua anak remaja yang menjalin kisah dalam sebuah hubungan yang penuh lika-liku dan juga pemberian berharga. 100% murni dari otak, tidak copas dari siapapun. beberapa part mengandung kata-kata kasar. °°°° Start : February 2021 End : Novembe...