2•

44 8 0
                                    

Jam istirahat telah berbunyi, setelah mengerjakan tugas yang diberikan Bu Fafa, Yuta dan kawan-kawan pergi kekantin. Dan disana juga ada Ana dan temannya.

"Savana," Johnny memanggil Savana, dan yang dipanggil ogah-ogahan nengok nya.

"Kenapa sih John?" Savana bertanya saat Johnny berada tepat didepan dia.

"Makan bareng mau?" Johnny nanya to the point, Savana sebenarnya mau-mau aja tapi gak enak ninggalin Ana, Tamara dan Guntur. Ana dan Savana bertatapan dan Ana mengiyakan apa yang Johnny katakan. Gak ada salahnya juga.

"Hmm mau gue, tapi temen-temen gue ikut," Johnny ngangguk semangat. Akhirnya mereka ikut ke meja Yuta and the genk.

Yuta merhatiin gerak gerik nya Ana, dia terhipnotis oleh paras Ana yang lucu dan manis. Tama yang lihat arah pandang Yuta pun mengajak ngobrol Ana.

"Nayana Antariksa, apakabar?" Tama menyapa Ana. Ana kaget gimana bisa cowok kaya Tama kenal dia. Dia aja keluar jarang, tiba-tiba kenal aja. Sedangkan Tamara udah duduk dan bercanda sama Mark.

"Baik, hmm... Kok lo bisa kenal gue? Kan gue jarang gabung juga kalau keluar sama mereka berdua," Ana bertanya dengan nada heran.

"Hahahaha, Yaiyalah kan dulu kita pernah satu tk, lupa ya?" Ana kaget, dulu? Satu tk? Namanya juga pas kecil jadi wajar lupa.

"Iya lupa Tama, maaf ya," Tama ngangguk dan nyenggol Yuta. Yang disenggol masih asik ngeliatin pergelutan Doni dan Jefri.

"Jefri tolol, males banget jalan sih setan. Makanan gue lu embat anjir!!" Doni udah mencak-mencak nasi nya diambil Jefri.

"Beli lagi sih, jangan kaya orang susah," jefri ngomong tapi mulutnya masih penuh dengan nasi. Doni yang liat itu langsung masukin tempe ke mulut Jefri sampai jefri tersedak. Tamara yang lihat itu langsung memberi Jefri minum.

"Makan tuh tempe, eh iya, itu bukannya air hujan ya? Hahahaha mampus lu minum air hujan," Doni udah ngakak pas tau yang tadi diminum air hujan. Tamara yang ngasih minum gak tahu itu air apa, dia kira air putih. Yang lain tertawa melihat Jefri.

Akhirnya makanan mereka telah sampai, makanan mereka Mark yang pesan saat mereka asik mengobrol. Guntur dekat dengan mereka, jadi dia ngobrol dengan siapa saja. Mereka makan dengan bercandaan dari Johnny dan Mark. Disaat itu, Hakim dan teman-temannya datang.

"Mas aku makan sini ya?" Taro meminta izin kepada Yuta. Sebenarnya Yuta gak bolehin tapi Tama ngizinin. 

"Iya makan sini aja gapapa," akhirnya mereka makan bersama. Ana risih diperhatiin Yuta, tapi gak enak mau negur jadi Ana perhatiin makanan atau kelucuan teman-teman yang lain.

"Mba gak makan?" tanya Juna ke Ana.

"Udah tadi, kamu makan yang banyak Juna biar bisa anter Mba pulang hehehe," Juna ngangguk pertanda setuju. Ana ngelus kepala Juna karena diantara yang lain, yang paling patuh sama Ana cuma Juna.

                                 ••|••

Selesai dari kantin, mereka kembali ke kelas. Teman bangku Yuta adalah Tama. Saat sampai, mereka duduk ditempat masing-masing. Jefri, Doni, Mark dan Johnny sibuk bercanda. Sedangkan Yuta dan Tama sibuk dengan ponsel. Ditengah itu, Tama bertanya kepada Yuta.

"Ana manis ya?" Tama bertanya kepada Yuta.

"iya," jawab Yuta singkat. Entah hari ini dia sedang tidak bersemangat. Sadar akan apa yang dia katakan dia buru-buru menatap Tama, sedangkan yang ditatap tertawa.

"Bego, terpesona kan lu sama Ana. Gak pernah liat dia sebelumnya?" Yuta geleng, karna itu pertama kali mereka bertemu.

Di kelas Ana, Ana lebih fokus membaca Novel dibanding mengobrol dengan teman-temannya. Kenapa teman-teman Ana sedikit? Karena kata mereka Ana membosankan. Namun Guntur, Savana dan Tamara menganggap Ana spesial.

"Pulang sama siapa Na ntar?" Tamara bertanya kepada Ana, dan Ana bingung mau jawab apa.

"Bus kayak nya, Chandra pulang sama temannya," jawab Ana jujur.

"Pergi sama kita mau ga? Kita mau beli liptint," Tamara bertanya kembali kepada Ana, dan Ana menggeleng.

"Gak deh, gue mau bantu mama aja," ucap Ana dan Tamara mengangguk.

Pelajaran selanjutnya dimulai. Yuta dan Ana sama-sama tidak fokus kepada guru yang menjelaskan. Mereka sibuk ke fikiran masing-masing.

                                 •••••••••

Bel pulang telah berbunyi, Yuta dan teman-temannya akan pulang. Mereka jarang nongkrong, paling nongkrong dirumah Yuta karena disana Bunda masak banyak.

Ana juga berniat pulang, tapi terhenti saat seseorang memanggil namanya.

"Ana," Ana menengok dan mendapati Guntur yang berlari kecil kearah nya.

"Kenapa Tur?" tanya Ana heran.

"pulang bareng?" tawar Guntur kepada Ana. Ana ingin menolak tidak enak.

"Boleh deh," Mereka berjalan bersama kearah parkiran sekolah. Mereka bertemu dengan Yuta dan teman nya. Setelah bertegur sapa sebentar, motor Guntur melaju di jalanan. Mereka mengobrol ringan. karena kalau banyak suka budeg. 15 menit sampai dirumah Ana.

"Makasih ya Tur, maaf ngrepotin," ucap Ana seraya memberikan Helm kepada Guntur.

"Gak, gapapa. Dah Ana," Guntur pergi setelah Ana memberikan Helm Guntur kepadanya.

"Assalamualaikum, Mah Ana pulang," salam Ana, setelah mendapati Mama, Ana bergegas kekamar dan bersih-bersih.

Setelah bersih, dia turun dan mendapati Chandra bersama teman nya sedang bermain PS. Ana naik lagi ke arah kamar, dia sibuk menscroll dan melihat kontak Yuta dan tidak sengaja memencet tombol telepon. Sebelum diangkat oleh empunya, Ana buru-buru mematikan.

"mampus, masuk ke kandang Macan nih gue," Ana menatap ponsel nya dengan rasa cemas.

Cari alasan apa dia besok  kalau bertemu dengan Yuta?

~~~~~~~~~~
Vote comment ya gais. Karena vote dan comment kalian berguna buat aku dan karya ku.

TOLONG DENGAN SANGAT HARGAI AKU SEBAGAI PENULIS DENGAN MEMBERIKAN VOTE

Terimakasih

[✓] NAYUTA || YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang