Latihan basket sekarang sudah selesai. Argio melihatnya ke arah saung ternyata anak PMR belum pulang.
"Dev, Nda, ke anak PMR yuk katanya mereka ngadain rujak parti"kata Argio mengajak kedua temannya dan diangguki.
"Eeeh rujak partainya masih ada ga"kata Argio pada teman perempuan kelasnya itu
"Masih nih ambil aja nih, yuk gabung sini"Argio, Arnanda dan Devian ikut duduk nimbrung bersama anak PMR.
Benar-benar mereka itu suka ikutan ekskul apa aja ya hahaha..
Argio melihat ketua PMR berdiri dan berbicara pada seniornya "gimana kalian? Mau latihan lagi atau pulang nih?"tanyanya dan semuanya kompak menjawab
"Pulang"jawabnya serempak
"Baik sebelum pulang semuanya, sebelum pulang setiap perwakilan anggota kakak minta evaluasi untuk latihan hari ini, hari ini ngapain aja?apa kak rujaknya enak, atau gimana kalian nyusun kata-kata sendiri. Dipersilahkan untuk setiap perwakilan setiap anggota"kata salah satu anggota PMR yang diketahui kelas sebelas itu.
Semuanya diam. Tak ada yang berani memberikan evaluasi tentang hari ini. Semuanya pada sibuk berbisik pada teman disampingnya. Ada juga yang memainkan ponselnya.
Argio melihat ke arah adik kelasnya itu sambil memakan rujak buah. Argio melihat salah seorang temannya yang ia ketahui adalah ketua dari ekskul PMR.
Cowok berkacamata itu awalnya hanya diam dan sekarang?"ini ga ada yang mau mengevaluasi latihan hari ini?"tanyanya dengan nada biasa
Kakak cewek yang berbicara sebelumnya dengan suara yang dibuat-buat agar imut padahal tidak sama sekali, itu kembali berbicara
"Deek ayolah cuma evaluasi, masa ga ada satupun yang mau bilang rujaknya enak atau gimana gitu?"katanya
Argio melihat ke arah cewek yang beberapa hari ini menjadi topik utama fikirannya. Argio melihatnya menunduk seperti kelelahan sambil memainkan bandul kontak motornya seperti "imut banget si"gumamnya sambil tersenyum samar.
Keadaan masih agak berisik tapi tak kunjung ada yang mau berani berbicara "dari sekian banyak anggota? Ga ada yang mau ngomong? Kalau kalian ga ada yang mengevaluasi maka ga akan pulang-pulang"kata wakil ketua PMR
Sampai akhirnya azan Ashar berkumandang. "Udah ashar pulangin aja"usul Arnanda pada temannya yang menyandang sebagai ketua PMR yang duduk di samping Argio itu
" Dengerin kakaknya sebentar, kalian itu tu maunya apa si? Ga ada sopan santunnya. Kakaknya ngomong bukannya di dengerin, ditanya itu dijawab ga diem aja, ga pada asik sendiri. Cuman suruh evaluasi aja ga ada yang mau angkat bicara. Baru kali ini ada yang ngelunjak kayak kalian tau ga. Sabtu depan berangkat. Abis di bilangin kayak gini langsung ga mau berangkat gitu?"kata kakak laki-laki yang memakai kacamata itu dengan nada mengeras
"Mau pulang ga kalian!"bentaknya
1detik
2detik
3detik...Keadaan hening.
Argio menarik tangan teman sekelasnya itu "caranya ga kayak gitu broo"kata Argio pelan
Argio melihat ke manik mata cewek yang menjadi perhatiannya sedari tadi. Ia tampak sangat lelah agaknya. Matanya berkaca-kaca sejak temannya yang memakai kacamata itu membentak mereka.
Sekarang para juniornya diambil alih oleh kakak perempuan yang tadi membuka ekskul.
Argio membawa cowok berkacamata itu agak menjauh "mereka baru kelas sepuluh bro.. ga seharusnya Lo bentak mereka. Lo harusnya mikir... Lo bilang ga ada sopan santunnya? Lantas yang kalian para senior lakuin ke adek kelas itu udah pantes disebut sopan santun?"cerca Argio
Cowok berkacamata itu diam. "Lo ga liat mereka tadi? Di tanya bukannya jawab palah diem semua"katanya
"Harusnya tu kalian para senior yang harus mikir dulu, apa kalian udah jadi paling bener? Gue tadi liat kalian berangkat pada telat. Apa gunanya bilangin adek kelas kalo kalian sendiri masih nol"kata Argio lagi dan mengajak temannya itu ke parkiran sekalian karena adik kelas itu sudah dipulangkan.
"Mereka ga ada minta buat bikin acara rujak parti apa segala macem. Kalian sendiri yang mau. Kenapa kalian seolah-olah kayak... Ahhh emosi gue lama-lama ngeliat temen gue sendiri"Argio kesal sendiri menanggapi temannya itu
"Udah gi sabar,, yuk pulang aja dah sore"Arnanda dan Devian menaiki kendaraan mereka masing-masing dan meninggalkan lingkungan sekolah.
Argio menaiki motornya sedangkan temannya yang berkacamata itu berdiri di sampingnya "sory gi gue kurang introspeksi kali ini"katanya
"Dahlah yok pulang dah sore gue juga minta maaf kayaknya gue sedikit kelewatan hehe,, sorry ya gue gada maksud"kata Argio sambil bersalaman ala anak cowok dan mereka berdua pun meninggalkan pekarangan sekolah menaiki kendaraannya masing-masing.
ᴥ●ᴥ●ᴥ●ᴥ●ᴥ
Karena ini malam Minggu Argio mengajak teman-temannya untuk nongkrong ria di salah satu kafe kekinian.
Sehabis isya mereka sudah pada otw. Argio,Devian dan Arnanda sudah sampai di kafe terlebih dahulu.
"Eeeh gays gue mau ke sana bentaran ya mo bikin tiktok swakjutsu dulu babaay"kata Arnanda sambil memperagakan yang ia maksud swag jutsu
"Sana lah tiktok mulu lo"Argio mengibaskan tangannya seolah pengusir Arnanda
"Eh si Liam tu baru dateng"Devian menunjuk ke arah parkiran memperlihatkan seorang cowok bertubuh tinggi itu sambil menggandeng seorang anak kecil di sampingnya
"Eeeh si Rachel ikut juga"sapa Devian dan adik Liam itu tersenyum. Sangat menggemaskan sekali
"Achel ikut bang Gio yuuk ntar dibeliin es cim deh"rayu gio dan menggendong Rachel
"Sory agak telat tadi Rachel geger mau ikut, padahal gue diem diem mau perginya lah dia nangis jadinya ikut dah"curhat Liam
"Lain kali kalo nongkrong Rachel ajak aja kali Am, gemes gue. Mau gue karungin bawa pulang dah"kata Argio sambil menciumi pipi Rachel gemas
"Eum bang ioo Acel ndak mau diciumin telus loo"kata Rachel dengan logatnya
"Acel mau tuyun ndak mau digendong"kata Rachel dan Argio pun menurunkannya
"Acel duduk sini ya sama Abang. Nih Achel minum coklat nih"kata Liam mendudukkan Rachel di sampingnya sambil memberinya satu cup isi es coklat.
"Eeh ngomong-ngomong soal misi Lo, gue udah tau nama dia Gi"Arnanda baru datang selesai membuat konten tiktok
"Hah? Sriusan? Cewek itu?"kata Argio memastikan dengan logat antusiasnya
"Iya Gi, namanya Arunika Deandita Kinanti"kata Arnanda
"Namanga bagus banget njir siapa ya kira-kira yang namain"ga habis fikir sama Devian bisa-bisanya sampe kepikiran kesitu
"Emaknya mungkin, besok kalo udah kenal gue tanyain dah siapa yang namain"Liam menanggapi
Tuuk
Argio menjitak Liam "mau-maunya Lo ketularan gilanya si Devian. Eeh nama Ig-nya apa? WhatsApp-nya ada ga?"Argio benar-benar sangat antusias
"Belum ada gue. Nanti coba gue tanyain ke adek kelas yang sekelas sama dia"kata Arnanda dan diangguki oleh Argio.
____________________________________
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGIO ||•END
Teen Fiction(FOLOW SEBELUM MEMBACA) Ini adalah kisah pdkt seorang pelajar SMA yang dibantu oleh ketiga sahabatnya. Argio lumayan penasaran dengan gadis yang tak sengaja menjadi pusat perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya. Akankah pdkt Argio berhasil?s...