Sesampainya Argio dan Bu Widya di perpustakaan ternyata sudah lumayan rame dengan anak-anak sastra yang sudah datang.
"Masih ada lagi kah yang belum datang?"tanya Bu Widya sambil menghidupkan laptopnya yang baru saja diberikan oleh Argio.
"Sepertinya masih Bu"jawab salah satu perempuan yang berkacamata itu.
"Sambil menunggu teman-teman lainnya ibu kenalkan, ini namanya Argio dari kelas 11 IPA 1 mulai sekarang ia yang membantu ibu"kata Bu Widya dan diangguki semuanya
"Argio, ibu minta tolong ke kamu karna ibu tau namanya Argio itu dosen sastra dan kata temen-temennya Argio, Argio suka baca novel, jadi Argio bisa membantu ibu di bidang penulis produktif ya, soal keterangan dari penulis produktif itu sendiri ibu akan jelaskan sedikit demi sedikit saat kita belajar nanti"kata Bu Widya pada Argio yang duduk di sebelahnya.
"Baik Bu"Argio mengangguk dan ketika bersamaan ada seorang yang mengetuk pintu
"Assalamualaikum Bu, maaf sebelumnya saya telat sedikit karna tadi piket kelas dahulu"kata cewek itu dan Argio menengok ke arahnya
Deg...."ini kebetulan kah atau gimana?"batin Argio.. "jadi makin semangat gue kalo gini ceritanya mah"ia menggulum senyumnya
"Iya tidak apa, silahkan duduk dengan teman-teman lainnya"kata Bu Widya dan ia pun bergabung bersama yang lainnya
"Baik temen-temen sekalian, di sini kalian bisa menganggap ibu sebagai teman kalian supaya terkesan lebih santai karna ini bukan belajar produktif seperti jam pelajaran"kata Bu Widya memulai
"Di sini saya akan membagi kalian sesuai bidang yang kalian minati dan kalian pilih, yang pidato, yang puisi, penulis? Karangan, mendongeng sudah saya siapkan tempat masing-masing dan kakak pendamping di sana, jadi saya persilahkan"kata Bu Widya lagi tapi Argio melihat satu kelompok yang di meja bundarnya bertulisan penulis itu tak ada kakak pendamping seperti yang dikatakan Bu Widya
Kakak pendamping yang dibicarakan Bu Widya adalah kakak senior seperti Argio yang sudah kelas sebelas untuk membantu Bu Widya. Karena yang baru saja bergabung adalah kelas sepuluh.
"Argio silahkan menuju ke meja penulis"kata Bu Widya dan Argio pun mengangguk.
"Diaa?"manik mata coklat milik Argio bertemu pandang dengan Deandita.
Ya, Ternyata Deandita bergabung dengan ekskul itu. "Sepertinya semesta sedang berpihak kepadaku"batin Argio dalam hati.
Keadaan meja penulis produktif hening. Hanya ada dua orang di sana yaitu Argio dan juga Deandita? Ya kata Bu Widya yang berminat dalam kelompok itu hanyalah satu orang.
Argio tak tau kalau satu orang yang dimaksud Bu Widya adalah Deandita.
"Eumm hai... Salam kenal gue Argio"kata Argio agak canggung dengan suasana hati yang sepertinya tak bisa di deskripsikan. Antara dag Dig dug seer dan perasaan berbunga-bunga tak tau harus memulainya dari mana.
"Haii kak.. sebelumnya kita udah kenal lewat chat ya kak?"Ternyata Deandita menjawab sapaan Argio dengan santai terlihatnya.
"Eeh iya, gue yang waktu itu ga sengaja ketemu di perpus"Kata Argio dan Deandita tersenyum kepadanya..
Siapapun pegangin Argio sekarang. Ia terasa seperti sedang terbang di antara awan awan...
"Kalian berdua, ibu harap kalian bisa bekerja sama dalam hal ini, jadi khusus buat bidang ini,"Bu Widya menghampiri meja Argio dan Deandita. Mereka berdua menyimaknya dengan seksama
"Dita, ibu tau kamu sudah melakukan bimbingan, dan Argio ibu percaya kamu."kedua mengangguk
"Ibu harap kalian bisa bekerja sama dalam menulis dan membuat sebuah novel, ibu bantu promosikan karya kalian nantinya dan untuk langkah selanjutnya ibu infokan perlahan"terang Bu Widya lagi "untuk sekarang kalian berbincang dulu supaya bisa lebih membangun kemistri supaya nantinya mudah memahami satu sama lain"setelah itu Bu Widya beralih ke meja lainnya.
"Memahami satu sama lain?"kalimat terakhir cukup terngiang di benak Argio.
"Emm btw, kak Argio? Suka novel kan?"tanya Deandita
"Iyaa bisa di bilang begitu, Lo sendiri gimana?"Argio bertanya balik. Masih cukup akward suasananya agaknya
"He'eumm suka"Deandita menggangguk
"Next time bisa kalik temenin gue ke Gramedia? Setau gue ada novel yang baru terbit nih"kata Argio dan ia melihat binar antusias Deandita
"Eeeh iya kak, bisa.. kapan ya enaknya? Eumm"Deandita nampak berfikir
"Besok gimana? Sepulang sekolah?"buset tanpa fikir panjang Argio menerobos saja. Jangan kasih kendor Gi...
"E..eh besok?"Deandita tak yakin
"Ga bisa ya?eumm atur waktu dulu deh kalo gitu"kata Argio
"Bisa ko kak, besok ya? Iya besok Dita bisa ko"potong Deandita cepat.
"Oke besok sepulang sekolah temenin gue ke Gramedia. Jangan sampe lupa ya hehe"kekeh Argio dan lagi-lagi Deandita tersenyum membuat Argio semakin merasa bak sedang melayang-layang.
"Eeh lo lagi ada baca novel apa nih sekarang?"baru kali ini Argio merasa tak akan kehabisan topik ketika sedang berbicara dengan lawan bicaranya
"Dita lagi baca cerita ini di WP tapi part terakhir kayaknya udah dihapus karena penerbitan.. heumm sedih banget"jawab Deandita sambil memperlihatkan layar ponselnya yang menunjukkan sampul sebuah novel yang sangat familiar bagi Argio
"Eeh gue udah punya novelnya dan gue baru aja selesai baca kemarin, kalo Lo mau baca lengkapnya besok gue bawain dah"sungguh Argio benar-benar melihat binar antusias di manik mata gadis di depannya ini
"Serius kak?"tanyanya dan diangguki Argio.
Tak butuh waktu lama sepertinya Argio dan Deandita benar-benar sudah seperti satu frekuensi walau mereka baru pertama kali bertemu dan berbincang.
Walaupun awalnya keadaan sangat canggung tapi pada akhirnya mereka sangat santai membicarakan topik ini.
Satu jam berlaku...
Tak terasa pertemuan kali ini seperti berjalan sangat cepat. Argio dan Deandita terlihat berjalan berdampingan menuju parkiran sekolah.
"Jangan lupa besok ke Gramedia ya hehe"kata Argio. Entah sudah berapa kali ia mengingatkan akan hak itu.
"Iya kak"Deandita pun hanya meng-iyakan saja sebelum ia menghidupkan motor maticnya dan keluar dari lingkungan sekolah.
"Anjiir mimpi apa gue semalem... Astagaa"batin Argio sangat senang. Sepertinya kali ini semesta benar-benar berpihak kepadanya.
Motor besar miliknya akhirnya keluar dari lingkungan sekolah setelah menunggu pemiliknya dari pagi tadi hingga sore hari.
__________________________________
Next....
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGIO ||•END
Jugendliteratur(FOLOW SEBELUM MEMBACA) Ini adalah kisah pdkt seorang pelajar SMA yang dibantu oleh ketiga sahabatnya. Argio lumayan penasaran dengan gadis yang tak sengaja menjadi pusat perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya. Akankah pdkt Argio berhasil?s...