"Bu yang barusan itu sering ke perpus ya?"tanya Argio to the poin
"Ooh Deandita maksud kamu? Iya hampir tiap hari dia ke perpus. Soalnya dia masih ada bimbingan buat jadi penulis produktif"jelas Bu Diana dan diangguki Argio.
"Ibu ada nomor WhatsApp nya ga Bu?"tanya Argio lagi
"Buat apa nih? Kalo buat macem-macem ibu ga kasih nih"selidik Bu Diana
"Biyasalah Bu, mau tau aja urusannya anak muda"kekeh Argio dan akhirnya Bu Diana mencatatkannya nomor ponsel milik Deandita.
Bu Diana sebenarnya tidak akan memberi tahu hal-hal seperti itu ke sembarang orang. Berhubung ia adalah Argio dan Bu Diana sudah mengenal baik Argio, Dan jangan lupa satu lagi, Argio akan membelikannya bakso mang ujang terdebes dan akhirnya Bu Diana memberikannya nomor ponsel Deandita.
"Makasih banyak banget Bu Diana.. baksonya ibu pesen aja ya nanti bilang sama mang Ujang, Argio yang bayar"jelasnya dan Bu Diana mengangguk antusias.
Jangan ditiru ya teman-teman sungguh sesat trik jitu pdkt milik Argio itu. Sampai-sampai menggunakan rasuap pada gurunya sendiri.
Setelah mendapatkan nomor WhatsApp milik Deandita dari Bu Diana, Argio memutuskan untuk kembali ke kelasnya. Menikmati masa-masa jamkos di kelasnya.
"Astagfirullah kalian bertiga ngapain"kata Argio terkaget terheran-heran melihat ketiga muka temannya yang sudah belepotan benda bubuk putih semacam bedak
Lagian siapa si yang bawa bedak ke sekolah?mana kek bedak bayi lagi...
"Mau ikutan ga Gi? Main tebak-tebakan pake filter Instagram nih yang kalah dicolek pake tepung"kata Devian memberitahu Argio dengan wajah cengonya.
Ternyata benda bubuk putih bukanlah bedak bayi seperti dugaannya melainkan tepung terigu? What? Tepung terigu darimana lagi mereka mendapatkan benda itu...
"Bentar bentar... Lo orang dapet tepung dari mana dah?"selidiknya
"Dari... Emmm dari kantinnya mbok Jum hehe"cengir Arnanda sambil menaik turunkan alisnya
"Am lu ngapa dah ikutan mereka?fiks si Lo beneran ketularan gilanya mereka berdua nih kayanya"Argio bertanya pada Liam. Bahkan wajah Liam lah yang sekarang paling belepotan
"Ya gitu dah pasrah gue punya temen modelan kek mereka.. padahal dari tadi gue jawabnya bener terus tapi muka gue ditumplekin tepung"kesal Liam
"Ayolah Gi sini duduk sini main bareng sekali kali kan"Devian menepuk nepuk tempat di sebelahnya.
Dan kini mereka berempat duduk di belakang kelas dengan suasana kelas lumayan berisik sebab tak ada guru yang masuk membuat keempatnya semakin asik bermain.
Ketika tengah bermain tebak-tebakan ada salah satu teman sekelas Argio yang menghampiri mereka
"Gi,, Lo dicariin sama Bu Widya di kantor katanya penting"kata teman sekelas Argio lalu pergi.
"Haduuh suruh ngapain lagi gue"gumam Argio
"Hayoloo Gi mau di suruh ngapa Lo ke kantor"kata Devian menakut-nakuti Argio
"Hayoloo Gi"Arnada ikut-ikutan
"Buru Gi ke kantor keburu jamkosnya habis ntar"kata Liam dan djangguki Argio
Sesampainya di kantor Argio langsung menuju meja milik Bu Widya "maaf Bu, ibu manggil saya?"tanyanya sopan sambil menunjuk dirinya sendiri
"Iya Gi, jadi ibu mau minta tolong"jelas Bu Widya dan Argio menyimaknya dengannya seksama
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGIO ||•END
Teen Fiction(FOLOW SEBELUM MEMBACA) Ini adalah kisah pdkt seorang pelajar SMA yang dibantu oleh ketiga sahabatnya. Argio lumayan penasaran dengan gadis yang tak sengaja menjadi pusat perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya. Akankah pdkt Argio berhasil?s...