Sesampainya di sekolah Deandita memasuki pekarangan parkiran sekolah terlebih dahulu dan diikuti Argio yang ada di belakangnya kemudian memarkirkan motor mereka bersebelahan.
"Eeh kok di lobi rame anak OSIS ya kak"kata Deandita
"Eeh iya, ada apa nih jangan-jangan razia atribut dadakan nih"seketika Argio memeriksa perlengkapannya.
Dasi, ikat sepatu,ikat pinggang, kaus kaki dan tak lupa juga bet yang ada di bajunya "Alhamdulillah gue lengkap"gumamnya
"Aduuuh Dita ga pake dasi"Argio dapat melihat raut muka panik milik Deandita yang ternyata baru saja ia menyadari dirinya tak memakai dasi
"Ntar kalo dihukum gimana ya heumm"kata Deandita
Tanpa fikir panjang Argio melepas dasi yang ia kenakan dan mengalungkannya pada kerah baju milik Deandita
"Nih Lo pake aja dasi gue"kata Argio
"Nanti kak Gio yang dihukum gimana"ujar Deandita sambil melepaskan dasi itu dari kerah bajunya
"Udah pake aja, gue gapapa dihukum asal jangan Lo yang kena hukum"Argio kembali mengalungkan dasi itu pada Deandita
"Modelan kayak kak Gio kan ga mungkin kena hukum beneran deh ini kakak pake aja ya"Dita tetap kekeh menolak dasi milik Argio
"Ntar dita beli aja di koperasi ya kak, ini kak gio pake aja"kata Deandita dengan polosnya
Argio terkekeh kemudian menyentil pelan jidat milik Deandita "bego ih, meriksanya kan di lobi Dita sedangkan koperasi ada di dalem sekolah"
"Udah ya beneran gue gapapa sekarang Lo masuk duluan gue mau nungguin temen-temen gue dulu sebentar"jelas Argio
Dita menurut saja. Akhirnya ia mau menerima dasi milik Argio dan memakainya dengan benar sebelum dirinya masuk ke dalam sekolah.
Tak sampai lima menit setelah Deandita pergi, ketiga teman yang ditunggu Argio akhirnya datang juga
"Eh ada pemeriksaan atribut di lobi"ujar Argio memberitahu ketiga temannya
"Lah lu ngapa ga pake dasi"Devian memicingkan matanya melihat Argio dari atas sampai bawah
"Biasanya juga Lo paling rapih Gi"kata Liam
"Hehe iya gue lupa gapake dasi gays,, eh Nan Lo bawa dasi cadangan ga?"tanya Argio pada Arnanda yang baru saja turun dari motornya
Biasanya diantara mereka berempat yang paling rajin membawa barang cadangan ya Arnanda, katanya untuk jaga jaga. Dan benar saja di situasi seperti ini daripada Argio dapat hukuman mending ia minjam saja pada Arnanda
"Nih"Arnanda memberikan dasi cadangannya yang ia simpan di dalam tasnya pada Argio
"Uuuh temen gue emang debes wkwk"kemudian mereka berempat kompak memasuki lobi bersama dan semuanya lolos dengan atribut yang lengkap.
Sesampainya di kelas mereka berempat termasuk Argio dibuat kaget terheran-heran "Demi Mimi peri bangunin sahur ada apa gerangan dengan isi kelas kita gais?"bingung Argio
"Astagaa ini udah mau bel cuman ada tiga orang doang di dalem kelas?"baru pertama kali sepanjang sejarah Arnanda sangat heran dengan teman-teman kelasnya sendiri
"Yang lain kemana dah?"tanya Devian pada tiga orang yang ada di dalam kelas mereka
"Jangan bilang pada kena razia?"tanya Liam dan benar saja tiga orang itu kompak mengangguk
"Iya mereka pada kena razia"jelas cewek berkacamata yang duduk di bangku nomor dua itu
"Asli razia kali ini benar-benar dadakan"ujar Argio
"Nah setuju biasanya kan walaupun ada razia ada bocoran dulu dari OSIS/PK yang ada di kelas"heran Liam
"Fiks si ini anggota OSIS kelas kita juga masa iya ada yang kena juga?"benar-benar sangat heran Devian dengan anak kelasnya itu
Tak lama setelah meletakkan tasnya di bangku ponsel Argio berdering dan ada sebuah notifikasi dari WhatsAppnya
Benar saja setelah mendapat chat itu Argio langsung berlari keluar kelas
"Mau kemana gi?"tanya Devian dan diabaikannya
"Ck Lo ga pinter boong Dita jelas-jelas Lo lagi ngeliatin anak-anak yang lagi dihukum di lapangan kan sekarang"Argio mengirimkan vn kepada Deandita dan akhirnya mereka bertemu pandang
Dari sudut kelas yang berbeda dan berjarakan dengan lapangan Argio bisa melihat cewek di seberang sana tengah malu-malu kucing menatapnya
"Aciyee ciyee tatap tatapann uhuuy"sial baru saja Argio merasa ada yang menggelitik di perutnya dan baru saja Argio merasa ada sebuah rasa yang menjalar di tubuhnya. Bukan, bukan aliran darah tapi aliran yang berbeda yang belum pernah ia rasakan sebelumnya
"Demi apazi Argioo"Devian dan ketiga temannya kompak meledeki Argio
"Demi apa si sekarang gue pengen gorok leher kalian satu persatu"setelah melihat Deandita pergi masuk ke dalam kelasnya Argio berbalik dan memiting kepala Arnanda dengan lenganya
"Ampun Argio jadi psikopet"kata Liam
"Pesikopat njir"geram devian
"Gi sumpah ketek Lo bau wangi pake deodorant merk apaan dah"bukanya marah Arnanda malah bertanya merk deodorant pada Argio
"Ohya gi rambut Lo rapih amat pake pomet merk apaan dah"Devian memegang rambut klimis Argio
"Lo tau minyak bekas goreng ikan asin ga?"tanya Liam
"Iya tau"Devian mengangguk polos
"Nah Argio pake itu"dengan tampang datarnya Liam menjawabnya tanpa dosa
"Sriusan gi?"Devian masih dengan wajah bodohnya
"Ahahah sumpah gue masih ga nyangka kalo kalian itu temen gue,,, ahahah"Argio tertawa ngakak
"Plis lah gi gue tau ketek Lo wangi tapi bisa lepasin kepala gue dulu"tak sadar sedari tadi Argio masih memiting kepala Arnanda
"E..eeh sorry nan lupa gue ahahah"Argio melanjutkan tertawanya
Sampai tak sadar bel masuk sudah berbunyi dan ada guru yang menuju kelasnya.
_________________________________
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGIO ||•END
Novela Juvenil(FOLOW SEBELUM MEMBACA) Ini adalah kisah pdkt seorang pelajar SMA yang dibantu oleh ketiga sahabatnya. Argio lumayan penasaran dengan gadis yang tak sengaja menjadi pusat perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya. Akankah pdkt Argio berhasil?s...