||•25 susurpres 2

99 104 20
                                    

      "Ahahaha mukak Lo kayak pake masker Dit..."tawa Argio kepada Deandita yang duduk di sebelahnya.

"Idiih emangnya kakak enggak wkwk"ujar Deandita

"Aaaw... Periiih"kata Deandita karena tak sengaja ada rambutnya yang menempel di white krim dan menyucuk matanya

Dengan spontan Argio langsung mengambilkan tisu dan memberikannya kepada Deandita. "Makasih kak"kata Dita dan diangguki Argio.

"Ayooo unboxing yooo"ujar Devian dengan semangat. Padahal yang ulang tahun si Arnanda

Mereka berenam kini duduk di karpet dan Arnanda mulai mengeluarkan satu persatu hadiah yang di terimanya.

"Eeeh busyeet ini sendal dari siapa njir"kata Arnanda

"Dari gue, pokoknya itu hadiah semuanya spesial buat Lo dan ada maknanya semua... Jangan salah hahaha"jelas Devian

"Waah kalo ini si beneran berguna banget si... Huaamm enaknyaa"kata Arnanda sambil memukulkan alat pijat sekaligus penggaruk punggung itu yang baru saja didapatkannya itu

"Biar Lo ga minjem punya bokap gue terus nan"jelas Liam

"Tuk..."Deandita mengambil alat pijat itu setelah detakkan oleh Arnanda dan memukulkannya pelan ke paha Argio

"Sakit ga kak?"tanyanya

"Nggak"Jawab Argio

"Tuk....tuk...."Deandita kembali memukul paha Argio lebih keras dari sebelumnya dan kembali bertanya "sakit nggak kak?"

Lagi-lagi Argio menjawab "lumayan"Katanya

Dan ketika Deandita hendak memukulnya untuk ketiga kalinya Argio menahan tangan Deandita "jangan dipukul lagi pasti tambah sakit niiih"kata Argio sambil melihat manik mata Deandita

"Kalo sakit kenapa ga larang Dita dari tadi kak?"tanyanya

"Karna gue ga berhak buat ngelarang Lo Dit, nanti ya kalo Lo udah punya gue seutuhnya baru deh gue larang Lo"jelas Argio lembut

Tanpa sadar di ruangan itu ada orang lain selain mereka yang tengah memperhatikan interaksi keduanya

"Ekheem... Emang ya dunia serasa milik berdua"kata Devian dengan batuk yang dibuat-buat

"Yang lain ngontrak"celetuk Vinka dan yang lain pun tertawa

****

Setelah bersih-bersih mereka berenam mengajak Arnanda ke McD dan kebetulan Argio sudah memesan paket ulang tahun.

Walaupun paket tempat yang dipesan biasanya untuk anak-anak dibawah umur tapi untungnya boleh dipesan untuk sepantaran mereka.

Sesampainya di McD mereka Arnanda langsung terkaget terheran-heran "njir ngapain gue dikasih topi beginian dah"katanya sambil memegang topi kertas itu

"Udah Lo tu nurut aja kenapa dah"tutur Liam dan mereka masuk ke tempat dimana sudah ada bangku warna-warni kecil yang berjejer di sana.

Dan ada satu staff mbak-mbak McD yang jadi MC "yaa yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga..."katanya

"Kak seriusan mesen paket ultah buat anak paud?"tanya Deandita berbisik pada Argio

"Iya lah masa boongan"jawab Argio

"Untuk sekarang ayo nyanyi lagu ulang tahunn.... Satu... Duaaa... Tigaa.... Selamat ulang tahun..."MC pun membimbing mereka untuk menyanyi lagu ulang tahun yang biasa dinyanyikan anak-anak.

Ohya Argio juga membawa beberapa anak panti asuhan untuk membantu meramaikan ulang tahun Arnanda.

"Gileee berasa jadi anak SD lagi gue"ujar Devian

"Potong kuehnya... Potong kuehnya... Potong kuehnya sekarang juga.... Sekarang jugaaa"setelah lagu sepeda Arnanda berjalan menuju meja yang terdapat kueh tart di sana. Ia memotongnya dan potongan pertama ia lahap sendiri

"Ahhaha sumpah temen gue gini banget ya"ujar Argio

"Kalian... Sini"Arnanda memanggil teman-temannya dan memberikannya masing-masing sepotong kueh coklat itu

Saat semuanya sibuk membagikan makanan kepada anak panti asuhan yang Argio undang, Argio mengajak Deandita ke kursi belakang dan memakan kueh dengan tenang

"Dit, nanti pulang mampir ke rumah gue dulu ya mama mau kenalan katanya"tutur Argio sontak membuat Deandita diam seketika

"Hah? Gimana kak?"kagetnya

"Ikut ya,, sekalian nanti gue kasih tau novel-novel gue deh... Janji"kata Argio membujuk Dita sambil mengacungkan kelingkingnya

Deandita menautkan kelingkingnya dengan milik Argio. "Janjiiii...."kata Deandita mirip bocah kecil yang baru saja ngambek dan dibujuk oleh orang tuanya.

"Wkwk kelingking Lo kecil bener Dit niih hampir setengahnya kelingking gue"kata Argio gemas

"Kak gio yang kebesaran, Dita kan emang kecil"katanya bermaksud membela dirinya, tentu saja

"Makanya tinggi biar ga kayak bocil... Dasar toge kecil"Argio semakin meledek Deandita membuat kedua pipinya merona

Deandita tak kuasa menahan senyumnya "kak Gio tu yang suka makan bambu jadinya tinggi ya? Dita mah gasuka makan bambu kak hehe"Deandita bermaksud ingin meledek Argio

"Yeee.... Tuk...... Sotoy banget hahaha"Argio menyentil jidat Deandita pelan

"Ekhemm ada dua orang lagi mojok, biasanya yang ketiga setan nih"tiba-tiba Devian datang sambil membawa kueh di tangannya

"Lo setannya"ceplos Argio membuat Deandita yang duduk di sebelahnya ikutan tertawa

"Eh pren abis ini gue balik duluan ya sama Dita juga, gapapa kan?"sebelum balik Argio pamitan dulu dengan teman-temannya

Argio beranjak dan diikuti Deandita. "Gue duluan ya Dev, Nan, Am, Vin.. ohya sory gabisa sampe selesai hehe"kekeh Argio

"Iya santuy Gi"kata Arnanda

"Ati ati Lo"ujar Liam dan diangguki Argio.

"Yuk Dit"Argio mempersilahkan Deandita untuk berjalan di depannya.

Kini Argio dan Deandita sudah di tempat parkir, dimana mereka memarkirkan kendaraannya tadi.

Argio dapat melihat perubahan sikap Deandita setelah ia bicara soal mamanya ingin ketemu, seketika Deandita jadi sedikit bicara

"Udah santai aja Dit, mama gue ga gigit kok"Argio berusaha mencairkan suasana suapaya Deandita merasa tak canggung

"Hehe iya kak"kata Dita sambil mengenakan helmnya.

Di jalan Deandita yang berada di depan dan jarak beberapa meter di belakangnya ada Argio yang mengarahkan jalan ke rumahnya. Mereka mengendarai motor dengan kecepatan sedang.

Sempat beberapa kali Deandita sepertinya agak kebingungan dengan arahan yang diberikan oleh Argio sebab ia hanya bisa melihatnya lewat kaca spion saja akhirnya Argio memutuskan untuk menyalip Deandita dan kini ia yang ada di depan.

Di lampu merah mereka berdampingan. "Habis ini belok kanan ya Dit"kata Argio membuka kaca helmnya dan dengan menunjuk ke arah jalan yang di tuju

"Iya kak"Deandita menghidupkan lampu sennya.

Argio memelankan motornya dan sesekali melihat ke arah belakang memastikan Deandita baik-baik saja dan mengikuti arahannya.

Dibalik visor helmnya Argio menggulum senyumnya "gilaaa ga nyangka gue udah sejauh ini perjungan gue dapetin Lo Dit"gumamnya

Jarak rumah Argio dengan tempat ulang tahun Arnanda memang lumayan jauh. Memerlukan waktu sekitar hampir setengah jam perjalanan.



__________________________________



Next...

ARGIO ||•ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang