"Kak...."
Argio sontak sedikit kaget dengan panggilan dari Dita yang membuatnya tersadar dari lamunannya beberapa detik yang lalu.
"Dit, kalo misalkan ending yang dibuat gue kurang pas gimana?"tanya Argio
Kini Argio dan Deandita masih berada di perpustakaan. Mereka duduk bersebelahan dengan topik pembicaraan yang masih sama seperti tadi
"Kak,, yakin kalo kakak bisa. Buktinya Dita udah nulis dari awal sampe di ending Dita bener-bener bingung karna Dita belum pernah ngebuat cerita sebelumnya"Deandita sepertinya berusaha memberi semangat Argio
"Kita bicarain aja dulu gimana? Pertama kita nentuin mau happy ending atau sad ending, nah setelah itu kita tinggal ngelanjutin aja cerita yang udah Dita buat"akhirnya sebuah keputusan muncul di benak Argio dan Deandita mengangguk antusias
"Kayak Lo yang udah mulai ngebuat cerita di hidup gue Dit, mungkin cerita ini memang sesederhana itu"batin Argio
"Kak gio bawa aja dulu flashdisk nya soalnya Dita udah ada salinannya, nah nanti kalo udah ada ide masing-masing bisa kita omongin dan mulai nulis buat ending gimana kak"usulan yang sangat bagus dari Deandita
Argio setuju dan menerima flashdisk hello Kitty itu. "Lo sejak kapan nulis?"tanya Argio pada Deandita
"Eumm sejak semester satu kayaknya kak, waktu itu Dita ditawarin sama Bu Widya karna ada kakak yang mau bimbing jadi penulis produktif gitu dan karna Dita tertarik yaudah deh Dita ikutan hehe"cengirnya
"Ooh gitu iya iya"Argio faham.
Karena sudah tak ada urusan lagi di perpustakaan Argio mengajak Deandita untuk kembali ke kelas.
"Dit lewat gedung samping aja yuk hehe"ajak Argio. Sebetulnya ini adalah salah satu cara agar Argio bisa lebih lama lagi bersama Deandita.
"Ayuk kak jugaan kayaknya hari ini banyak jamkosnya"kata Dita.
Saat melewati ruang musik Argio merasa cukup familiar sekali dengan suara-suara itu dan akhirnya ia memutuskan untuk mampir sebentar ke ruang musik diikuti Deandita yang mengekor di belakangnya.
"Assalamualaikum"kata Argio dengan suara diberat-beratkan seolah ia adalah pak guru
"Astagaa gioo untung kagak punya riwayat jantung gue"Devian sangat kesal dengan Argio sepertinya
"Untuk Lo temen gue gi"Arnanda pun sepertinya sama kesalnya dengan Devian
"Kalo bukan temen, gue gorok juga Lo Gi"fiks ketiga teman Argio sepertinya beneran kesal dengannya termasuk Liam.
"Aaa panik ga? Panik ga? Panik lah masa enggak ahahaha"Argio malah tertawa kencang dan Argio sempat lupa kalau ia datang tak sendirian melainkan bersama Deandita yang sekarang ada di belakangnya
"Kaak itu temen-temen kakak?"tanya Deandita sedikit berbisik
"Iya, sini gue kenalin ke mereka ohya sebelum gue kenalin harap maklum ya mereka ga ada yang bener-bener waras soalnya"Argio mengajak Dita masuk ke ruang musik itu.
Arnanda, Devian dan Liam yang melihat interaksi keduanya saling memberi kode tanpa disadari Argio. Ketiga temannya itu seketika sudah duduk rapi di bangku yang ada di ruangan itu
"Halo gue Devian hehe temenya gio"Devian memperkenalkan dirnya
"Salam kenal ya Dita, gue Liam"kata Liam singkat
"Gue Arnanda, ohya Dit gue ada mau nanya sesuatu sama Lo boleh?"tanya Arnanda pada Deandita yang masih setia berdiri disebelah Argio
"Iya kak tanya aja hehe"Deandita tersenyum ramah
"Nama lo kan bagus banget ya, Deandita nah yang namain siapa?"kata Arnanda
"Eeh gila Lo nanya begituan"Devian menoyor kepala temannya yang duduk di sebelahnya itu
"Lah waktu itu siapa yang penasaran sama namanya Dita hayoo?"kata Arnanda
"Bukanya Lo ya nan?"tanya Liam
"Eeh si Devian bukanya?"Arnanda malah bingung sendiri karna masalahnya ia juga tak ingat siapa yang ingin tau tentang nama Deandita
"Udah biar adil Devian sama Arnanda"Argio menengahi
"Naah iya, jadi yang namain Lo siapa Dit? Hehe"Arnanda menyengir kuda
"Kalo itu Dita juga kurang tau kak soalnya waktu dinamain kan Dita belum tau apa-apa soalnya baru lahir kak hehe"jawaban Deandita tak ada yang salah kan? Ya begitulah ia terkadang kelewat polosnya
"Ya bener si"Devian mengangguk-angguk
"Tapi... Aaaishh yasudahlah"Arnanda pasrah karna tak ada yang bisa menjawab pertanyaannya itu
"Kalo mau tau Lo harus tanyain langsung ke emaknya si Dita kayaknya nan, saran aja nih"kata Liam
"Okelah kapan-kapan gue tanyain ke ibu Lo ya Dit mewakili temen-temen nih wkwkwk"kemudian setelah disahuti Argio mereka semua ikut terkekeh.
"Eh berhubung sekarang masih diruang musik nyanyi yuk"ajak Argio dan sepertinya Dita sangat antusias akan hal itu.
Argio melihat Deandita yang mendahului mengambil sebuah gitar yang bersandar di dinding pojok dekat kibort dan ia memangkunya setelah duduk di bangku
"Diem semua kakak-kakak... Dita mau mempersembahkan sebuah lagu"kata Deandita membuat Argio melongo sedikit tak percaya.
Setau Argio, Dita itu orangnya sedikit pendiam,suka malu-malu kucing dan yang sekarang ia lihat? Sungguh diluar dugaannya.
Ternyata Deandita di mata Argio penuh dengan kejutan. Oke, sejak saat ini mungkin Argio akan suka dengan kejutan-kejutan seperti ini. Kejutan akan sikap baru yang belum Dita tunjukkan langsung sebelumnya.
Mungkin perlahan ia akan tau bagaimana sifat absurd Deandita yang sebenarnya hahaha...
"Jreeeng... Dita mau nyanyi lagu to the Bone"Kata Deandita dan dengan polosnya keempat cowok yang ada di ruangan itu terdiam dan memperhatikan Deandita termasuk Argio
"Jreeeeng...."Dita memetik senar gitarnya
"Have I ever told youuuuuu"
I want youu to the boneeee" dua lirik baru saja Deandita senandungkan.Bukannya terenyuh dengan lagu yang dinyanyikan oleh Deandita, keempat cowok yang ada di ruangan itu malah tertawa terbahak sampe ngik ngik.
"Gilaaak sih dit Lo parah aslii.. fyuuuh...fyuuh"kata Arnanda sambil menghembuskan nafasnya karena kebanyaka ketawa
"Kirain to the Bone by Pamungkas eeeh taunya hahahaha ai wan tu de booonee"Argio tak henti-hentinya menirukan lirik yang baru saja dinyanyikan Deandita.
Yang baru saja menyanyi malah ikutan tertawa "bukan by Pamungkas malah by Aldi tager allahuma nafas gue engap"Devian sambil ngos-ngosan bak sehabis lari 500 kilo meter padahal ia hanya tertawa saja
"Yok Dit lanjutkan bakatmu fiks besok harus duet sama Aldi Taher"kata Liam
"Ayok kak ikutan nyanyi yok"kemudian Dita meletakkan gitar yang tadi dipangkunya
Dan akhirnya keempat cowok itu bernyanyi "nisa sabiyaaan"kata Argio
"Ai lopyuuuu"disambung Liam
"Somaaaat"setelah disambung kompak oleh Devian, Arnanda dan Deandita mereka kembali tertawa sampai terpingkal-pingkal
____________________________________
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGIO ||•END
Novela Juvenil(FOLOW SEBELUM MEMBACA) Ini adalah kisah pdkt seorang pelajar SMA yang dibantu oleh ketiga sahabatnya. Argio lumayan penasaran dengan gadis yang tak sengaja menjadi pusat perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya. Akankah pdkt Argio berhasil?s...