||•2 Tak sengaja menatapnya

344 225 37
                                    

    Hari ini adalah hari Sabtu. Hari dimana seharusnya libur sekolah tetapi tidak dengan para siswa maupun siswi teladan yang memanfaatkan hari Sabtu tetap seperti hari biasanya ke sekolah.

Ya, mereka ke sekolah untuk mengikuti ekskul yang mereka pilih. Hampir semua ekskul di kerjakan pada hari Sabtu supaya tak mengganggu pelajaran di hari lainnya.

Seperti halnya dengan ekskul basket, futsal, Pramuka, paskip, PMR,musik dan beberapa ekskul lainnya.

Karena Argio dan ketiga temannya termasuk kedalam siswa teladan jadi mereka hari ini harus ke sekolah untuk mengikuti rutinitas ekskul di hari Sabtu yang mereka ikuti yaitu paskib.

Argio, Devian,Liam dan juga Arnanda mengikuti ekskul paskip awalnya karna rekomendasi dari para guru sebab tinggi mereka yang semampai dan sangat pas untuk kriteria pasukan pengibar.

Karena ekskul dan di sekolah biasanya sudah jarang ada guru jadi mereka hanya mengenakan celana trening sekolah dan atasan kaus biasa.

Ayolah bukan kaus partai yang biasa dipakai bapak-bapak ke sawah ya, walaupaun sebenarnya boleh-boleh saja tapi yaa you know lah masa ke sekolah pakai baju partai... Yang benar saja ferguso...

"Eh sekolah hari ini rame banget dah"gumam Argio melihat keadaan sekitar

"Ya namanya juga banyak ekskul"sahut Liam

"Adu mamae ada cewe jilbab item bikin saya terpana"Devian bersenandung sontak membuat ketiga temannya melihat ke arah pandang Devian

"Lo orang ngeliatin siapa njir"kata Devian

"Lo ga lagi ngeliatin adek kelas kan? Lah kirain lo lagi ngeliatin orang terus Lo nyanyi dah... Aishh ketipu gue"Arnanda mengoceh dengan sebal merasa ditipu dan merasa paling tersakiti aegalaksi Bimasakti

"Makanannya jangan cewek mulu yang dipikirin"Argio menimpali

"Yeee kayak lo kagak aja.. btw cewe kemarin itu, kita belum tau siapa namanya"kata Liam diangguki kedua temannya tanda setuju.

"Eeh udah rame nih kayaknya udah ga ada yang dateng lagi"Devian mengalihkan topik sambil melihat jam di tangannya

"Yaudah latihan sekarang aja kuy"Argio berdiri dan mengawali ekskul hari ini.

Tak terasa waktu cepat berlalu. Jam di tangan kiri Argio sekaran menunjukkan pukul setengah dua belas kurang menandakan waktu istirahat.

"Baik semuanya, balik kanan bubar barisan...jalan"kata Argio mempersilahkan semuanya beristirahat.

Ada yang ke kantin sekolah untuk sekedar membeli makan dan minuman, ada juga yang hanya sekedar duduk-duduk saja sambil memainkan ponselnya.

"Kalau udah azan langsung ke masjid aja ya yang mau sholat"kata Liam memberi tahu.

"Eh kalian.. itu ekskul PMR mau ngapain dah kok kayaknya sibuk amat dari tadi"Devian berkata sambil arah pandangannya menuju saung tempat anak PMR kumpul

"Iya dari tadi tadi gue liat mereka pada bawa kresek dah"Arnanda mengangguk

"Ya mana gue tau"kata Argio enteng dan tak sengaja ada salah seorang teman sekelasnya yang kebetulan ikut ekskul PMR dan lewat tak jauh dari tempat mereka duduk

"Eeeh anak PMR mau ada acara apaan dah?"tanya Argio pada anak cewek kelasnya itu

"Rujak parti"jawab anak cewek itu dan setelah itu ia melanjutkan jalannya.

"Eeh ntar jan pulang dulu berarti mo ikutan rujak parti dah gue"Devian gercep kalau ada makanan gratis

"Okelah setuju gue"Arnanda tak mau kalah dengan sohibnya

"Gue abis kelar paskib langsung pulang dah kayaknya, soalnya ada acara keluarga, sorry brow kaga bisa bareng pulangnya"tutur Liam. Padahal di lubuk hati terdalam Liam sangat ingin makan rujak gratis hari ini

"Santuy brow"Argio menepuk pundak Liam. Ia tau betul Liam tipe orang yang sayang dengan kelurganya.

"Eeh udah mau azan ke mushola dulu yok"ajak Argio dan mereka berempat berjalan beriringan menuju mushola sekolah.

Selesai sholat mereka berempat duduk bersebelahan di keramik Mushola sambil memakai sepatu mereka masing-masing.

"Eeh jauh jauh Lo sama gue bau tau ga kos kaki Lo"kata Liam mengusir Devian yang duduk di sebelahnya

"Orang wangi gini ko bau darimananya"Devian tak terima kaus kakinya dibilang bau oleh Liam dan ia pun menyiumnya

"Hueeeek"Devian seperti orang mau muntah

"Peffftttt aaahahaah"semuanya terpingkal dibuatnya

"Dibilang bau ngapain pake dicium segala si ogeb"Arnanda tak habis pikir dengan temannya satu itu

Argio mengalihkan pandangannya ke sekeliling. Tiba-tiba matanya tertuju pada seorang gadis yang mengenakan sweeter dan bawahan trening olah-raga itu masih fokus mengikat tali sepatunya

"Dia? Waah rajinnya dia sholat, eh dia ikut ekskul apaan ya?"batin Argio seketika dunianya seolah teralihkan pada satu titik. Ia tak pernah melihatnya mengikuti ekskul sebelumnya. Entah memang ia yang tak tau atau bagaimana, entahlah...

Tiba-tiba cewek itu selesai mengikat tali sepatunya dan "oooh shiit dia ngeliat gue?"sontak Argio mengalihkan pandangannya yang bertemu dengan cewek itu seolah ia tak melihatnya barusan

"Lu ngeliat apaan dah?"Arnanda menegur gelagat agak aneh milik Argio

"Eh.. enggak apa-apa. Yuk forum lagi bentara abis itu pulang ya"kata Argio dan mengajak temannya untuk kembali ke tempat latihan.

Karena forum kali ini pelatih tak datang, ya. Pelatih paskip memang hanya datang beberapa kali saja untuk memberi masukan dan mengoreksi kesalahan. Yang penting mereka sudah bisa latihan dasar nantinya akan gampang membenahi.

Jadi para seniorlah yang memberi aba-aba dan instruksi untuk melatih para juniornya. Seperti halnya yang dilakukan oleh Argio sekarang. Karena Argio adalah ketuanya jadi ia yang memberi instruksi dibantu teman-temannya yang seangkatan dengannya.

"Sesuai kelompok yang sudah dibagi, yang ini ke sana dengan kakak itu, dan seterusnya mengikuti"aba-aba Argio membagi kelompok supaya mudah mengajarnya

"Baik yang ini dengan saya, kalian kakak ambil alih, jalan di tempat grak"instruksinya dengan suara tegasnya

Mata Argio tiba-tiba tertuju pada saung tempat PMR sedang latihan. Ia melihat cewek yang tadi bertemu pandang dengannya waktu di mushola. Ia adalah orang yang sama dengan yang waktu itu di parkiran.

Argio melihatnya tengah sibuk melipat mitela di kepala temannya. ''Mungkin ia sedang belajar membalut luka di bagian kepala"batinnya.

***

Sekarang sudah pukul dua lewat dan ekskul paskip sudah selesai sedari tadi tapi Argio, Arnanda dan Devian belum pulang.

Mereka palah ikutan anak basket main basket. Ya begitulah mereka, gemar nimbrung ekskul lain walaupun ia tak termasuk dalam ekskul itu sebenarnya.

Tapi karena banyaknya kenalan mereka ya sah-sah saja toh mereka tidak mengganggu.

Biasanya memang sudah begitu setiap kali ekskul paskip sudah selesai Argio dan ketiga temannya pasti akan gabung dengan ekskul basket.

Argio melepas trening panjangnya dan hanya menyisakan celana pendek diatas lututnya. Ia menggulung lengan kausnya dan mengikat rambutnya yang sudah agak panjang itu.

Argio mendribble bola dan memasukkannya ke dalam ring kemudian mengoper bolanya ke salah seorang temannya dari kelas lain.


__________________________________

Next...

ARGIO ||•ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang