||•13 Curhat Liam

150 149 15
                                    

   Sampai di pertigaan Argio dan Deandita berpisah sebab rumah mereka yang tak satu arah.

Argio berhenti sejenak tiiin...tiiin... "Duluan ya kak"kata Dita  dan Argio pun mengangguk sambil melihat ke arahnya

"Hari ini gua seneng banget epribadeh"kata Argio lirih dibalik helmnya.

Setelah punggung Dita sudah menjauh tak terlihat lagi di matanya Argio kembali menarik gasnya dan pulang dengan kecepatan sedang.

***

Sekitar pukul delapan malam setelah makan malam seperti biasanya bila tak ada jadwal nongki ria bersama ketiga sahabatnya, Argio duduk di meja belajarnya sambil mengerjakan pekerjaan rumahnya untuk mata pelajaran esok.

Biasalah anak IPA 1 jadi ga heran kalo rajin belajar wkwk

"Tadi pergi sama Dita kok kayak ada yang janggal, tapi apa ya"tiba-tiba sebuah fikiran muncul di benak Argio. Ia merasa seperti ada yang kurang, tapi entah apa itu 

Argio membuka tasnya "oh shit, gimana gue bisa lupa padahal gue sendiri yang bilang mau ngasih novelnya ke Dita hari ini"gumam Argio sambil memegang buku novel yang seharusnya ia berikan kepada Deandita tadi

Argio langsung membuka ponselnya yang mengetikkan sesuatu setelah membuka aplikasi hijaunya dan mencari kontak Deandita

Argio
Dita...
Sorry gue lupa banget
Novel yg kmaren gue bilang malah kebawa pulang lagi...
Sorry banget ya

Deandita
Eeh iya kak,
Lagian kan novelnya kk
Besok juga gapapa kok,

Ternyata Deandita langsung membaca pesannya setelah Argio mengirimkannya tak butuh waktu lama untuk menunggu balasan darinya.

Argio
Eumm...
Kalo gitu besok gue bawa
ke sekolah ya

Deandita
Siyap ka..
Btw, novel yang tadi dibeli
Udah kk baca?

Argio
Belum si hehe..
Lu sendiri gimana?

Lagi-lagi berhenti di tengah percakapan. Tak apa lah yang penting gue chatan sama Deandita... Batin Argio.

"Giooo... Argiooo... Oooo Argio"suara itu begitu familiar di telinga Argio. Argio beranjak dari meja belajarnya dan keluar kamarnya.

Sesampainya di gerbang depan rumahnya ternyata benar saja ada Liam di sana "Lo ngapain manggilin gue treak kenceng bener Am, langsung masuk aja si kayak biasanya"kesal Argio

"Lah gimana ceritanya langsung masuk? Gerbang Lo udah di gembok njir"Liam tak kalah kesalnya dengan Argio

"Hehehe udah digembok ternyata"Argio malah menyengir kuda dan mengambil kunci untuk membuka pagar rumahnya.

"Tumbenan Lo bawa mobil cuman kerumah gue doang"ujar Argio

"Nih si kunyil dari sore tadi geger minta kerumah Lo"kata Liam sambil menunjukkan Rachel yang sudah ada di gendongannya

"Eeeh Rachel... Kenapa hemm kangen bang Gio ya?"kata Argio sambil mengulurkan tangannya hendak mengambil Rachel dari gendongan Liam.

"Yuk masuk yuk"kata Argio melangkah masuk ke dalam rumahnya dan diikuti Liam di belakangnya

"Assalamualaikum Tante, om"sapa Liam pada kedua orang tua Argio yang berada di sofa depan tv

ARGIO ||•ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang