"Huaaam"Argio menguap sambil merenggangkan otot-ototnya di atas kasurnya.
"Gii udah jam berapa ini buruan bangun nanti telat subuhnya"suara mamanya menggema membuatnya buru-buru melihat ke arah jam dinding di kamarnya
"Eeh buset udah hampir setengah enam gue belum solat subuh"katanya kemudian ia berlari menuju kamar mandi dan bersih-bersih setelah itu melaksanakan sholat subuh.
Setelah sholat subuh Argio melihat jam di ponselnya masih pukul 05.38 masih cukup lama untuk pergi ke sekolah. Alhasil ia memutuskan untuk kembali rebahan di atas kasurnya sambil bermain ponsel.
Argio teringat ia sudah mendapatkan Instagram milik 'dia-Deandita' dan kemudian ia membuka ikon Instagram di ponselnya
"Udah di konfirmasi belum ya kan Ig-nya akun prifat"batinnya dan iseng-iseng ia membuka Ig-nya dan ternyata "aaaa udah di konfirmasi"wajahnya sumringah. Padahal cuma dikonfirmasi belum difollback sudah senang seperti itu. Dasar Argio...
"Eeh dia bikin SG"katanya bergumam dan melihat story Instagram milik Deandita yang ternyata lagu dari aplikasi hijau pemutar musik. Dan lagu itu berjudul kota yang dinyanyikan oleh dare.
"DM ga ya... DM ga ya..."bimbang nya karena ia ingin sekali memulai percakapan dengannya.
Sabar Gio namanya pdkt harus ada proses...
"Kalo gue DM ntar gimana ya... DM apa? Aah gausah deh kapan-kapan aja"putusnya akhirnya.
●ᴥ●ᴥ●ᴥ●ᴥ●
Di sekolah selesai menjalankan upacara hari senin Argio beristirahat di depan kelasnya bersama dengan ketiga sahabatnya.
Hari ini mereka tidak bertugas mengibarkan bendera sebab yang bertugas hari ini giliran kelas sebelah dan beberapa adik kelas.
Argio duduk di depan kelasnya, di lantai dua gedung sekolah. Ia melihat ke arah lapangan sambil menempelkan gadung di pembatas yang tingginya sekitar satu meter itu.
"Eeeh tejus guee"Arnanda dengan tampang tanpa dosanya merebut es cekek yang berada di genggaman Liam
"Nandaaa aishh ini baru gue beli baru minum secruputan... Males lah gue punya temen kaya Lo"dumel Liam sedangkan Arnanda tak menghiraukannya
"Aaah mantaap"kata Arnanda sambil mengelus tenggorokannya yang baru saja dibasahi oleh es milik Liam yang dirampasnya
"Dev, lu ngapa diem? Biasanya lu ikutan Arnada ngerampas jajannya si Liam"ujar Argio heran melihat Devian yang kali ini diam di sebelahnya
"Lagi ga mood gue"jawabnya datar "eeeh Gi itu.... Ituuu bukanya si Dita ya? Ohya kalo ga salah kata-katanya si, dia suka ke perpus Gi jadi sering lewat situ dah"tunjuk Devian pada seorang cewek yang berjalan membelah lapangan basket sekolah.
Letak gedung kelas sebelas IPA 1 memang sebelum perpus,lepkom dan juga ruang guru 1. Jadi kalau mau ketempat itu otomatis melewati gedung kelas 11 IPA.
"Jadi dia mau ke perpus nih?"tanya Argio memastikan sekali lagi. Dan diangguki Devian.
Tanpa fikir panjang Argio berlari menuju tangga turun dan tujuannya saat ini hanyalah perpustakaan.
Karena jam istirahat sehabis upacara masih lumayan lama dan dikabarkan kalau guru mata pelajaran pertama di kelasnya sedang berhalangan hadir jadinya Argio merasa cukup santai sekarang.
Di perpustakaan Argio masuk dan berjalan menyusuri satu, dua, tiga tak buku dan ia tak kunjung menemukan sosok yang dicarinya.
"Diaman si dia"gumamnya sambil celingukan mencari seseorang. Ternyata penjaga perpus sedang mengawasinya. Buru-buru Argio mengambil satu buku di rak bertuliskan novel itu.
Sampai di rak ke lima ia melihatnya. Ketika hendak menghampirinya ada seorang yang memanggil cewek itu sepertinya dan ia pun menghampirinya seorang yang memanggilnya itu.
"Dia siapa? Kayaknya udah kuliahan deh soalnya pake almamater universitas"batin Argio pemasaran. Dan akhirnya Argio memilih untuk duduk di salah satu meja tak jauh dari cewek itu berada.
Ya, dengan maksud delapan puluh persen ingin melihat cewek itu. Jujur Argio sangat penasaran dengannya. Sebab dimatanya cewek itu berbeda dari yang lain. Entahlah ia tak tau apa yang membuatnya berbeda tapi dimatanya begitu.
Agak lumayan lama akhirnya seorang yang bersama Deandita itu akhirnya pergi dan kini, Deandita sendirian di sana.
"Kayaknya lagi fokus banget bacanya, gue hampirin ga ya... Takut ganggu soalnya"batin Argio sambil diam diam melihat ke arah Dita ditutupi dengan buku novel yang ia pegang.
"Aaa gue tau"tiba-tiba ide cerdik muncul di benak Argio. Argio menunggu Dita sampai keluar perpus.
Sekitar tiga puluh lima menit akhirnya dugaan Argio benar. Deandita pasti akan meminjam buku di perpus. Buru-buru Argio melancarkan idenya
Saat Dita berjalan menuju meja tempat penunggu perpus secara sengaja Argio ikutan berjalan berlawanan arah darinya dari samping rak buku dan berlagak seolah itu tak disengaja
Buuuuk....
"E-eh sorry, gue ga sengaja,,"buru-buru Argio mengambil tiga buku yang diketahui seperti novel itu dan memberikannya pada Dita
"Sekali lagi maaf ya"kata Argio sambil menyodorkan tiga buku itu
"Eh iya gapapa kok"kata Dita dengan nada lembutnya. Dan menerima buku yang diberikan oleh Argio.
"Eumm mau minjem buku ini ya? Btw suka novel juga?"tanya Argio basa basi
"Iya suka novel"jawab Dita sekenanya kemudian ia menyelesaikan urusannya dengan penjaga perpus.
Argio dapat mendengar percakapan antara Dita dan ibu guru muda penjaga perpus itu "Bu novel yang baru belum ada ya?"tanya Dita
"Emang kamu mau novel yang seperti apa? Judulnya apa? Nanti coba saya tambahkan sebagai list buat pemesanan bukunya"kata penjara perpus
"Emm buku novel terbaru deh pokoknya, apa aja Dita pasti suka"katanya dengan antusias
"Eumm berarti dia beneran suka banget sama novel agaknya"batin Argio.
Setelah melihat Dita pergi Argio langsung bertanya pada penjaga perpus.
"Emm Bu, boleh tanya sesuatu nggak?"tanya Argio dengan nada seperti berbicara pada temannya. Sebab guru penjaga perpus itu emang orangnya friendly banget jadi pengunjung perpus merasa nyaman dibuatnya.
"Wani piroo"kata Bu Diana-penjaga perpus itu
"Yee si ibu, nanti Gio traktir bakso spesialnya mang ujan deh"kata Argio
"Waah boleh juga tuh, yaudah mau tanya apa?"dengan senang hati Bu Diana menanggapi Argio. Lumayan dapet traktiran bakso terdebes seantero sekolah batinnya.
___________________________________
Next.....
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGIO ||•END
Genç Kurgu(FOLOW SEBELUM MEMBACA) Ini adalah kisah pdkt seorang pelajar SMA yang dibantu oleh ketiga sahabatnya. Argio lumayan penasaran dengan gadis yang tak sengaja menjadi pusat perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya. Akankah pdkt Argio berhasil?s...