Hari ini adalah hari Senin. Seperti biasanya, rutinitas di hari Senin pagi yaitu upacara bendera yang selalu rutin dilaksanakan oleh warga sekolah.
Pembina kali ini adalah wakil kepala sekolah. Dimana amanatnya akan selama satu jam mata pelajaran.
"Gilee udah pegel gue"gumam Liam
"Anjrit ini berasa dengerin pidato lima lembar bolak balik.. sumpah dah"Devian mengelap peluh di pelipisnya. Karena teriknya matahari pagi.
"Sama, mana amanatnya cuman bahas sampah,disiplin sama itu-itu aja kagak berubah sama sekali. Persis setiap guru.."cerca Arnanda
"Di sini saya tidak akan berbicara panjang lebar lagi, sebab cuaca yang sangat terik ya pagi ini. Walaupun matahari pagi baik untuk kesehatan namum saya rasa amanat kali ini cukup sampai di sini"kata pembina upacara akhirnya
"Fyuuuh setelah gue cape berdiri setengah abad"Arnanda menghela nafas
"Oh ya saya lupa..."kata pembina membuat hampir semua murid menghela nafasnya kesal
"Minggu kemarin perwakilan lomba dari sekolah kita mendapat juara, yang merasa mengikuti lomba tersebut selahkan maju setelah saya panggil"kata pembina dengan nada semangat
"Ininih Argio pasti maju nih.."Liam dan teman-temannya tak sadar kalau Argio tak masuk sekolah hari ini
"Eeh si Argio mana? Kok gue ga liat dia dari tadi ya?"tanya Devian kepada teman-temannya
"Eeh iya anjir gue baru sadar si dugong kagak berangkat masa? Tumben banget kagak berangkat ga ngabarin kita dulu"kata Arnanda
Sedangkan di depan tiang bendera saat ini terlihat Deandita yang sedang berdiri bersama kedua teman dari kelas lain yang mengikuti lomba bersamanya waktu itu
"Kak gio kemana ya? Apa dia nggak berangkat?"batinnya sambil melihat dengan teliti ke arah barisan teman-teman kelas Argio
Setelah semua kegiatan upacara selesai Deandita memutuskan untuk bertanya ke teman-teman Argio.
Deandita berjalan ke arah kantin dengan vinka sebab tadi ia melihat Liam,Devian dan Arnanda ke kantin setelah upacara selesai.
"Eeh ada vinka sama Dita tu"ujar Devian yang melihat kedua gadis itu memasuki kantin
"Vinka"panggil Liam dan kemudian Vinka pun menghampiri kakak kelasnya itu
"Eumm kak, Dita mau nanya. Kak gio nggak berangkat ya?"tanya Deandita to the poin
"Iya nih gue abis ngechat dia barusan katanya dia demam"jelas Arnanda
"Ohya nanti pulang sekolah kalian berdua mau ikut nggak?"tanya Liam
"Kemana kak? Jenguk kak Argio?"tanya Vinka
"Iya dia di rawat di rumah sakit umum"tutur Devian
"Iya kak, nanti tungguin Dita ya kak"kata Deandita dan setelah itu Deandita kembali ke kelas bersama Vinka.
****
Rumah sakit cahaya medica, disinilah mereka sekarang.
Argio sedikit terkejut karena tiba-tiba teman-temannya datang menjenguknya tanpa mengabarinya dahulu
Argio yang saat ini sedang makan bubur ayam yang disuapi oleh mamanya itu langsung sedikit tersedak
"Eeeh ada temen-temennya Argio yaa"sapa mamanya Argio ramah kemudian pandangannya tertuju pada seorang gadis yang dikenalnya
"Eumm Dita ikut juga, sini sayang"mamanya Argio menarik Alon Deandita supaya berada di selahnya
Deandita hanya tersenyum lebar. Dan pandangan semauanya kini tertuju kepada mama Argio dan Deandita
"Iyaa nama tau gi, nggak usah ngeliatin gitu deh"mengerti kode yang diberikan Argio kemudian mamanya berpamitan untuk keluar.
Syukurlah mamanya sangat pengertian. Tidak mau ikut campur urusan anak muda.
"Eeh btw gimana gi? Perlu gue siapin kain kafan betapa meter nih?"ujar Devian
"Naah kalo bolrh kasih saran mending yang motif polkadot bagus gi kayanya"sahut Liam
Sedangkan vinka dan Deandita sudah ngikik daritadi
"Kak kalo kain kafannya gambar lope-lope kyut gimana? Yang warna mping dah ahahaha"vinka ikutan membahas topik yang sangat tidak berfaedah itu
Kemudian si arnanda langsung konek dengan sohibnya itu "ntar batu nisannya gue gambarin Pikachu dah gi biar ga serem ya"ujarnya
"Punya temen gini amat yatuhan,, salah apa gue selama ini"Argio meratapi nasibnya karena memiliki teman-teman yang bisa di bilang lumayan gesrek itu
"Baru juga sakit dua hari, umur gue masih panjang woe lah"kesal Argio
"Yee umurkan gada yang tau cong"arnanda yang baru saja datang karena tadi ke toilet dulu
"Dahlah minggir dulu Lo Dev, gue mau ngefoto tiang impus dulu dah"kata arnanda bertukar posisi dengan Devian yang awalnya berdekatan dengan tiang infus Argio
"Pasti mau bikin stori lo ya aishh alay banget si lo"cerca Liam
Dari sudut pandang Argio kini yang terdengar di telinganya adalah perdebatan sahabat-sahabat itu. Tapi inilah yang membuat dirinya merasa lebih sehat.
Terlebih lagi tepat di sampingnya ada Deandita yang duduk memperhatikan dirinya dengan seksama
"Gimana kak? Udah baikan?"tanya Dita lembut
"Udah dong, kan obatnya udah duduk di samping gue"kekeh Argio
"Apaan si kak"Deandita salting dibuatnya
"Ohya kak, tadi Dita maju sendirian wkatu upacara soalnya kak gio kan nggak masuk"lirih Dita kemudian ia membuka tasnya dan mengambil sesuatu
"Nggak apa kok dit, yang penting kan Lo-nya. Jugaan sakit kan ga ada yang tau"ujar Argio
"Nih kak, udah Dita tanda tanganin langsung hehe.. nanti kak gio tanda tangan di sini ya"Deandita menunjuk halaman kosong buku yang di pegang ya yang hanya ada satu tanda tangannya
"Itu apa dit?"Argio menautkan alisnya
"Ini novel kita kak. Udah dibukukan sama pihak lombanya"jelas deandita dan Argio mengangguk paham.
"Ekhemm....."
"Ekhemm...."
"Ekgheeem ukhuk...ughuk..." Setelah beberapa kali dehaman tak ditanggapi sang mpu akhirnya Devian sampai batuk beneran
"Akahahhaa mampus Lo"tawa arnanda
"Ngapain si kak"bingung vinka
"Itu Lo ngodein dua insan yang sedang bertukar rindu"jelas Devian sok puitis
"Serasa dunia milik berdua"sindir Liam
"Yang lain ngekos"lanjut vinka
"Yhaa bilanga aja iri Lo orang yhaaa"kini giliran Argio menanggapi teman-temannya itu
Dan ruangan Argio akhirnya menjadi lumayan berisik karena mereka saling meledek satu sama lain dan bercanda.
Sampai-sampai samar suaranya terdengar hingga ruangan sebelah.
_____________________________
NEXT...
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGIO ||•END
Genç Kurgu(FOLOW SEBELUM MEMBACA) Ini adalah kisah pdkt seorang pelajar SMA yang dibantu oleh ketiga sahabatnya. Argio lumayan penasaran dengan gadis yang tak sengaja menjadi pusat perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya. Akankah pdkt Argio berhasil?s...