Sesampainya di rumah, Argio membuka gerbang rumahnya dan memarkirkan motornya di garasinya.
"Masukin sini aja Dit motornya"tutur Argio melihat Deandita yang berhenti tepat di depan gerbang rumahnya
"Ga bisa kak, nanti nyenggol mobil gimana"Argio tau pasti Deandita tak bisa melakukannya sendiri sebab jalan samping mobil yang tak begitu luas dan akhirnya ia menyuruh Deandita turun
"Sini biar gue aja"katanya lembut kemudian Deandita turun dari motornya.
Beres urusan parkir memarkir, Argio mengajak Deandita masuk ke rumahnya
"Assalamualaikum ibu negara, liat deh gio bawa siapa eheuuum"suara Argio menggema di seluruh ruangan rumahnya.
Mamanya Argio yang sepertinya sedang santai di depan tv pun langsung menghampiri anak kesayangannya itu
"Waah... Ada siapa inii"kata mamanya Argio dengan senyuman menyambut gadis yang ditunggu-tunggunya sejak beberapa hari lalu akhirnya datang juga.
"Deandita Tante... Hehe"Deandita bersalaman mencium tangan mamanya Argio
"Eeeh jangan panggil Tante, panggil mama aja kayak Argio biar gak canggung gitu atuh"tutur mamanya Argio lembut
"Maa jangan gitu lah malu nih Deandita-nyaa"sepertinya Argio bermaksud meledek adik kelasnya itu
Sepertinya Argio dapat melihat Deandita yang sedang menggulum senyumnya. Pipinya merona tak kuasa menahan senyum
Argio merasakan lengan kanannya dipukul pelan oleh Deandita "Gio mau ganti baju dulu ya ma, titip Dita ya hehe jangan diapa-apain Lo hehe"setelah mengucapkan itu Argio terkekeh
"Emangnya diapain? Adek ih orang mamanya ga ngapa-ngapain ya Dit"kata mamanya Argio sambil menaik turunkan alisnya membuatnya tak kuasa menahan tawa
"Hahaha iya mah, yaudah ya Dit, Lo sama mama dulu"setelah mengucapkan itu Argio pergi ke lantai atas dimana kamarnya berada.
Dari tangga ia bisa mendengar mamanya sangat antusias sekali bertanya pada Deandita. Dan mamanya Argio mengajak Deandita untuk mengobrol di sofa depan tv.
"Humm semoga aja mama ga nyeritain yang aneh-aneh ke Dita, soal gue"gumamnya. Sebab mamanya pernah menceritakan hal memalukan baginya kepada Devian waktu itu, saat ia mengambil buku yang dipinjamnya lebih tepatnya.
Dan berakhir keesokan harinya ia ditertawakan satu kelas akibat cerita yang disebarkan oleh mamanya itu.
Waktu itu mamanya kebetulan sedang dirumah saat Devian hendak mengambil bukunya, kemudian setelah mempersilahkan Devian duduk, mamanya pun bercerita bahwa
Waktu itu, sekitar kelas dua SD Argio kecil sedang bermain sepedah barunya tanpa roda bantu untuk pertama kalinya. Argio bersama teman sebayanya bersepedah bersama. Saat itu ia belum tau yang namanya rem tangan.
Saat di jalan paping dan jalan turunan akhirnya roda sepedahnya berjalan semakin cepat dan Argio pun sangat senang akan hal itu. Bukanya menahannya agar tak melaju terlalu cepat malah ia menggoes sepedahnya sehingga saat di tikungan ia tak bisa menghentikan laju sepedahnya dan...
Argio kecil akhirnya berakhir nyungsep ke parid dengan bau yang begitu menyengat. Mukanya hitam penuh dengan lumpur dan baju serta celana yang dikenakan pun bau parit
Argio bergidik sendiri mengingat bau parit waktu itu "bisa bisanya gue nyungsep"tuturnya berbicara di depan cermin sambil membersihkan rambutnya dengan handuk.
Setelah selesai dengan ritual bersih-bersihnya ia kembali ke bawah dan langsung ke ruag tv.
Ternyata ia tak mendapati mamanya dan Deandita di sana "dimana mereka?"gumamnya dan ia mendengar suara orang mengobrol di dapur. Tanpa fikir panjang Argio berjalan ke arah sumber suara.
Argio melihat Deandita dan mamanya sedang membuat adonan kueh. Argio tau betul itu kukis Coko chips.
Baru saja Argio hendak mengambil coklat Coco chips untuk ia makan mamanya langsung mengagetkannya "stoop... Jangan diambil Gio itu buat bikin kueh"ujar mamanya
"Iya kak buat bikin kueh"kata Deandita mengulangi perkataan mamanya Argio. Lalu Argio melihat Deandita dan mamanya ber-tos ria dengan tangan yang penuh dengan tepung dan coklat
"Secepat itu kalian akrap? Huumm syukurlah hehe"batinnya sambil menghembuskan nafas dengan senyuman
"Nih bantuin Deandita buletin adonan, mama mau manggang yang ini dulu"mamanya Argio memberikan baskom berisi adonan itu
"Iih jangan besar-besar kak, nanti jadinya jelek"kata Deandita ketika melihat buletan adonan milik Argio
"Biar cepet selesai Diiit"jawab Argio sekenanya
Begitulah Argio, jika disuruh mamanya tak pernah melakukannya dengan benar. Walaupun sudah benar tapi tak pada aturannya. Huuhm memang dasar Argio itu...
"Ciyee udah akrap aja sama mamanya Gio"ledek Argio sambil menyenggol lengan Deandita
"Ternyata mamanya kak gio orangnya asik banget ya kak"tutur Deandita
"Emang Lo kira emak gue orang giamana? Nyeremin ya? Makan orang? Kek kepsek? Hahaha"Argio malah tertawa sendiri
"Dita bilangin niih.."sepertinya Deandita sudah mulai berani menjahilinya sekarang
"Bilangin lah... Bilangin... Ga takut gue"Argio menantang Deandita sebab ia yakin Deandita tak akan melakukan hal itu
"Tanteee kata kak Gi.....pffftt"diluar dugaannya, Deandita malah benar-benar hendak memberitahu mamanya. Untung saja dirinya gercep membekap mulut Deandita
"Jangan dong nanti Gue bisa abis dipenyek-penyek jadi adonan kalo gitu"kata Argio membuat Deandita tertawa
Dengan bangganya akhirnya ia sudah hampir membuat bulatan kukis hampir setengah loyang "niih cepet kan gue"kata Argio memperlihatkan loyangnya kepada Deandita
"Kak Gio, jangan gede-gede ihh, kak gio gausah buletin deh biar Dita aja"bukannya terkesima dengan hasil yang Argio buat malah kena omel oleh si Deandita
"Iyaa iyaa maaf"kata Argio pasrah. Tanpa sadar kini Deandita sudah terbiasa berbicara banyak dengannya.
"Nih kak Gio menyetin pake garpu aja ya yang enak"Deandita memperlihatkan cara memipihkan adonan yang sudah dibuat bulat itu
"Iya.. bisa kok bisa"lalu Argio mengambil alih garpu yang tadi dipegang Deandita
"Nyeet... Nyieeet"sambil menekan adonan Argio membuta bunyi membuat Deandita tak henti-hentinya tertawa
"Kak gioo"tegur Deandita
"Apa lagi ya tuhan"sepertinya Argio salah lagi
"Itu terlalu pipih kak, cukup pelan-pelan aja gausah pake tenaga"terang Deandita.
Mamanya Argio kembali ke tempat semula. Ia berdiri di samping Argio. "Gimana Dita?"tanya mamanya Argio
"Nih Tan, liat deh hasil bikinannya kak gio"Deandita menunjukkan setengah loyang hasilnya Argio
"Hahaha memang kayak gitu Dita, kalo nyuruh Argio harus ekstra banget sabarnya, udah sekarang Tante aja yang buletin, Dita yang mipihin pake garpu dan Argio..."belum sempat mamanya merampungkan ucapannya Argio langsung berucap cepat
"Argio tinggal rebahan"katanya. Iya rebahan seperti yang sedang baca..
"Tuk.. enak aja rebahan, gio naroin Coko chipnya. Tapi jangan dimakanin Lo"tutur mamanya Argio setelah memukulnya dengan spatula
"Iyaa iyaa"pasrah Argio kemudian ia menengok pada Deandita yang lagi-lagi tertawa melihatnya kena omel mamanya.
________________________________
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGIO ||•END
Novela Juvenil(FOLOW SEBELUM MEMBACA) Ini adalah kisah pdkt seorang pelajar SMA yang dibantu oleh ketiga sahabatnya. Argio lumayan penasaran dengan gadis yang tak sengaja menjadi pusat perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya. Akankah pdkt Argio berhasil?s...