||•8 Kasian si Devian 🤣

180 169 9
                                    

Sesampainya Argio dan Liam diparkiran sekolah ternyata mereka melihat Arnanda yang sudah bersandar di motornya.

"Lama banget si kalian"cerca Arnanda ketika kedua temannya baru saja memarkirkan kendaraannya

"Lo yang terlalu pagi kali"balas Liam

"Tumben Lo ga bareng si Devian? Kemana tu curut satu hah?"tanya Argio kemudian turun dari motornya

"Biyasalah mungkin belum bangun, tu Dugong kan emang paling Susah bangun pagi"jawab Arnanda sambil berjalan menuju kelas mereka.

"Oya baru inget gue"Liam membenarkan perkataan Arnanda

"Tunggu aja di kelas kalo ga telat hahaha"Argio berkekeh.

Sesampainya mereka bertiga di kelas betapa terkaget dan terheran-herannya mereka.

Argio,Liam dan juga Arnanda berdiri di ambang pintu sambil menatap tak percaya ke arah bangku seseorang.

Arnanda mengucak matanya "eeeh gue ga salah liat kan?"

"Jangan bilang itu hantu penunggu sekolah? Haah jangan bilang itu hantu jadi-jadian"kini Argio ikutan mengucak matanya seorang yang dilihatnya itu salah

"Bismillahirrahmanirrahim allahuma lakasumtu wabika amantu waalanrifkika aftartu birr...."belum selesai Liam melafalkan doa tiba-tiba Argio meraup wajahnya

"Salah doa goblok itu doa buka puasa"kata Argio dan mereka bertiga melihat orang yang semula duduk anteng itu mendekat ke arah mereka.

"Stop... Jangan deket-deket"kata Arnanda

"Lo bertiga ngapain dah, gue bukan setan apa lagi setan jadi-jadian penunggu sekolah... Ini gue asli woii ini Devian asli"ucap Devian malas dengan raut wajah lesunya

"Ini beneran Dev si anaknya Bunda Santi kan?"Arnanda nengeplak pipi Devian memastikan bahwa yang dilihatnya asli

"Ya abisnya Lo tumben banget berangkat pagi buta kayak gini Dev"kata Argio

"Biasanya beduk dzuhur Lo baru berangkat"sambung Liam diangguki Argio dan juga Arnanda

"Aiss Lo gatau si bapak komandan baru pulang bertugas dengan semangat empat lima menggebu-gebu ngebangunin gue subuh-subuh suruh solat abis itu lari komplek tiga puteran anjir gua ngantuk buangeet.... Huaaaa''jelas Devian yang awalnya dengan nada bak seorang yang sedang berpidato dan diakhiri dengan menguap

Bukanya prihatin dengan temannya yang satu itu, Argio, Liam dan juga Arnanda malah menertawakannya

"Dah lah males gue cerita ke kalian... Gue mau sambung tidur... Huaamm"Devian berjalan ke arah bangkunya lagi dengan gontai dan menguap beberapa kali.

Ayahnya Devian memang seorang abdi negara. TNI angkatan darat lebih tepatnya. Beliau memang baru saja bertugas di NTB setelah beberapa bulan di sana.

Ayahnya Devian sebenarnya bukan tipe orang yang keras dalam mendidik anak. Bahkan beliau setau Argio orangnya cukup asik di ajak guyon dan bukan tipe orang yang kaku. Hanya saja beliau mungkin lebih menerapkan dan mengedepankan sikap disiplin dalam segala hal. Dalam mengatur waktu, kesehatan dan kebutuhan pokok lainnya.

Ya seperti yang di ceritakan Devian tadi. Jika ayahnya dirumah ia akan disuruh bangun pagi buta hanya untuk lari keliling komplek rumahnya. Gak kebayang bagaimana raut muka Dev saat lari pagi tadi.. hemm karna ia anaknya terbiasa bangun siang mungkin ia berlari sambil merem... Hahaha..
Oke lupakan soal Devian...

"Eeh gue belum sarapan nih mama gue belum pulang soalnya jadi kagak ada yang masak"curhat Liam ketika ia baru saja meletakkan tasnya

"Yaudah hayuk ke kantin"sahut Arnanda dan diangguki Argio.

"Lu ga ikut Dev?"tanya Argio

"Jangan tanya gue lagi.. gue mau melanjutkan mimpi indah gue"kata Devian kemudian menenggelamkan kepalanya diantara lipatan kedua lengannya di atas meja.

Saat sampai di koridor depan tiba-tiba ada Bu Widya yang sepertinya baru saja sampai karena ia masih menenteng tas jinjingnya yang berisikan lembaran kertas HVS itu di tangannya.

"Argio.."kata Bu Widya dan Argio serta kedua temannya pun menghampiri Bu Widya

"Iya Bu?"tanya Argio. "Kalian ke kantin duluan aja ya"kata Argio kepada kedua temannya kemudian mereka hanya mengangguk dan meninggalkan Argio dan Bu Widya di koridor dekat kantor

"Nanti sehabis pulang sekolah kamu jangan pulang dulu ya.. ibu minta tolong buat kumpulin anak-anak ekskul sastra buat ke perpustakaan soalnya ada yang mau kita bahas"jelas Bu Widya

"Siyaap laksanakan Bu"jawab Argio sambil hormat bak hormat kepada komandan

"Yasudah ibu ke kantor dulu ya"setelah itu Bu Widya masuk ke kantor dan Argio pun melanjutkan jalannya menuju kantin menyusul kedua temannya yang sudah duluan ke sana.

Sesampainya di kantin ternyata kedua temannya itu sudah memesankan sepiring nasi uduk.

Teman-temannya memang tau kalau Argio ini modelan orang yang jarang sarapan di rumah. Karna katanya kalau makan pagi-pagi sekali rasanya tidak enak. Jadi setiap berangkat sekolah ia hanya memakan roti dan juga meminum susu

"Lo kan tau gue gasuka sarapan nasi pagi-pagi"cerca Argio

"Makan roti sama minum susu doang ga kenyang kali Gi"tutur Liam

"Nih makan nih... Aaaa"Arnanda menyendok nasi uduk di depan Argio dan kemudian menyuapinya

"Sini gue makan sendiri"pasrah Argio akhirnya. Cukup merepotkan terkadang punya teman seperti mereka yang jelas-jelas ia tak biasa sarapan nasi pagi-pagi.

Tapi... Yasudahlah daripada ia disuapi bak anak kecil yang tak mau makan lebih baik ia makan sendiri saja.

Mereka bertiga di kantin sampai akhirnya bel berbunyi mereka langsung berlari ke kelas karena takut telat dan dihukum.

***

Bel pulang pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu.

"Gi lo mau bareng ga?"tanya Devian pada Argio yang sepertinya masih nyaman duduk di bangkunya

"Gue mau ada urusan dulu sama Bu Widya, kalian duluan aja ya"kata Argio diangguki ketiga temannya itu.

Argio sudah mengirimkan pesan kepada grub sastra bahwa mereka akan kumpul di perpustakaan sepulang sekolah seperti yang diperintahkan Bu Widya tadi.

Dirasa koridor sekolah sudah lenggang Argio pun keluar kelas dan menuju perpus, tetapi baru saja tiga langkah dari bangkunya ponsel di sakunya berdenting menandakan ada notifikasi masuk.

Argio membuka ponselnya ternyata itu pesan dari Bu Widya.

Bu Widya
Argio, bisa ke kantor dulu tidak?
Ibu mau minta bantuan

Argio
Baik Bu, Argio ke kantor

Sesampainya di kantor ternyata Bu Widya meminta bantuan kepada Argio untuk membantunya membawa tas nya yang berisikan laptop dan beberapa kabel.

Sedangkan bu Widya menenteng tas transparan yang sepertinya berisikan kertas HVS persis seperti yang tadi pagi Argio lihat ketika by Widya baru berangkat sekolah.

_____________________________________



Next....

ARGIO ||•ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang