"Tadi malem gue udah bukak sebentar baca baca sekilas, nah menurut gue untuk endingnya dibikin sad ending aja gimana?"usul Argio pada Deandita membahas soal cerita novel yang hendak mereka kirimkan ke perlombaan dalam waktu kurang lebih satu bulan lagi.
"Iya Dita juga sempet kepikiran bikin sad ending kak"kata Deandita
"Soalnya kalo sad ending kayak lebih bikin si pembaca tu ikutan terbawa suasana di ending gitu ga si menurut kakak?"ujar Deandita memberikan pendapatnya
"Nah iya, tapi sad endingnya jangan meninggal ya soalnya biar ga sedih banget gue hahaha"Argio sambil seolah mengusap air matanya.
"Eumm udah nemu nih tinggal bikin ceritanya aja kan? Oya kali ini giliran bagian gue kan ya?"tanya Argio dan diangguki Deandita.
"Kayaknya Dita di perpus cuma bisa sebentar deh kak, soalnya nanti ada ulangan harian"kata Deandita sambil beranjak dari tempatnya duduk
"Eeh iya"kemudian Argio pun ikutan beranjak dari perpus
"Duluan ya kak"Deandita berlari kecil membelah lapangan basket menuju kelasnya. Argio dapat melihatnya dengan jelas dari depan perpus.
Saat hendak melangkahkan kakinya tiba-tiba ponsel di saku celana berbunyi "laah alarm apaan jam segini"batin Argio
Argio membuka lock screen ponselnya dan "Oya lupa gue kalo hari ini si Arnanda ulang tahun"batinnya
"Okelah ntar gue rencanakan susurpres buat tu curut bareng Dev sama Liam"setelah memasukkan ponselnya ke saku, Argio kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas.
***
Sore hari sekitar pukul 16.45, Argio sudah berada di sebuah kafe dimana ia janjian dengan Liam dan Devian untuk merencanakan susurpres ulang tahunnya Arnanda
"Gue yang Dateng kecepatan apa mereka yang lambat anjir"gumam Argio merasa kesal sendiri.
Biasalah teman-temannya bilang sudah otw padahal baru saja beranjak dari kasur sepertinya. Membagongkan sekali bukan? Wkwkwk
Setelah menunggu sekitar lima belas menit lebih akhirnya batang hidung kedua curut yang ditunggunya pun datang juga
"Fiks si Lo ngaret banget untung gue gak mecat kalian dari daftar temen gue"dengus Argio dengan nada sedikit ngegas
"Yee namanya juga jam Indonesia pasti ngaret"jawab Devian dengan entengnya dan langsung duduk di hadapan Argio disusul Liam.
"Jadi, kenapa Lo nyuruh ke ngumpul gi? Mana cuma bertiga doang lagi"tanya Liam
"Jangan bilang kalian lupa kalo si Arnanda ultah?"sepertinya dugaan Argio benar
"Yaallah demi apa hari ini si dugong ultah?"seperti dugaan Argio, pasti kedua temannya itu lupa
"Ya gua juga lupa si, baru inget tadi siang karna alarm hehe"cengir Argio
"Pantesan tadi waktu di kelas dia nanyain ini hari apa gitu"cerita Liam
"Nah kita jawab lah hari Jumat ya am, tiba-tiba mukanya jadi sendu hahaha"Devian tertawa mengingat ekskpresinya Arnanda tadi
"Parah si kalian, temen macem apa kalian CK CK CK..."Argio menggelengkan kepalanya
"Tuk.... Lo juga bego"Devian mrnjitak Argio
"Jadi gimana nih? Kasih kejutan? Ceplokin telor apa gimana?"tanya Liam
"Telor Lo? Jangan lah kasian Arnanda ntar masuk rumah sakit lagi kayak waktu ultah Lo Dev"kata Liam mengingat kejadian tahun lalu ketika ulang tahunnya Devian
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGIO ||•END
Teen Fiction(FOLOW SEBELUM MEMBACA) Ini adalah kisah pdkt seorang pelajar SMA yang dibantu oleh ketiga sahabatnya. Argio lumayan penasaran dengan gadis yang tak sengaja menjadi pusat perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya. Akankah pdkt Argio berhasil?s...