||•34 selesai?

36 5 0
                                    

Satu bulan sudah semenjak Argio dirawat inap di rumah sakit akibat kehujanan.

Kini dirinya sudah sangat amat sehat dan sedang melakukan rutinitasnya bersama sohibnya

Ya, besok adalah hari Sabtu. Sekolah libur dan malam ini mereka berencana untuk sekedar healing di kedai kopi kekinian.

Arnanda dan Devian sedang asyik berTik-tok ria. Mengikuti alunan musik pargoy yang asik.

Sedangkan Liam? Ia entahlah, Liam asyik dengan dunianya sendiri dan laptop di hadapannya

Saat sedang memperhatikan sekeliling ponsel Argio yang ia letakkan di atas mejanya bergetar

"Iya hallo?" Kata Argio mengawali panggilan telfon itu

"Kak, Dita lagi ada di luar maaf banget sebelumnya karena Dita ga tau mau nelfon siapa, Dita boleh minta tolong nggak kak?"ternyata yang menelfon Argio adalah Deandita dengan suara yang Argio dapat menebaknya,nada bicaranya itu sedang panik

"Pelan-pelan Dita, iya boleh. Minta tolong apa hemm?"lembut Argio

"Dita kan habis dari beli bahan buat tugas Dita, nah ban motor Dita bocor kak Dita sendirian ga ada siapa-siapa.. mana udah malem aduuh"panik Deandita

"Dita sekarang di mana? Shareloc sekarang gue otw nemuin Lo"setelah itu Argio langsung bergegas meninggalkan kafe kofee itu dan mengabaikan pertanyaan dari teman-temannya yang kebingungan

***

Sekitar lima belas menit perjalanan akhirnya Argio dapat menemukan keberadaan Deandita yang sedang duduk di pinggir trotoar dengan motor matic yang terparkir tepat di depannya

"Lo ga ada apa-apa kan dit? Ga ada orang jahat kan?"Argio langsung melontarkan pertanyaan yang tersemat di pikirannya bsedari tadi

Bagaimana tidak, sekarang ini sudah malam dan Deandita anak perempuan terlebih sendirian dan jaman sekarang banyak sekali orang yang berniat jahat.

"Dita nggak apa kak, cuman itu... Motor Dita"tunjuk Deandita pada ban motornya yang bocor

"Sekitaran sini jauh sama bengkel dah setau gue, Lo gue anter pulang aja yuk "kata Argio tanpa pikir panjang

"Terus mot.."belum sempat Deandita menyelesaikan ucapannya, Argio langsung memotongnya

"Biar nanti orang suruhan gue yang angkut"jelasnya.

Sepanjang jalan Deandita terus bergumam, bercerita bahkan bernyanyi.

Walau Argio mengenakan helmnya, ia masih dapat mendengar suara lembut  Deandita. Senyuman samar terpancar dari balik helm full facenya. Argio suka Dita.

"Makasiiiih banget ya kak, kalo ga ada kak gio mah Dita udah nangis tadi hehe"Deandita terkekeh mengingat kejadian yang menimpanya tadi

Mendengar suara motor berhenti, ibunya Deandita pun bergegas membukakan pintu

"Eeeh anak ibu sudah pulang,,, loh motornya Dita mana? Kok pulangnya dianter siapa ini heumm?"tanya ibunya Alena dengan tersenyum jail kepadanya

Setelah turun dari motornya Argio bergantian untuk mencium punggung tangan ibunya Deandita

"Saya Argio Tante, temennya Deandita"Argio memperkenalkan dirinya

"Eeh panggil ibu aja jangan Tante jadi canggung nantinya"jelas ibunya Alena "masuk yuk, nak Argio yuk. Ibu masak banyak nih kita makan sama-sama"

"Ayuk kak, kak gio belum makan malem kan pasti?"tanya Deandita sedangkan Argio membenarkan ucapan gadis itu dalam hati

Di luar tadi Argio melihat motor yang cukup familiar baginya. "Ada hubungan apa sebenarnya Deandita dengan dia? Bagaimana dia bisa tau rumah dita"batin Argio

Dan ketika memasuki rumah sederhana Deandita, Argio dapat melihat adiknya Deandita dan juga ayahnya sedang menonton tv dan di sigle sofa ada Naufal?

"Heh lama banget Lo, gue tungguin dari tadi juga"kata Naufal berdecak pada Deandita

"Yee Lo mah gatau gue kena musibah tadi"tutur Deandita tak kalah sebal dengan Naufal. Sedangkan Argio? Ia masih tenggelam dalam fikirannya sendiri

"Halo om, Argio temennya Dita"ucap Argio sambil bersalaman dengan ayahnya Deandita

"Temen apa temen niih"tak kalah dengan istrinya, ternyata ayahnya Deandita orangnya cukup jahil juga

"Iih ayaah... Kak gio tadi tuh udah nolongin Dita gara-gara motor Dita bocor"jelas deandita diangguki ayahnya

"Masuk yuk sini makan sama-sama"intruksi dari mananya Deandita membuat semua orang yang berada di ruang tv pun dipersilahkan ke ruang makan untuk makan malam bersama.

Argio berjalan di belakang Deandita dan di belakangnya ada Naufal.

"Lo, gimana bisa ada di rumahnya Dita?"tanya Argio to the poin pada Naufal

"Sepupu hehe"jawab Naufal dengan cengiran kudanya 

"Eeh kakak ini pacarnya kak Dita ya?"tanya adiknya Deandita yang tiba-tiba menghampirinya, sedangkan Deandita langsung membekap mulut adik laki-lakinya itu

"masih kecil ga boleh bicara soal pacar-pacaran"lerai ibunya Deandita menengahi.

Kali ini Argio untuk pertama kalinya makan malam dengan kuarga dan suasana yang cukup berbeda dari sebelumnya.

Di meja makan dengan berbagai hidangan yang sudah pasti masakan ibunya Deandita, mereka nikmati bersama-sama dengan diselingi sedikit candaan dari mereka.

Dengan Naufal yang menjelaskan kalau ia adalah sepupu dari Deandita dan waktu itu dirinya sengaja ingin tahu apakah Argio benar-benar menyukai sepupunya itu atau tidak, sampai adiknya Deandita yang bercerita kalau tadi sore ia hampir nyungsep ke got gara-gara saking takutnya dikejar anjing milik tetangganya

"Apa gue bisa masuk ke keluarga yang hangat ini? Waaah ternyata sifatnya Deandita memang udah terbentuk dari keluarganya. Humoris kalau sudah kenal, jahil, dan juga pintar, oh ya... Deandita anaknya lembut bicaranya lirih dan nadanya halus hampir sembilan puluh persen mirip ibunya"begitulah penilaian Argio tentang keluarga ini

"Adiknya Deandita baru kelas 3 SD, dia sepertinya berbadan tinggi dan besar daripada teman sebayanya. Tapi, dia juga lucu kata Dita anaknya suka ngebolang kalau pulang sekolah"

"Sedangkan ayahnya Dita? Om Tomo itu puncak ke humorisan keluarga ini. Meskipun kelihatannya seperti tipe orang pendiam ternyata semua itu salah. Om Tomo orangnya jauh lebih rendah selera humornya daripada arnanda dan Devian"

"Makan lagi nak gio, jangan malu-malu niih makan yang banyak biar cepet besar"ibunya Alena menambahkan secentong nasi ke piringnya Argio

"Niih jangan malu-malu anggap aja rumah sendiri gi, nanti juga kalo habis Tante Lita masak lagi ya Tan"Naufal menambahkan ayam goreng pada piringnya

"Niih untuk kamu biar cepet besar"Argio pun ikut menambahkan ayam dan nasi pada piring adiknya Deandita

"Ahahha"suara candaan dan tertawa mereka di meja makan kediaman pak Tomo samar terdengar.

"Terimakasih Tuhan sudah mengenalkanku dengan keluarga ini, dan semoga aku benar-benar menjadi bagian dari keluarga harmonis ini."Argio berdoa dalam hatinya .




____________________________________

Ending?



ARGIO ||•ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang