Tepat hari ini adalah hari pengumuman lomba, dimana saat ini Argio dan Deandita tengah menanti-nanti hasil dari kerja kerasnya selama beberapa bulan belakangan ini.
Jam pelajaran sedang berlangsung dan kini Argio tengah duduk di bangkunya dengan perasaan tak tenang sebab dirinya tak sabar mendengar hasil dari pengumuman lomba.
Tak lama kemudian ada seorang yang sepertinya masih kelas sepuluh mengetuk pintu kelasnya
Tok...tok..
"Permisi Bu, maaf mengganggu, izin memanggil kak Argio untuk ke perpus di suruh sama Bu Widya"ujar anak laki-laki yang memakai sweeter itu
Dan setelah diangguki guru yang tengah mengajar di kelasnya Argio pun langsung bergegas ke perpus
"Haduuuh dah dig dug seerr ya Gi perasaan Lo pasti"tebak Arnanda ketika Argio hendak beranjak dari bangkunya
"Kalo hasil pengumumannya memuaskan traktir bakso mang Ujang ya Gi"ujar Devian
"Iya bayarnya pake duit Lo, ntar gue yang bayar"celetuk Argio asal kemudian ia langsung meninggalkan bangkunya.
"Nyari gratisan mulu Lo Dev"kali ini kata Liam dengan kalimat sarkasnya namun betul
"Yee namanya juga human dev, kalo dikasih yang gratisan pasti mau. Bilang aja lo juga pengen kan"bukan Devian namanya kalau tidak mengajak berdebat temannya.
Argio tersenyum kecil sambil berjalan ke arah keluar kelas sambil mendengar perdebatan teman-temannya itu.
Sesampainya di perpustakaan ternyata sudah ada Deandita dan Bu Widya.
"Eeh kak gio"ujar Deandita mempersilahkan Argio untuk duduk di sebelahnya diamana di depan mereka saat ini sudah ada Bu Widya dengan laptopnya
"Jadi dari hasil pengumuman lomba,, ohya sebelumnya kalian sedang lomba dan kalian pasti sudah tau kan kalau dalam perlombaan itu menang kalah sudah biasa toh yang terpenting kalian sudah berusaha"tutur Bu Widya membuat tangan Argio terasa dingin
Argio melirik Deandita yang sepertinya merasa sama dengan dirinya yaitu, tak sabar menunggu hasil pengumuman
"Dari hasil keputusan cerita kalian masuk ke urutan ketiga yang berarti kalian dapat juara tiga...."jelas bu Widya membuat Argio dan Deandita bersorak senang
"Aaaa senengnya akhirnya yang ditunggu-tunggu hasilnya keluar juga"kata Deandita
"Untuk kalian berdua, ibu mewakili sekolah mengucapkan terimakasih atas partisipasinya dan piala serta sertifikat dan hadiah akan di bagikan saat upacara di hari Senin esok"kata Bu Widya kemudian merapikan barang-barangnya sebelum meninggalkan perpus
"Makasih ya Dit"kata Argio kepada Deandita yang sepertinya terlihat senang itu.
"E..eh iya kak sama-sama, Dita juga ngucapin terimakasih"katanya dengan senyuman yang terus mengembang.
***
Di kantin terlihat tiga sohib Argio tengah menikmati makanannya dan Argio baru saja datang dengan membawa coki di tangannya
"Ekhem.. bakso mang Ujang ga nih?"sepertinya Devian mengode teman-temannya
"Ada yang juara kayaknya makan gratis nih"Arnanda ikutan mengode
"Gue sih ngikut aja"biasalah Liam selalu ngikut yang lain saja.
"Iya-iya hari ini gue terakhir dah makan bakso mang ujang kan?"kata Argio pasrah dan ketiga temannya seperti kegirangan sebab mendapat jatah makan siang gratis
"Tapi, perut gue kayaknya ruangnya tinggal dikit lagi dah"Arnanda m narik bajunya yang tak dimasukkan sedikit ke atas memperlihatkan perut lumayan buncitnya
Bukanya salfok ke perut si Liam yang duduk di sebelahnya malah fokus ke ikat pinggang yang dikenakan Arnanda "gilaa iket pinggang Lo mahal banget nan"ujar Liam
"Eeeh iya,, seumur hidup gue ya belum pernah dah make iket pinggang begituan"kata Argio
Karena kepo Devian pun melihat ke arah Arnanda "gilee iket pinggang apaan begitu pake tali sepatu, kagak epik banget dah mahal darimana ya"heran Devian
"Eeeh jangan salah, ini iket pinggang mafia tau ga. Keren ini udah dijadiin tren sejak jaman bapak gue smp Lo orang aja kagak tau tren"tentu saja Arnanda membela dirinya dan ikat pinggang tali sepatunya
"Kayaknya tren Lo aja deh nan yang masih jaman old"sahut Argio
"Belum tau ya, dunia fashion itu akan kembali lagi ke zaman dulu tau"jelas Arnanda
Sedangkan Liam mengajak Devian diam-diam ke warung bakso mang ujang agar tidak ngantri keduluan yang lainnya.
Karena warung mang Ujang berada di sebrang kantin yang saat ini mereka duduki.
"Eeeeh Liam,,, deev kgak nungguin gue Lo ya"kata Arnanda memanggil keduanya setelah sadar dirinya ditinggal
"Buruan"kata Devian
"Sampe Lo ngantri dapet bakso duluan kagak gue bayarin ya, mampus lo"ancam Argio
Dan daripada gagal mendapat bakso gratis akhirnya Liam dan Devian menghentikan langkahnya dan menunggu kedua temannya untuk ke warung mang Ujang bersama.
"Naah gitu dong"kekeh Argio.
Sesampainya di warung mang Ujang ternyata belum seramai biasanya dan masih ada dua meja yang kosong
"Maang bakso buat Devian kayak biasanya ya kagak pakek seledri"ujar Devian memesan baksonya
"Kalo Argio sambelnya yang banyak mang"bukan, bukan Argio yang memesan miliknya melainkan Deandita?
Deandita baru saja datang bersama dengan vinka dan duduk di bangku belakang Argio dan kawan-kawan
"Eeeh ga mang,, Argio nggak pake sambeel"buru-buru Argio merubah pesanannya itu kemudian ia menengok ke arah belakangnya
"Jail banget si jadi orang"ujar Argio sedangkan Deandita hanya menjulurkan lidahnya bermaksud meledeknya.
"Duduk sini aja bareng kita berempat"kata Argio
"Eumm emang gapapa kak?"tanya Vinka dan dijawab "gapapa"oleh Liam
Vinka pun duduk di sebelah Liam dan Deandita sekarang sendirian di bangku belakang kemudian Argio menepuk bangku panjang di sebelahnya "sini Dit"ujarnya
"E-eh iya kak"Deandita pun duduk di samping Argio tepat di tengah-tengah antara Devian dan Argio.
Tak lama bakso pesanann masing-masing pun datang dan mereka menikmati acara traktiran dari Argio itu bersama-sama.
Walaupun Deandita dan Vinka datang akhir dan awalnya mereka berniat untuk membayar sendiri tetapi tak diperbolehkan Argio, akhirnya mereka berdua pun ikut mendapatkan traktiran dari Argio.
"Lumayan uang jajan utuh"batin Vinka dalam hati.
_________________________________
Next
___________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGIO ||•END
Teen Fiction(FOLOW SEBELUM MEMBACA) Ini adalah kisah pdkt seorang pelajar SMA yang dibantu oleh ketiga sahabatnya. Argio lumayan penasaran dengan gadis yang tak sengaja menjadi pusat perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya. Akankah pdkt Argio berhasil?s...