again

38 7 0
                                    

Aku sedang menikmati makan siangku saat langkah kaki kecil reynan menghampiri ku.

"Key!!"

Ku tolehkan kepalaku sebagai respon untuk gadis yang sudah ku kenal dengan baik sejak kami SMA.

"Di panggil ke ruang direktur"

Aku yang sedang meminum kopi tersedak karena kalimat itu. Ada apa? Aku belum melakukan kesalahan?, Aku juga baru mendapatkan tambahan jam untuk bertugas. Lalu? Apa lagi kali ini?

"Ngapain?"

"Kamu nanya aku? Aku nanya siapa?"

Aku hampir memukul kepala reynan karena jawabannya itu. Namun detik setelahnya reynan sudah duduk di depanku mengambil alih makan siangku seraya mengusirku dengan gestur tangannya. Membuatku benar benar memukul kepalanya lalu berlari kencang sebelum gadis itu mengamuk padaku.

*
*
*

Aku mengetuk pintu ruangan direktur rumah sakit ini dengan pelan. Setelah mendengar suara yang mengizinkanku untuk masuk ku buka pintu lalu ku langkahkan kakiku. Belum sempat aku menutup pintu langkahku terhenti. Mataku terpaku pada sosok yang dua Minggu lalu ku selamatkan nyawanya. Kini pria itu sedang duduk di sofa tepat menatapku degan gaya angkuhnya. Mata tajam itu menatapku lekat. Lagi tatapan itu membuatku terpaku. Mata pekat itu begitu menarik hingga bahkan tubuhku terhenti tanpa sengaja

"Key? Keyra?!" Suara itu menyadarkan ku membuatku segara menutup pintu lalu membukuk minta maaf karena tindakan tidak sopanku.

"Sini duduk. Kamu kenal tuan Nakamoto kan?"

Aku hanya mengangguk lalu duduk di sofa di sisi yuta.

"Kamu saya beri izin untuk menjadi dokter pribadi tuan Nakamoto. Dan kamu tidak perlu bekerja di rumah sakit lagi. Kamu hanya perlu menjadi penanggung jawab atas kesehatan tuan Nakamoto."

Hah?? Otakku memprose kalimat itu dengan lamban. Oh? Lalu jika tidak di rumah sakit dimana aku bekerja?? Oh? Lalu?? Apa pekerjaanku ketika yuta tidak sakit? Aku lebih suka berada di rumah sakit meski ini melelahkan. Tapi aku menyukainya. Sangat.

"Ini perintah bukan pilihan"

Suara serak yang dulu ku dengar kini berubah menjadi suara mutlak tidak terbantahkan. Membuatku bergidik karena aura pekat yang tiba tiba menguar. Aku lalu menunduk dalam.

"Key. Kamu udah bisa kerja sama tuan Nakamoto mulai hari ini."

Dan yah. Yang bisa ku lakukan saat ini adalah mengemasi barangku di ruangan pribadi ku lalu pergi. Ah aku juga harus berpamitan dengan reynan.

"Kalau begitu saya pamit. Saya harus membereskan barang saya"

Tepat setelah kalimat itu usai aku beranjak dari tempat itu. Tidak lupa membungkuk sebagai sopan santun. Entahlah. Perasaan ku tidka terlalu baik untuk hal ini

Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang