Author POV.
Kini jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Yuta mulai melonggarkan pelukannya pada keyra yang dengan nyaman tertidur di dadanya seraya memeluknya. Wajah gadis itu begitu damai membuat yuta enggan mengusiknya. Namun keyra harus bangun untuk makan dan minum obat. Karena suhu tubuh gadis itu kembali naik.
Pada akhir yuta memutuskan untuk mengusap pipi keyra dengan lembut berusaha mengusik gadis itu. Namun keyra bahkan sama sekali tidak memberikan respon. Yuta kali ini melepaskan pelukannya. Dan berhasil beberapa saat keyra menggeliat tidak nyaman namun tetap tidak membuka matanya.
"Key, bangun. Kita makan dulu hm?"
Yuta mengatakan kalimat itu seraya menepuk pelan bahu keyra. Berhasil. Keyra menggeliat lalu membuka matanya. Menatap yuta.
"Saya ambilkan bubur dulu"
Kalimat itu membuat keyra kembali memeluk yuta erat dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher yuta.
"Ikut!"
Suara kecil itu membuat yuta gemas setengah mati. Demi apapun yuta sangat menyukai keyra yang seperti ini.
"Oke"
Yuta pada akhirnya bangkit terlebih dahulu dan menggendong keyra ala koala. Menyangga tubuh ringan gadis itu dengan kedua tangannya dan berjalan perlahan. Takut membuat keyra tidak nyaman atau sakit kepala.
Saat tiba di meja makan, bubur sudah tersaji di sana. Ada nasi dan lauk pauk pula. Yuta memang menyuruh para maid untuk menyiapkan semuanya di jam makan malam. Termasuk obat keyra.
"Hyung"
Panggilan itu membuat yuta yang baru saja duduk dengan keyra di pangkuannya menoleh ke arah belakang. Tampak winwin di depan ruang makan. Yuta mengangguk mempersilahkan pria China itu masuk.
"Duduk"
Titah yuta saat winwin melangkah ke arahnya. Titah yang langsung di turuti.
Yuta mulai menyuapi keyra sesendok bubur. Gadis itu tampak membuka mulutnya tanpa minat. Kepalanya juga masih nyaman bersandar di dada yuta. Yuta sekarang lebih terlihat seperti seorang ayah yang menyuapi bayinya yang sedang mengantuk.
"Kenapa?"
Yuta menatap winwin yang sedang menatap ke keyra. Winwin segera tersadar dan menatap mata yuta.
"Itu Hyung. Soal keluarga Lee. Felix tidak sendirian"
Yuta mengerutkan keningnya. Tidak biasanya winwin memanggilnya Hyung namun berbicara soal pekerjaan. Biasnya winwin akan memanggilnya Hyung ketika mencurahkan isi hatinya.
"Yang menyerang yangyang dan Nana juga bukan hanya keluarga dari klan Jepang. Keluarga Lee membantu mereka."
"Tapi kekuatan mereka terlalu besar untuk ukuran keluarga Lee dan sisa klan Jepang. Kamu tahu sendiri keluarga Lee ga sekuat itu."
Winwin mengangguk menanggapi ucapan yuta. Pria itu lalu berpindah tempat ke sisi kiri yuta. Dan menggigit bibirnya.
"Ini cuma dugaanku. Tapi Hyung. Apa mungkin ada klan Lain yang terlibat? Dan sepertinya incaran mereka adalah keluarga Liu"
Yuta terdiam. Memikirkan perkataan winwin.
"Yuu"
"Ya?"
Yuta menatap keyra yang kini sudah duduk dengan tegak. Menatap yuta.
"Kecelakaan keluarga saya tujuh tahun Lalu. Di mana kamu saat itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
Fanfictionyuta bilang, cahayaku berpendar terang. menyelamatkan nya dari banyak hal terutama sesuatu di dalam gelap. tapi yuta salah. bukan aku yang menyelamatkan nya . ia yang membuatku berpendar. Romance - drama - crime