cutie devil

17 3 8
                                    

Aku menatap winwin yang kini sudah kembali duduk di kursi. Aku menghela nafasku berat. Merasa bersalah karena telah melukai pria itu.

"Dimana lagi?"

"Selain kaktus itu gak ada lagi. Semua alat penyadap udah berhasil yuta temukan. Kaktus itu baru tiga hari yang lalu."

Aku mengangguk lalu terdiam sebentar. Menatap cctv yang berada di ruangan yuta. Sial aku baru menyadari sesuatu. Bisa saja taeyong yang mengendalikan cctv itu.

"Kemana cctv nya terhubung?"

"Kamar jaemin dan ponsel yuta"

Aku segera mengambil ponselku dan mendial nomor yuta. Nada sambung ke empat dan panggilan di angkat

"Moshi Moshi~"

Ah suara wanita? Siapa?

"Nichaan ada yang nelfon!"

Adik yuta?

"Halo. Key?"

"Ah yuta. Siapa yang dari tadi pegang ponsel kamu?"

"Kirei. Adik saya. Ada sesuatu?"

Aku menghela nafasku lega. Setidaknya bukan taeyong. Karen demi apapun aku mencurigai pria itu.

"Hey, what happen? Ada yang ganggu?"

"Simpan ponsel kamu. Jangan kasih ke siapapun ngerti?"

"Why?"

"Just do that"

" Yes my queen"

Setelahnya sambungan terputus. Aku menatap winwin lagi yang sudah bersandar.

"Ayo saya obati. Cctv aman"

Winwin menatap mataku berbinar setelahnya.
.
.
.
.
.
.
.

Pukul sepuluh dan yuta datang dengan memar di dahi dan bibirnya. Aku menunggunya di sofa ruang tamu seperti biasa. Dengan kotak P3K kali ini karena yuta selalu pulang dengan babak belur jika menyangkut tuan besar.

Yuta menatapku seraya tersenyum. Pria itu lalu mendekat dan membuka jasnya. Duduk di sisiku. Tanpa banyak bicara aku mulai membersihkan luka yuta.

"Want tell me something?"

"Saya bicara sama Johnny soal penyerangan itu. Ayah membela Jo. Saya di pukul. Tapi Jo bungkam."

Aku menghela nafasku. Kepalaku semakin berasap memunculkan beribu kemungkinan

Dan kemungkinan terkuat yang bisa ku simpulkan adalah winwin orang kepercayaan dua sisi. Satu sisi kepercayaan klan yang menyerang kami. Sisi lain adalah klan Nakamoto. Tapi siapa dalang di balik semuanya? Keluarga Lee terlalu lemah. Johnny terlalu sayang pada yuta. Klan Huang? Bisa saja. Tapi bahkan klan Huang yang tunduk pada klan Nakamoto. Jika yuta dalangnya. Ia tidak akan di serang. Kecuali pria itu berbohong. Tapi tidak mungkin juga. Yuta tampak kacau kemarin sampai pria itu tidak ingin melepasku. Lagipula untungnya untuk yuta Apa? Bukankah pria itu tulus mencintai ku? Ah bahkan penyerangan mansion waktu itu yuta benar-benar berjuang.

"Key!"

Aku tersentak karena seruan Yuta. Aku menghela nafasku berat lalu menatap yuta yang kini menyatukan alisnya tidak mengerti

"Ada yang ganggu kamu? Kamu menemukan sesuatu?"

Aku menatap yuta. Bimbang apakah asumsiku harus ku beritahu padanya.

"Ayo minum. Saya mau mabuk"

Yuta menatapku tidak suka.

"Tell me!"

"Kita bicara sambil minum. Sumpah yu kepala saya mau pecah"
.
.
.
.
.
.
.

Author POV

Warn little bit 🔞

Yuta kini menatap keyra yang sudah meneguk habis satu botol bir. Yuta akui toleransi alkohol gadis itu kuat sekali. Gadis di hadapannya bahkan belum mabuk.

"Yu. Waktu kecelakaan keluarga saya, kamu di mana?"

" Kirei sakit. Eomma minta saya ke Jepang"

" Kamu udah tau kan soal klan Huang?"

Yuta mengangguk lalu kembali menuangkan alkohol ke dalam gelasnya.

"Saya tau. Asumsi saya. Keluarga Lee dan klan Huang pasti bekerja sama."

"Tapi kaln Huang tunduk sama klan Nakamoto. Tepat setelah kecelakaan saya terjadi. Setiap 27 November ada yang ngirim saya bunga mawar hitam. Asumsi saya, motif klan Huang adalah balas denda. Keluarga Lee saya gak tau. Dan pasti ada kaitan nya kan sama klan Nakamoto?"

Yuta bungkam seribu bahasa mendengar penjelasan gadis di hadapannya. Jujur saja. Yuta menerima asumsi itu. Dan diapun tidak mengerti mengapa ayahnya mau dan mampu bekerja sama dengan klan Huang yang jelas musuhnya. Klan Huang dulu membuat ayah dan ibunya bercerai karena ayahnya di fitnah. Padahal ayahnya sama sekali tidak meniduri sekertarisnya namun ayah yuta di jebak. Itu membuat ayah yuta berambisi untuk menghabisi klan Huang. Tapi lihatlah. Mereka bekerja sama secara tiba-tiba. Dan yuta tidak mengetahui apapun. Jika Bertanya ayahnya sama sekali tidak menjawab.

Yuta kembali menatap keyra yang mabuk. Wajar saja. Sudah lima botol gadis itu habiskan.

"Yu gak akan berhianat kan?"

Yuta menatap keyra tidak suka.

" Tentu saja"

Keyra lalu berdiri dan duduk di pangkuan yuta. Gadis itu sudah terpengaruh alkohol. Keyra lalu mencium bibir yuta sekilas. Membuat yuta membulatkan matanya terkejut.

Keyra menjauhkan wajahnya yang sedikit memerah dan menatap yuta lagi.

" Hehe. Yu punyaku."

" Yu jangan nakal hm!"

"Yu cuma punya keyra!"

"Yu! Ayo besarkan Yuyu sampai dia bisa makan klan Huang! Rawrrrr! "

"Rawrrr! Yuu IM Lion! Hehehe"

"Hahahaha"

Yuta yang gemas melihat keyra mabuk dan meracau langsung melahap bibir tipis itu ganas. Melumatnya tanpa jeda. Beberapa menit hingga yuta sadar keyra kehabisan nafas. Pria itu lalu turun ke leher jenjang keyra. Mengecupnya. Menjilatinya. Menikmati aromanya. Membuat keyra mengeluarkan suaranya.

"YUTA BIADAB!! BALIKIN KAKA SAYA!!"

Suara menggelar milik yangyang membuat yuta berhenti dengan wajah memerah.

Sedangkan yangyang segera berlari dan menggendong keyra yang sedikit memberontak. Enggan lepas dari yuta.

"No! Key mau yuu! Yuu tolong aku di culik hiks"

Yangyang tampak tidak peduli dan menggendong keyra menjauh dari yuta. Meninggalkan yuta yang terkekeh. Pria itu sama sekali tidak tersinggung. Toh yangyang benar. Yuta tidak boleh melakukannya pada keyra sebelum waktunya.

"Yuta Hyung sih! Harusnya di kamar. Ini di mini bar!"

Suara winwin membuat yuta menoleh. Tidak Sadar ada pria itu di sana.

"Sejak kapan?"

Winwin terkekeh lalu berjalan mendekati yuta. Duduk di hadapan pria itu.

"Sejak yangyang datang."

Yuta menggguk. Enggan kembali melanjutkan acara minumnya. Namun tetap ingin bercengkrama bersama winwin.

"Sepatunya sudah jadi. Lagi di uji coba. Mungkin lusa di pakai"

Yuta mengangguk mengerti. Menanggapi ucapan winwin.

"Jaga keyra Hyung, dia dalam bahaya setelah tau banyak hal"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Maapkan ketikan minus akhlakku.

Voment pweasee 🙂🔪🔪

Love you yang udah baca lagi baca dan mau baca 💚💚💚💚💚✨

Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang