Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Sekarang pemandangan di hadapanku benar-benar menggemaskan. Yuta sedang tidur di karpet bersama dengan Yuyu yang menjilati wajahnya. Sudah ku katakan bahwa baby Lion sama sekali tidak menyeramkan. Yuta sudah pasti jauh lebih menyeramkan.
"Ngrawr"
Yuyu turun dari tubuh yuta dan mengaum menghampiriku. Mungkin karena Yuyu masih bayi aumannya imut sekali seperti kucing.
"Kamu lapar hm?"
"Ngrawr"
Aku terkekeh gemas karena Yuyu seolah menjawab pertanyaanku. Aku lalu terkejut saat yuta langsung bangkit dan menggendong Yuyu
"Mama kamu gak ngasih kamu makan? Heum? Ayo makan sama Daddy. Dia jahat"
Aku sedikit membuka mulutku karena sikap yuta. Hey apa-apaan? Kini Yuyu sudah yuta bawa ke arah kandangnya untuk di beri makan. Yuta bahkan secepat itu menghilang.
"Yuta Hyung mulai ga waras"
Plak!
"Nanti dia denger kamu di tembak mati"
Aku menoleh menatap jaemin dan yangyang yang sedang memakai piama dan berdiri di pintu masuk ruangan santai ini. Baru bangun tidur kah dua bayi ini?
Yangyang langsung berlari begitu matanya menatapku lalu mengitari sofa dan menghambur ke pelukanku. Membuatku terdorong ke belakang.
"Yangie kangen!!"
Ah benar juga. Sudah sekitar seminggu? Yangyang tidak memelukku. Kami sibuk dengan urusan masing-masing.
Namun tiba-tiba jaemin ikut memelukku erat membuat yangyang mendorong tubuh yang lebih tinggi darinya itu kuat.
"Punya aku!"
"Nana juga mau!!"
"No!"
Belum selesai aksi saling mendorong di hadapanku selesai kedua manusia itu sudah di tarik ke belakang hingga terduduk di lantai.
"Key punya saya."
Ini adalah suara milik yuta. Membuat kedua bayi itu berseru tidak setuju dan mulai bangkit hendak memelukku. Lagi yuta mendorong keduanya menjauh. Tanpa ku duga jaemin menggigit lengan yuta membuat pria itu mengerang kesakitan. Yangyang menjambak rambut panjang yuta. Yuta yang lengah kalah oleh dua manusia yang kini berlari ke arahku. Namun yuta kembali menarik keduanya membuat pergelutan antara mereka bertiga. Aku menghela nafasku berat. Ini serius kah mereka mafia?
"Yuta?"
Suara taeyong membuat ketiga manusia itu berhenti dan menatap ke arah taeyong dengan penampilan yang berantakan. Aku menahan tawaku melihat wajah merah yuta.
"Kenapa?"
"Kamu ada janji sama tuan besar. Lupa?"
Yuta mengangguk mengerti.
"Tunggu di mobil"
Titah yuta segera di angguki taeyong. Yuta menghampiriku dan menatapku. Membuatku terkekeh karena rambutnya berantakan. Aku mengayunkan jariku menyuruhnya mendekat. Pria itu menunduk dan aku segera merapihkan rambutnya.
"Saya boleh ketemu winwin?"
Yuta mengangguk.
"Saya bakal suruh dia pulang."
Aku mengangguk lalu menatap mata hitam yuta sejenak. Mata hitam pekat yang selalu membuatku terpikat.
" Hati-hati."
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
Fanficyuta bilang, cahayaku berpendar terang. menyelamatkan nya dari banyak hal terutama sesuatu di dalam gelap. tapi yuta salah. bukan aku yang menyelamatkan nya . ia yang membuatku berpendar. Romance - drama - crime