Sepanjang perjalanan hanya hening di antara mereka bahkan Hyunsuk masih terisak.
"Kamu bisa diem gak?" Hyunsuk langsung diem denger ucapan Jihoon.
Jihoon menepikan mobilnya.
"Hyunsuk" Hyunsuk memberanikan diri menatap Jihoon saat si bos memanggil namanya.
"Apa bener kamu suka sama saya?" Hyunsuk nunduk malu mendengar pertanyaan Jihoon.
"Ma-maafkan saya a!" Hyunsuk memainkan jemarinya.
Tanpa di duga Jihoon menggengam tangan Hyunsuk.
Hyunsuk menengadahkan kepalanya menatap Jihoon sedang tersenyum ke arahnya.
"Kamu gak usah ambyar gitu dong. Bukannya kamu sering kan lihat senyuman saya kaya gini?" Rupanya Jihoon mencoba menggoda Hyunsuk.
Hyunsuk cuma nunduk menyembunyikan rona di pipinya.
"Aa Jihoon" Hyunsuk gugup.
"Kenapa?" Tanya Jihoon.
"Sa-saya malu kalau kembali kerja di toko. Gimana nanti kata Omen dan yang lainnya?" Hyunsuk masang muka melas jadi makin kasihan Jihoon tuh sama dia.
"Kamu tenang aja. Saya akan mempekerjakan kamu di rumah buat bantu bantu emak saya" Hyunsuk berbinar merasa gak percaya sama ucapan Jihoon.
Awalnya Hyunsuk ngira Jihoon bakal marahin dia soal brangkasnya makanya sepanjang jalan dia nangis eh gak tahunya Jihoon soft kek gini.
"Ba-baik a! Saya gak tahu caranya berterima kasih sama aa Jihoon" ucap Hyunsuk tersenyum.
Jihoon malah deg degan lihat senyum manisnya Hyunsuk.
"Tapi kamu gak saya gaji lho! Uang lima puluh juta itu saya pinjemin" ucap Jihoon melajukan kembali mobilnya.
Hyunsuk ngangguk "iya saya ngerti a. Saya siap kok kerja walau gak di gaji" ucap Hyunsuk.
"Yakin?" Jihoon coba meyakinkan lagi karena dimana mana kerja itu pengen di gaji.
"Yakin a. Kan gajinya udah aa Jihoon kasih duluan" Hyunsuk tersenyum tulus.
Jihoon juga melempar senyum.
"Yuk masuk! Saya kenalin kamu sama emak dan adek adek saya" ajak Jihoon.
Hyunsuk cuma iyain dan ngekor di belakang Jihoon.
"Pada kemana sih ni orang orang? Gelap amat nih rumah!" Jihoon mencoba mencari saklar lampu.
'Ctak' lampunya nyala.
"SURPRISE!!!!!!! HAPPY BIRTHDAY AA!!!" teriak emak, Renjun, Chenle dan Haruto. Entah lewat jalan mana Renjun bisa nyampe rumah duluan ketimbang Jihoon padahal tadi kan Jihoon yang duluan otw.
Jihoon berkaca kaca menatap seluruh keluarganya tengah tersenyum bahagia ke arahnya.
"Selamat ulang tahun jagoannya emak" emak mengelus pipi Jihoon.
Jihoon meraih tangan emak mengecup punggung tangannya.
"Makasih mak! Makasih selama ini emak udah kuat demi aa" Jihoon memeluk ibunya.
"Kamu anak yang hebat. Dari kecil kamu bertanggung jawab atas emak dan adek adek kamu" emak melepas pelukannya lalu mengusap air mata Jihoon.
"Habede aa Jiunkuh cayaaaang!!! Mmuuaaacch!" Jihoon sedikit jijik saat Haruto mengecup pipi kanannya.
"Makasih selama ini aa udah mau nurutin apa yang adek mau. Aa galak sih tapi adek tahu kok sebenernya aa tuh sayang. Adek gak punya uang buat beli kado, adek cuma punya cinta buat aa!" Haruto merentangkan tanganya tentu saja Jihoon segera memeluk adek bungsunya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bujang's Emak
Fanfictionempat anak bujang yang begitu sayang pada sosok emaknya.