***

105 13 1
                                    

Jaehyun melirik jam tangannya "kok Chenle belum datang ya? Kayanya kalau jam segini udah pulang sekolah" bathin Jaehyun dengan raut wajah gelisah.

Jaehyun merogoh ponselnya kemudian menekan kontak Chenle.

"Gak aktif" cicit Jaehyun.

Jaehyun segera pergi berniat ke sekolah Chenle.

Sesampainya di sekolah Chenle, Jaehyun tak kunjung melihat Chenle keluar dari gerbang.

"Kemana Chenle? Apa dia gak masuk sekolah?" Bathin Jaehyun.

Baru saja membalikan badan, Jaehyun melihat Rose keluar dari gerbang sekolahan bersama dengan salah satu guru yang mengajar di sana.

Jaehyun mengurungkan niatnya untuk pulang malah menghampiri Rose yang kebetulan guru itu pergi setelah selesai ngobrol dengan Rose.

"Jaehyun!" Rose sedikit terkejut mendapati Jaehyun telah di hadapannya.












Jaehyun dan Rose tiba di suatu tempat.

"To the poin aja mas, ada apa?" Tanya Rose.

Jaehyun mengulum senyum "Chenle baik baik aja kan? Hari ini dia gak ke kantor aku tumben"

"Atau jangan jangan hal ini yang bikin Jihoon marah pada Chenle" bathin Rose.

"Chenle sakit mas, semalam dia pulang pas hujan deras" sahut Rose kemudian menyeruput minumannya.

"Maksud kamu dia demam?"

Rose mengangguk pelan.

Jaehyun menghela nafas lelah "boleh aku jenguk dia?"

Rose manatap Jaehyun cepat.

"Aku mohon!"

Rose berfikir sejenak. Rasanya akan jahat kalau Rose tak mengizinkan toh bagaimanapun di dalam tubuh Chenle mengalir darah Jaehyun.

"Oke mas. Tapi sebelum pukul empat sore kamu harus udah pulang mas karena Jihoon akan pulang!"

Jaehyun ngangguk tanda setuju meski hatinya ingin lebih lama disana.


Butuh waktu tiha puluh menit untuk sampai di rumah Rose. Dengan segera Rose membawa Jaehyun ke kamar Chenle setelah sebelumnya bertegur sapa dengan istrinya Jihoon yaitu Hyunsuk.

Pintu kamar terbuka dengan jelas Jaehyun melihat putranya terbaring di balut selimut tebal.

Jaehyun duduk di sisi ranjang dengan hati hati, menatap wajah terlelap itu dengan raut wajah sedih. Di usapnya puncak kepala Chenle dengan lembut sehingga sang empunya merasa terusik.

"Maaf, bapak ganggu kamu ya?"

Chenle menggeleng lemah sambil tersenyum kemudian mencoba bangkit dari tidurnya.

"Udah gak apa apa nak tidur aja" cegah Jaehyun.

Chenle pasrah dan hanya melempar senyum.

"Abang udah baikan? Emak ambilin bubur mau ya?" Rose duduk di sisi kasur sebelahnya.

Chenle hanya mengangguk lemah.

"Kata emak kamu pulang hujan hujanan?"

Chenle ngangguk.

Jaehyun terus menerus mengusap kepala Chenle dengan sayang membuat Chenle semakin ingin mengajak Jaehyun satu atap dengannya.

Tak lama Rose datang membawa nampan berisi semangkuk bubur dan juga segelas air hangat.

"Makan dulu ya?!" Kata emak seiring menyimpan nampan tersebut kemudian mengambil mangkuk berisi bubur itu.

Chenle bangun di bantu Jaehyun kemudian menerima suapan pertama bubur dari emak.

Jaehyun melirik pergelangan tangannya menatap angka dari jam tangan yang ia pakai.

"Bapak pulang dulu ya? Besok bapak kesini lagi" kata Jaehyun mengecup lembut kening Chenle.

Chenle nahan pergelangan tangan Jaehyun ketika bapaknya itu hendak berdiri.

"Chenle mau malam ini tidur di temenin bapak" ucap Chenle lirih.

Jaehyun melirik Rose sekilas lalu menatap Chenle kembali.

"Nak, bapak gak bisa sayang. Bapak janji besok pagi kesini lagi bawa sarapan buat kamu" bujuk Jaehyun.

Chenle menggeleng cepat kemudian berhambur ke pelukan Jaehyun.

Air mata Jaehyun langsung jatuh membalas pelukan anaknya itu dengan erat. Tanpa mereka sadari sosok Haruto mempeehatikan di balik pintu.

"Kasihan abang! Abang pasti kangen banget sama bapak" monolognya.

"Ada siapa di dalam?!" Suara tegas itu membuat Haruto kaget plus orang orang yang di dalam Chenle ikut merasakan hal yang sama.

Jihoon membuka pintu kamar Chenle yang emang tak tertutup rapat.

Tangan Jihoon mengepal kuat sorot matanya tajam menatap sosok pria yang baru saja melepas pelukannya pada Chenle.

"Sayang, ayo ikut aku!" Tiba tiba Hyunsuk datang membuat niat Jihoon yang ingin menghampiri Jaehyun batal.

Jihoon pasrah mengikuti istrinya sementara Haruto masuk ke kamar Chenle dengan senyuman bahagianya melihat sosok pria yang selama ini ia rindukan.

"Bapak bobonya sama adek ya?! Pliiis!!" Haruto manyun membuat Chenle menatap jijik.

"Gaklah! Bapak tidur sama gue!"

"Gak abang! Abang ngalah dong jadi kakak ih!" Haruto cemberut.

"Gue lagi sakit! Lo kan gak apa apa tihang bendera!"

"Enggak ah!"

"Sssst udah! Kalau kalian ribut bapak pulang aja deh" ancam Jaehyun.

"Jangan!!" Haruto memeluk lengan Jaehyun.

Jaehyun tersenyum melihat kelakuan manja anak bungsunya. Tanpa sadar senyum Rose pun ikut terukir.













Wajah tegas sang kakak tertua membuat Hyunsuk sedikit merasa takut.

"Aa, kali ini aja kok. Lagian bapak kesini karena Chenle yang minta. Kasihan Chenle sampe demam"

Jihoon hanya diam.

"Aku ngerti aa masih sakit hati, tapi coba deh  kalau gak ada bapak, aa gak bakal lahir ke dunia ini terus ketemu aku dan kita hidup bersama"

Jihoon menatap istrinya menatapnya dengan hangat padahal sebelumnya sorot mata tajam itu terlihat sangat galak.

"Biarin aja bapak urus Chenle, jadi aa bisa berduaan sama aku. Aku kangen!" Hyunsuk memeluk manja suaminya.

"Sayang"

"Hmm" sahut Hyunsuk pada posisi yang belum berubah.

"Apa aku harus maafin bapak?"

Hyunsuk loading.

"Aa bilang apa? Aku pengen denger sekali lagi" Hyunsuk mendongkakan kepalanya.

Jihoon sedikit menunduk "apa aku harus maafin bapak?"

Hyunsuk senyum menangkup kedua pipi suaminya "pelan pelan aja a, aa coba ingat hal baik apa yang pernah bapak lakuin buat aa. Seribu kebaikan akan tertutup oleh satu kesalahan"

Jihoon kembali mendekap istrinya erat. Jihoon cukup faham dengan semua ucapan yang istrinya lontarkan.














































Yuhhhuuuuuu bentar lagi udahan yeeaaayyy😊😊

Makasih buat yang udah setia banget sama cerita emak🤗

Bujang's EmakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang