***

148 16 0
                                    

Jihoon mendadak demam emak jadi panik. Kayanya udah lama Jihoon gak demam tinggi begini.

"Aa beneran sakit?" Chenle duduk di sisi kasur Jihoon.

"Kamu fikir aa sakit bohongan?" Lagi sakit aja masih sewot.

"Ya kan Lele cuma nanya. Gak usah sewot napa" kata Chenle.

"Biasalah bang kalau jomblo tuh kaya gitu" entah sejak kapan Haruto udah ada disitu.

Emak hanya senyum melihat ketiga anaknya bergantian.

Jihoon udah mangap mau ngomel tapi Hyunsuk datang bawa bubur.

"Ini mak buburnya" Hyunsuk menyerahkan nampan berisi semangkuk bubur lengkap dengan air minum dan obatnya.

Emak menerimanya lalu menyendok bubur tersebut.

"Nih makan dulu a" emak menyodorkan sendokan bubur tersebut.

Jihoon natap malas pada bubur itu "mulut aa pahit mak"

"Halah manja banget" celetuk Chenle menatap ejek pada Jihoon.

Jihoon menatap malas pada Chenle sedangkan yang lain cuma tertawa.

"Mak, Hyunsuk berangkat dulu" pamit Hyunsuk mencium punggung tangan emak.

Emak ngangguk.

"Hyunsuk!" Seru Jihoon membuat Hyunsuk membalikan kembali badannya.

"Ka-kamu hati hati" nah lho napa gugup Hoon? Apa karena lagi sakit?.

"Iya a" sahut Hyunsuk segera pergi guna menyembunyikan semburat merah di pipinya.



















Haruto lagi kencan padahal bukan malam minggu plus malah hujan jadinya gak jadi makan di kedai bakso malah berakhir di rumah emak makan soto buatan Hyunsuk.

"Pacar kamu To?" Tanya Hyunsuk menyiapkan beberapa mangkuk tentunya di bantu emak dong.

"Jelaslah kak" sahut Haruto bangga membuat Chenle jadi cemberut.

"Kenapa?" Hyunsuk mengusap kepala Chenle.

Chenle menggeleng.

"Abang gak punya pacar ya?" Hyunsuk terkekeh.

"Iiih kak Hyunsuk" Chenle merengek.

"Iya iya maaf" Hyunsuk nyubit pipi Chenle dengan gemas.

"Ekhem" nah lho aa Jihoon.

"A Jihoon udah sembuh?" Tanya Hyunsuk menggeser kursi mempersilahkan Jihoon duduk.

"Lumayan" sahutnya setelah duduk di kursi yang telah di siapkan Hyunsuk.

"Kamu makan yang banyak ya a biar cepet pulih" nasihat emak.

Jihoon ngangguk.

Semuanya makan termasuk Doyoung yang emang udah berasa di rumah mertua oops belum nikah wooyyy haha.
















"Hyunsuk" Jihoon tak sengaja lihat Hyunsuk hendak keluar rumah.

Hyunsuk noleh dengan membawa kresek besar di tangannya.

"Mau kemana?" Jihoon menghampiri Hyunsuk.

Hyunsuk menatap keresek yang di bawanya sekilas "mau keluar buang sampah"

"Oh ya udah sana" kata Jihoon.

Hyunsuk ngangguk lalu pergi.








"A, ku boleh nanya gak?" Hyunsuk lagi nemenin Jihoon mengecek buku keuangan.

"Boleh" kata Jihoon fokus pada buku buku di hadapannya.

"Mmm aa udah sehat? Kalau masih sakit biar aku aja yang ngecek" Hyunsuk nampak ragu.

"Aku udah gak apa apa kok" sahut Jihoon "btw bubur buatan kamu enak juga, besok buatin lagi ya buat aku sarapan" pinta Jihoon.

Hyunsuk wajahnya merah dan sayang sekali Jihoon gak lihat karena masih fokus dengan aktifitasnya.

Jihoon noleh ke arah Hyunsuk karena tak kunjung ada jawaban iya.

"Mau gak?" Suara Jihoon membuyarkan lamunan Hyunsuk.

"Hah? Apa?" Nah kan kaget.

"Mau gak buatin aku bubur lagi?" Jihoon berhenti dari aktifitasnya kini dia malah menatap Hyunsuk dari jarak dekat.

Hyunsuk gugup dong.

"Mau gak buatin aku bubur lagi?" Jihoon mengulangi pertanyaan yang sama.

"Mau" sahut Hyunsuk.

"Mau gak?" Jihoon memastikan.

"Iya mau" kata Hyunsuk.

"Mau gak?"

"Iya mau"

"Mau gak jadi istri aku"

"Iya mau" nah kan Hyunsuk malu langsung membekap mulutnya.

"Mau?" Jihoon ngegoda Hyunsuk.

"Iih a Jihoon nyebelin banget" Hyunsuk malu kemudian bangkit dari duduknya hendak pergi namun keburu tangannya di tarik Jihoon hingga Hyunsuk duduk di pangkuannya.

"A Jihoon lepasin!" Hyunsuk berusaha melepas tangan Jihoon yang melingkar di pinggangnya.

Jihoon melepaskannya mendudukan Hyunsuk di sampingnya.

"Jadi kamu mau?" Tanya Jihoon menatap Hyunsuk.

"Iya aku mau buatin aa bubur lagi besok buat sarapan" sahut Hyunsuk.

"Bukan itu, kamu mau jadi istri aku?" Nah lho iih Hyunsuk blushing.

"U-udah ah aku mau tidur" Hyunsuk salting.

Jihoon narik tengkuknya Hyunsuk lalu mengecup bibir Hyunsuk agak lama tapi gak dia lumat.

Hyunsuk nunduk setelah Jihoon melepas ciumannya.

"Choi Hyunsuk" Jihoon menengadahkan wajah Hyunsuk.

Hyunsuk mengerjap ngerjapkan matanya saat bertatapan dengan Jihoon tak lupa juga jantungnya di dalam sana sedang meronta ronta seperti ingin keluar dari tempatnya.

"Aku akan menikahi kamu" ucapan yang tak di sangka akan Hyunsuk dengar dari mulut seorang Jihoon.

"Atas dasar apa?" Hyunsuk takut kalau Jihoon menikahinya karena alasan omongan tetangga yang bergosip bahwa mak Rose bawa anak gadis orang ke rumah.

"Aku mencintai kamu Choi Hyunsuk" Hyunsuk membeku mendengar kata cinta dari Jihoon hatinya bergetar matanya berkaca kaca rasanya dia tak percaya.

"Kita ke rumah orang tua kamu besok. Aku mau lamar kamu" gila sih jantung Hyunsuk tambah diskoan gara gara denger ucapan Jihoon yang ini.

Hyunsuk ngangguk pelan.

Jihoon senyum mengusap pipi Hyunsuk dengan lembut "sana gih tidur. Ini udah malam" perintah Jihoon.

Hyunsuk ngangguk lalu ke kamar. Di balik pintu kamar Hyunsuk memegangi dadanya yang masih berdebar hebat. Sementara itu Jihoon yang masih di ruang kerja menghela nafas lega akhirnya dia bisa dengan mudah mengungkapkan perasaanya pada Hyunsuk.





























Hyunsuk yang di cium kok author yang degdegan sih haha

Bujang's EmakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang