Sesuai janji Jihoon pada karyawannya kalau Hyunsuk hamil mereka mau liburan ke puncak.
"Woyyyy!!! Minggu depan kita liburan!!!" Seru Omen pada temen temennya.
"Serius lo Men?!"
"Dua rius gue! Aa Jihoon nelfon gue katanya untuk armada udah siap! Vila juga udah siap!"
Semua bersorak saking senengnya.
"Bentar Men" semua atensi tertuju pada Ojang.
"Apaan Jang?"
"Kenapa aa Jihoon harus nelfon lo? Kan sabi dia kasih tahu kita kalau udah di toko"
"Istrinya aa Jihoon nangis kalau hari ini dia ke toko"
"Kok bisa gitu?"
"Gak tahu, mungkin bawaan bayi. Kata emak gue kalau orang hamil tuh suka aneh aneh kalau ngidam"
Semua mengangguk.
"Enak ya jadi bininya aa Jihoon pasti di sayang tiap hari" Siti senyum senyum sendiri sambil menerawang.
Ojan dan Omen cuma saling pandang.
"Heh Siti! Awas lo jangan jadi pelakor! Berkhianat sama bos sendiri!" Kata Omen.
Siti cuma memutar bola mata malas.
"Cieeee Omen cemburu!!" Kata Ojan yang kemudian di soraki oleh yang lain.
Haruto lagi senyum senyum sambil natap layar hapenya, bersamaan dengan itu Chenle datang dengan raut wajah murung.
"Napa lo bang?" Tanya Haruto melirik Chenle yang tepat duduk di sampingnya kemudian menatap layar ponselnya lagi.
Chenle gak jawab malah menghela nafas kemudian melempar ponselnya dengan kasar ke meja.
"Dih! Sakit lo?" Ejek Haruto.
"Lo bisa diem gak? Jangan kepo ah!" Kesal Chenle.
Haruto cuma memutar bola mata malas.
Sepersekian detik terdengar isak tangis membuat Haruto kembali melirik abangnya.
"Lah! Lo nangis? Kenapa sih emang?" Haruto langsung merangkul Chenle tak lupa ia simpan ponselnya ke meja.
Chenle masih belum bicara malah makin nangis.
"Bang! Cerita napa!" Kesal Haruto.
Chenle bangkit dari duduknya lalu pergi ke kamar tak lupa ia banting pintu kamar dengan kasar.
Haruto terlonjak kaget seiring dengan emak yang baru pulang dari belanja.
"Kenapa dek?" Emak menghampiri Haruto dengan wajah yang masih terkejut karena prilaku Chenle tadi.
Haruto mengusap dadanya kemudian duduk di samping emak.
"Bang Chenle kayanya lagi ada masalah, adek tanya eh abang malah nangis" sahut Haruto.
Emak mengusap lembut kepala Haruto "gak apa apa dek, biar emak yang ngomong sama abang nanti ya?!"
Haruto ngangguk sambil senyum kemudian fokus pada layar ponselnya lagi.
Sementara itu di kamar, Chenle lagi nangis sambil menatap potret keluarganya.
"Kenapa hidup gue serumit ini? Gue cuma mau keluarga utuh" monolognya sambil terisak.
Flash back on
Chenle lagi nunggu angkot buat pulang. Apes emang tadi pagi ban motornya bocor.
"Lho Chenle! Belum pulang nak?"
Chenle noleh kemudian tersenyum "belum pak" sahut Chenle ramah.
"Bapak anterin pulang ya?" Tawar Jaehyun merangkul pundak Chenle.
Chenle hatinya menghangat. Rasanya Chenle pengen meluk Jaehyun sekarang tapi sepertinya waktunya belum tepat.
"Lepaskan tangan anda dari adik saya!" Suara seseorang membuat Chenle dan Jaehyun noleh dan reflek Jaehyun lepasin rangkulannya dari bahu Chenle.
Chenle menghadang Jihoon yang hendak melangkahkan kakinya "a, udah ya jangan marah sama bapak lagi" mohon Chenle.
"Kamu belain dia di banding aa? Yang ngurus kamu tuh aa bukan dia!"
Chenle gak bisa ngomong lagi karena yang di bilang Jihoon ada benarnya tapi walau bagaimanapun Jaehyun tetaplah ayahnya.
"Ayo a kita pulang!" Ajak Chenle narik pergelangan tangan Chenle kemudian masuk ke mobil Jihoon.
"Maafin Chenle pak!" Bathin Chenle.
Flash back off
"Kapan aa mau maafin bapak? Chenle capek!" Air mata Chenle mengalir deras.
Cklek" pintu kamarnya di buka oleh seseorang dengan segera Chenle menghapus air matanya.
"Emak" cicit Chenle pelan.
Emak senyum kemudian mengajak Chenle duduk bersama di pinggir kasur.
"Abang kenapa? Ada masalah?" Tanya emak dengan menyisir poni yang menghalangi mata Chenle.
Chenle tersenyum seiring dengannya menggenggam lembut tangan emak "abang gak apa apa kok mak. Cuma masalah kecil di sekolah dan abang lagi baper aja" Chenle tersenyum.
Emak cuma diem karena tahu Chenle adalah satu satunya anaknya yang pintar menyembunyikan masalahnya.
Gaes emak minta maaf 😭
Emak gak ngerti lagi kenapa chapter 24 cuma separo yang terpublikasi 😭 jadi dengan berat hati emak hapus lagi 🙏
Ini udah emak ketik ulang semoga aja kalian masih suka😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Bujang's Emak
Fanfictionempat anak bujang yang begitu sayang pada sosok emaknya.