***

144 14 1
                                    

"Boleh duduk?" Renjun mendekati seseorang.

"Boleh" sahut orang itu datar.

Renjun duduk dengan pelan di samping orang itu "aa masih marah sama aku?"

Jihoon noleh ke arah Renjun sejenak lalu pandangannya kembali lurus ke depan.

Renjun bangkit dari duduknya dia berlutut di hadapan Jihoon "a, aku minta maaf"

Jihoon masih diam.

"Maaf kak bukannya gak mengerti perasaan aa, aku kangen sama bapak" Renjun nunduk.

"Aa kecewa sama kamu" sedikit sekali ucapan Jihoon tapi rasanya sakit ke ulu hati Renjun.

Renjun natap punggung Jihoon yang perlahan menjauh.

Renjun menangis.

"Kakak" seseorang mengelus punggung Renjun.

Renjun noleh lalu memeluk sosok yang mengelus punggunya tadi.

"Emak tolongin kakak" Renjun memeluk erat ibunya.

"Aa kecewa sama kakak mak" Renjun sesegukan.

"Sabar sayang" emak mengusap kepala putra keduanya itu "nanti emak coba ngomong sama aa ya" sambung emak.

Renjun ngangguk masih dalam dekapan sang ibu.














"Mama tolonglah aku sedang bingung pusing kepala ku memikirkan Yiren" Haruto nyindir Chenle rupanya.

"Berisik!" Chenle melempar kulit kacang ke Haruto yang baru saja duduk de hadapannya.

"Cieee galau" Haruto ketawa bikin Chenle makin kesel.

"Yiren itu anaknya cakep ya bang? Btw kalau gak gercep bisa di ambil orang lho!" Haruto pura pura panik.

Chenle natap tajam Haruto yang lagi asik meledeknya "sekali lagi lo ngeledek gue, gue bakal perkosa pacar lo"

Haruto mulutnya mengaga lebar "abang jangan gitu dong!" Haruto manyun.

"Gak usah manyun anjir! Lo fikir lucu? Kagak!" Chenle noyor kepala adiknya lalu pergi setelah ponselnya berbunyi.

Haruto cuma menye menye.

"Emak mau kemana?" Haruto menghampiri emak yang hendak pergi.

"Emak mau belanja bulanan" sahut emak.

"Adek ikut ya mak" Haruto mengedip ngedipkan matanya.

Emak gemes jadinya ngusak rambut si bontot.

"Kebetulan adek ikut nanti bawain belanjaanya ya" kata emak.

"Siap sedia emakku sayang" Haruto mengecup pipi kiri ibunya.












"Emak, adek beli mie boleh ya?" Haruto menunjukan beberapa mie instan pada emak.

"Jangan banyak banyak dek nanti aa marah" kata emak sambil memilih milah makanan dan beberapa bumbu.

Haruto menghela nafas lesu.

"Di sembunyiin mak jangan aa tahu" keluh Haruto manyun depan emak.

Rose cuma senyum mengusap lembut kepala sang anak "adek gak mau kan di omelin aa?"

"Emak pliiiis adek mohon" Haruto beraegyo.

Rose pasrah kalau si bontot udah aegyo kaya gitu.

"Nanti kreseknya di pisah kalau gak mau ketahuan aa" kata Rose.

Setelah memilih semua yang di butuhkan tibalah saatnya mereka ke kasir buat bayar.
Banyak pengunjung yang bisik bisik sambil sesekali melirik sepasang ibu dan anak tersebut mungkin mereka fikir Rose pergi dengan berondong karena emang si bontot tingginya pake banget sementara sang emak kecil dan imut namun terlihat sekali penampilan keibuannya.

"Mak adek laper. Makan dulu yuk!" Rengek Haruto.

Emak cuma ngangguk.

"Oh anaknya ternyata"

"Kirain tante sama berondong"

"Cakep banget anak itu"

"Keren banget ya ampun cowok itu"

"Baik banget mau bantuin ibunya belanja"

Begitulah bisik bisik para pengunjung. Rose merhatiin Haruto yang lagi milih menu.

"Ya Tuhan aku gak menyangka anakku sudah begitu besar" bathin Rose.
















Haruto membawa dua kresek besar sementara rose satu kresek.

"Banyak banget mak belanjanya" Jihoon menghampiri emak dan Haruto yang baru saja menyimpan kresek belanjaan.

"Aa tumben udah pulang" kata emak.

Jihoon malah merebahkan diri di sofa sambil memejamkan matanya "aa lelah mak badan kurang fit"

"Terus tokonya gimana?" Tanya emak menghampiri Jihoon.

"Aa udah nyuruh Hyunsuk" jawab Jihoon.

Emak cuma ngangguk lalu pergi ke dapur.

Tak lama kemudian emak balik lagi ke Jihoon membawa segelas teh anget "aa minum dulu ya" kata emak.

Jihoon bangun menerima teh tersebut dan meminumnya perlahan.

"Makanya aa nikah biar sakit ada yang ngurusin" celetuk Haruto lesehan di bawah sambil ngemil snack.

"Tahu apa sih kamu anak kecil" kata Jihoon mendecak.

"Ih aa di kasih saran malah kesel" Haruto manyun.

"Aa calonnya aja belum punya gimana mau nikah" Jihoon tersenyum tipis.

Haruto noleh natap intens "kak Hyunsuk kan ada gak usah repot nyari. Iya kan mak?" Haruto nyengir natap emaknya.

Jihoon jadi salting pas natap emak yang lagi senyum seperti menyetujui ucapan Haruto.























Ayo mana tim HoonSuk

Bujang's EmakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang