Jihoon merebahkan dirinya di kasur seiring dirinya menghela nafas lelah. Hyunsuk yang tengah membereskan lemari segara menghampiri suaminya itu.
"A Jihoon kenapa?" Hyunsuk mengusap surai lembut Jihoon.
Jihoon yang memejamkan matanya seketika langsung membukanya menatap lembut wajah manis istrinya.
Jihoon memposisikan tubuhnya duduk menghadap istrinya "aa cuma ngantuk" sahut Jihoon mengusap pipi istrinya.
"Ya udah aa isrirahat aja" Hyunsuk tersenyum kemudian bangkit dari duduknya hendak membereskan lemari yang sempat tertunda.
"Sayang kamu mau kemana?" Jihoon manahan pergelangan tangan Hyunsuk.
"Aku mau beresin lemari" sahut Hyunsuk setelah sebelumnya kembali duduk.
Jihoon menarik istrinya dalam dekapan hangatnya "apapun keadaan kita, aku janji gak akan ninggalin kamu dan juga anak kita"
Hyunsuk membalas pelukan suaminya tanpa bicara sedikitpun.
"Aku ketemu dia lagi bareng Chenle, dengan beraninya dia merangkul adikku. Aku tak terima itu!" Ucap Jihoon masih dalam posisi memeluk istrinya.
Hyunsuk hanya diam sesekali mengusap punggung suaminya. Hyunsuk faham kini Jihoon tengah curhat.
"Aku gak bisa maafin dia! Dia jahat banget sama emak dan kami semua" sambung Jihoon.
"A, manusia tempatnya salah. Aku faham kesalahan bapak bikin hati kalian sakit, tapi bukankah bapak berhak punya kesempatan kedua?" Ucap Hyunsuk lembut.
"Enggak! Aku gak akan kasih itu ke dia!" Sangkal Jihoon
Hyunsuk cuma diam karena percuma untuk sekarang Jihoon hatinya masih belum melunak.
Haruto tengah duduk sendiri di tepian sungai pandangannya kosong ke depan menandakan sedang ada sesuatu yang ia fikirkan.
"Gimana caranya supaya aa mau nerima bapak lagi?" Monolognya kemudian menghela nafas lelah.
Dirinya menoleh saat merasakan ada seseorang duduk di sampingnya.
"Kamu kenapa sih?" Tanya orang itu to the poin.
"Gak apa apa kok" sahut Haruto pelan.
Doyoung cemberut melirik Haruto sekilas lalu bangkit dari duduknya.
"Mau kemana?" Haruto nahan pergelangan tangan Doyoung.
"Mau pulang! Ngapain duduk disini? Percuma juga kan malah di cuekin!" Oh Doyoung kesal rupanya.
Haruto narik tangan mungil itu hingga tubuh pemilik tangan itu kembali duduk di sampingnya.
"Aku minta maaf ya? Aku gak maksud gitu"
Doyoung cuma diem.
"Senyum dong sayangnya aku" Haruto mengacak pelan rambut seseorang di sampingnya.
Doyoung noleh mendapati Haruto yang tengah tersenyum.
"Kamu ada masalah? Cerita sama aku Haru" Doyoung menggenggam tangan kekar itu.
Haruto menghela nafas lelah "aa Jihoon"
"Kenapa sama aa Jihoon?"
"Aa belum bisa maafin bapak padahal aku sama bang Chenle butuh sosok dia. Aku mau mewujudkan keinginan bang Chenle" Haruto suaranya lirih di akhir.
"Bang Chenle ingin punya emak, bapak, kakak dan juga adik. Satu hal lagi yang belum bang Chenle capai" sambung Haruto.
Doyoung memeluk Haruto yang langsung menangis "kamu sabar ya? Aku yakin semua akan baik baik aja"
Haruto melepas pelukannya menatap sosok yang menenangkannya "makasih ya kamu selalu ada buat aku! Paling bisa bikin aku tenang"
Doyoung senyum mengusap air mata maa pacar yang masih menetes "jangan nangis lagi ya? Jelek!" Doyoung terkekeh.
Haruto cemberut bikin Doyoung gemes lalu mencubit hidungnya "lucu banget sih pacarnya siapa ya?!"
Haruto senyum dalam isakannya menarik Doyoung dalam dekapannya "kamu harus sama aku ya? Jangan sama yang lain aku gak mau pokoknya!"
Doyoung mengangguk dalam posisi yang belum berubah.
Renjun menoleh ke arah pintu saat ada seseorang masuk.
"Tumben? Ada apaan?" Tanya Renjun yang masih fokus pada layar komputernya biasalah ngecek saldo dia kan kang kuota 😁
Chenle malah duduk lesu pada sofa yang tersedia "gue tidur di konter lo boleh gak kak? Semalem aja!"
Renjun noleh cepat ke belakang "kenapa? Lo berantem sama siapa? Aa? Atau adek?"
"Enggak! Pokoknya gue mau tidur disini semalem" kata Chenle.
Renjun gak ngomong apa apa lagi dan membiarkan Chenle melakukan apapun yang dia mau.
"Kak!"
"Hmm"
"Boleh gak?" Kesal Chenle.
"Iya boleh" sahut Renjun kemudian bangkit dari duduknya menghampiri orang yang hendak beli pulsa.
Bersamaan dengan itu, Chenle merebahkan tubuhnya kemudian memejamkan matanya.
"Kasihan Chenle, pasti dia lagi perang bathin antara protes ke aa atau bersikeras nemuin bapak secara diam diam" bathin Renjun.
Jadi Chenle seminggu sekali datang ke kantor Jaehyun tanpa sepengetahuan siapapun dan suatu hari Renjun gak sengaja mergokin tapi dia diem aja karena sebenernya dirinya pun merindukan sosok itu. Chenle beruntung bisa diem diem ketemuan sama bapak tanpa ada yang tahu begitu fikir Renjun.
Udah gereget banget pengen keluarga mereka kembali utuh😭
Jangan hapus dari daftar baca dulu ya sayang bentar lagi tamat lho 🤫
KAMU SEDANG MEMBACA
Bujang's Emak
Fanfictionempat anak bujang yang begitu sayang pada sosok emaknya.