***

164 14 0
                                    

Rose tengah menyiapkan sarapan. Raut wajah ibu empat orang anak itu nampak bahagia.

"Emak! Maaf ya Hyunsuk kesiangan jadi gak bantuin emak deh" Hyunsuk penuh sesal.

"Gak apa apa kok. Emak bisa faham kalau kamu kesiangan" emak terkekeh membuat Hyunsuk sedikit malu.

"Dulu emak juga ngalamin jadi pengantin baru" sambung emak bikin Hyunsuk makin malu.

Emak tersenyum melihat raut wajah malu menantunya itu.

Selagi emak dan Hyunsuk menyiapkan sarapan, terdengar derap langkah seseorang dan juga teriakan seperti memperebutkan sesuatu hmmm udah bukan hal aneh sih aksi kejar kejaran Chenle dan Haruto selalu menjadi penyejuk di pagi hari.

"Abang! Adek! Rebutan apa lagi sih?" Teriak Renjun yang baru saja mendudukan pantatnya ke kursi meja makan.

"Kakak tolongin abang dong! Si adek rese ih ambil hapenya abang!" Seru Chenle menatap Renjun sekilas.

"Boong! Abang duluan yang buka buka hape adek!" Haruto membela diri sambil lari bawa bawa hape Chenle.

"Heh siniin hape gue!!" Chenle lempar bantal sofa ke Haruto.

"Hahahaha gak kena!!!" Teriak Haruto lari ke deket emak.

"Aduh" ringis Hyunsuk saat Haruto gak sengaja menabrak lengannya dan makanan yang tengah di pegabg Hyunsuk agak oleng untung gak sampe tumpah.

Jihoon yang melihat segera menghampirinya "kamu gak apa apa?" Jihoon mengusap lengan istrinya.

"Gak apa apa kok lagian cuma kesenggol doang" Hyunsuk tersenyum menatap Jihoon rasanya Jihoon ini berlebihan.

Haruto ngumpet di belakang emak sementara Chenle telah berhasil merebut hapenya tengah terkekeh pelan.

Jihoon menyeret lengan Haruto yang ngumpet di belakang emak.

"Harus kalau pagi itu rebut hape abang?" Suasana jadi sunyi saat Jihoon melontarkan pertanyaan pada adik bungsunya.

"Maaf aa kan cuma bercanda" Haruto nunduk.

"Kalau sampe tadi sayur panas kena tangan Hyunsuk atau kena kaki emak gimana?" Suara tegas Jihoon membuat Haruto makin nunduk.

"Aa udah jangan marah, lagian aku gak apa apa kok" Hyunsuk berucap pelan sedikit menggoyangkan lengan suaminya.

Jihoon melirik sekilas pada istrinya kemudian menghela nafas.

"Lain kali aa gak mau kalian kejar kejaran kaya tadi" kata Jihoon "abang juga harus bisa ngalah sama adek" Jihoon menatap Chenle yang hanya di hadiahi anggukan dari Chenle.

Haruto senyum merasa menang.

"Adek juga jangan jail sama abang!" Haruto langsung ciut denger ucapan Jihoon.









"Ikut emak yuk!" Ajak Rose setelah Jihoon dan yang lain pergi.

"Kemana mak?" Tanya Hyunsuk.

"Arisan. Kebetulan mau mulai baru lagi. Emak saranin kamu buat ikut lumayan lho hasilnya sayang" kata emak.

Hyunsuk berfikir sejenak "Hyunsuk boleh daftar mak?"

"Iya boleh dong. Lagian cuma sebulan sekali kok" sahut emak Rose.

"Hyunsuk izin aa dulu ya mak? Kan sekarang apa apa harus izin suami" Hyunsuk terkekeh malu.

"Yang patuh sama suami ya menantuku" Rose memeluk Hyunsuk dari samping.

Hyunsuk menunduk malu.



















"Cieeeee penganten baru!" Seru omen salah satu karyawan kepercayaan Jihoon.

"Berisik kamu" Jihoon ketus.

"Dih aa jam segini udah ketiduran. Berapa ronde semalam?" Goda Omen.

"Gue gak tahu dah gak ngitung pokoknya tadi pagi Hyunsuk gue gendong ke kamar mandi katanya sakit buat jalan" Jihoon tersenyum jahil.

Omen melotot sambil mulutnya menganga lebar lalu mendekat ke arah meja Jihoon kebetulan hari ini toko agak sepi.

"Kalau aa gempur begitu, pasti Hyunsuk bakal cepet hamil" kata Omen membuat Jihoon menegakan kepalanya karena tadi dia sempet nyungsepin kepalanya akibat rasa kantuk.

"Gue sengaja biar cepet punya Jihoon junior" Jihoon terkekeh begitupula Omen.

"Wooyyy!!! Siap siap bakalan ada bos kecil nanti!!" seru Omen berteriak pada karyawan lain.

Semua sorak betapa bahagianya jikalau bos mereka punya bayi.

"Kalau sampe bulan depan Hyunsuk hamil, kita liburan ke puncak!" Seru Jihoon.

"Yeeeeeeeaaayyyy!!!!" Semua Karyawan Jihoon bersorak akhirnya mereka bisa piknik juga setelah sekian lama bosnya gak memberikan tiket liburan secara gratis.

"Nginep villa kan a?" Tanya siti alias gebetanya Omen.

"Nginep, tapi villa cewek sama cowok pisah" kata Jihoon.

"Aa takut kamu sama Omen pacaran diem diem deket ayunan" sambung Jihoon.

Siti nunduk malu sementara yang lain tertawa.


































Lagi bucin HoonSuk banget dah hmmm

Bujang's EmakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang