***

124 16 0
                                    

Hyunsuk merasakan sakit kepala yang luar biasa sampai dia enggan bangun dari tempat tidur.

"Sayang kamu sakit?" Jihoon menghampiri istrinya yang terbalut selimut.

"Kepalaku pusing a" sahut Hyunsuk.

Jihoon sedikit memijit kepala Hyunsuk.

"Ke dokter ya?"

"Gak usah a nanti juga sembuh"

"Ya udah dokternya aja suruh kesini" final Jihoon.

Hyunsuk pasrah ajalah gimana suami.

"Kamu kalau mau ke toko pergi aja a, biar istrimu emak yang temenin"

"Serius mak? Tapi Jihoon khawatir" wajah Jihoon nampak cemas.

"Percaya sama emak, istrimu pasti baik baik aja"

Jihoon pasrah aja kemudian pamit pada sang istri dan juga ibunya.

Sang dokter datang lalu memeriksa Hyunsuk.

"Gimana kondisi menantu saya dok?" Tanya emak Rose yang bela belain batalin arisan ke Garut karena kasihan menantunya di rumah sendirian mana lagi sakit pula.

Dokternya cuma senyum menatap Hyunsuk dan emak Rose bergantian.

"Ibu selamat ya menantu ibu tengah hamil" ucap sang dokter.

Emak Rose membulatkan matanya "yang bener dok?!"

Dokter itu ngangguk.

Emak Rose duduk di sisi ranjang Hyunsuk lalu memeluk si menantu.

"Selamat sayang! Akhirnya emak mau punya cucu"

Hyunsuk menangis bahagia membalas pelukan mertuanya.

Sang doker ikut bahagia melihat interaksi menantu dan mertua tersebut.

"Gak sabar pengen kasih tahu aa soal ini mak" ucap Hyunsuk setelah sebelum itu dokternya pamit pulang.










Hari sudah sore jam menunjukan pukul empat sore biasanya anak anak emak pada pulang di jam jam ini.

"Mak istri Jihoon sakit apa kata dokter?" Jihoon menghampiri emak yang lagi masak di dapur.

Emak senyum "kamu tanya aja sana"

Jihoon langsung ke kamar menemui istrinya. Bertepatan dengan itu Hyunsuk keluar kamar.

"Sayang kamu gak apa apa?" Jihoon panik.

"Enggak" sahut Hyunsuk.

"Dokter bilang apa?" Jihoon makin panik.

Hyunsuk senyum lalu memeluk Jihoon. Jihoonya cengo aja.

"Aku hamil a" ucap Hyunsuk masih dalam pelukan Jihoon.

Jihoon cengo sejenak lalu membalas pelukan istrinya.

"Kamu serius sayang?" Tanya Jihoon setelah pelukan mereka berakhir.

Hyunsuk mengangguk senang.

Jihoon kembali memeluk Hyunsuk.

"Waaah gue mau punya ponakan!" Haruto heboh dong nyamperin Hyunsuk lalu nyingkirin Jihoon.

"Selamat ya kak Hyunsuk!" Haruto memeluk kakak iparnya tersebut.

Hyunsuk senyum membalas pelukan singkat itu.

Jihoon pengen nabok Haruto rasanya tapi dia tahan berhubung kali ini hatinya lagi bahagia.

"Kak Jihoon hebat!" Ini Chenle.

"Kalau tuh bayi lahir, gue kasih hadiah pokoknya!" Chenle yang emang rajin nabung bahkan di sekolah aja jarang jajan.

Renjun yang juga denger semuanya tersenyum menghampiri Jihoon dan yang lainnya.

"Selamat ya a sebentar lagi aa jadi ayah" kata Renjun.

Jihoon memeluk Renjun "makasih dek! Kamu cepetan dong jangan ngurusin konter mulu" ledek Jihoon setelah melepas pelukannya.

Renjun mendengus kesal membuat emak dan yang lainnya ketawa.

Mereka gak sadar ada sosok Jaehyun di ambang pintu. Jaehyun balik badan memilih untuk pergi, dia merasa gak layak berada di tengah tengah mereka.







Jaehyun duduk di sebuah kursi yang sedikit berkarat yang terletak tak jauh dari kompleks perumahan Rose.

"Seharusnya bapak gak ninggalin kalian. Maafin bapak nak! Maafin aku Rose" Jaehyun menitikan air matanya.

Jaehyun mendongkak ada seseorang menyodorkan sapu tangan padanya.

Jaehyun sedikit terkejut berbeda dengan orang itu yang kini tengah tersenyum.

"Bapa kenapa nangis?" Tanya Renjun duduk di sebelah bapaknya.

"Gak apa apa kok" sahut Jaehyun tersenyum dengan sisa air matanya.

"Renjun tadi lihat bapak lho tapi bapak belum juga masuk udah pergi"

Jaehyun sedikit terkejut dikiranya gak ada yang menyadari sosoknya datang.

Jaehyun terkekeh "tadinya bapak mau ngasih bingkisan ini ke Haruto sama Chenle tapi sepertinya kalian lagi merayakan kebahagian, bapak takut ganggu"

Renjun menggenggam kedua tangan bapaknya "bapak jangan ngomong gitu, semua kangen bapak, kita seneng kok bapak kembali"

"Cuma kamu yang seneng, enggak buat Jihoon" Jaehyun lesu.

Renjun menghela nafas "Renjun yakin pak, kalau bapak terus berusaha deket lagi sama aa Jihoon lama lama dia akan luluh kok. Bapak jangan nyerah ya! Bentar lagi aa punya bayi pak, apa bapak gak mau lihat cucu pertama bapak?"

Jaehyun natap putranya dengan tatapan penuh harap "makasih ya nak udah kasih semangat buat bapak. Bapak minta maaf sayang" Jaekhyun pelan di akhir katanya.

"Renjun gak pernah dendam sama bapak. Bagaimanapun bapak tetep orang tua Renjun" Renjun senyum.

Hati Jaehyun menghangat rasanya dia beruntung meski anak sulungnya masih benci padanya tapi ada Renjun yang begitu tulus menerima kehadirannya kembali.





































Bapak Jaehyun mau punya cucu 😁

Siapa ya kira kira cucunya nanti? Ada yang mau daftar? 😁

Bujang's EmakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang