***

128 14 0
                                    

Jihoon tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin.

"Bentar lagi anak emak yang satu ini gak bakal bujangan lagi" emak mengelus pundak Jihoon lembut.

Jihoon membalikan badanya menghadap emak dan memunggungi cermin.

Di genggamnya erat kedua tangan sang emak "meski aa nanti punya istri, aa akan selalu berbakti sama emak"

Rose tersenyum mengelus lembut rambut anak sulungnya itu. "Nak, emak cuma minta satu hal sama kamu" ucap emak.

"Apa itu mak?" Tanya Jihoon.

"Sayangi istri kamu dalam keadaan apapun. Keharmonisan rumah tangga jika di dasari cinta dan kasih sayang semua akan baik baik aja. Emak gak mau Hyunsuk mengalami hal seperti emak karena belum tentu Hyunsuk bisa seperti emak nak" Rose bergetar di akhir ceritanya sepertinya luka dia benar benar belum sepenuhnya pulih.

Jihoon menatap sedih sorot mata emaknya.

Di tariknya emak dalam dekapan hangatnya "aa janji mak gak akan seperti bapak" ucap Jihoon mengeratkan pelukannya.

"Aa jamin emak bakal selalu tersenyum menyaksikan keharmonisanku dan Hyunsuk" ucap Jihoon seraya pelukannya terlepas.

Rose mengusap air matanya yang tak sengaja jatuh.

"Udah ah mak jangan melow gini. Hari ini harusnya emak bahagia aa bakal bilang 'saya terima nikah dan kawinya Hyunsuk binti....

Jihoon menjeda ucapannya.

"Mak nama bapaknya Hyunsuk siapa ya?" Pertanyaan konyol menurut emak.

"Kamu gak tahu nam bapaknya? Gimana sih kamu ini masa nama calon mertua aja gak tahu" Rose mukanya panik gitu.

Jihoon nyengir "canda kali mak"

Untung anak kalau bukan udah Rose rebus kali di barengin sama mie instan haha.



















Acara pernikahan akan segera di mulai semua bahagia karena anak tertua akan mengakhiri masa lajangnya.

Seorang lelaki paruh baya duduk bersama kedua adik bungsu Jihoon.

"Plis aa lupain ego aa sebentar aja. Demi calon istri aa" Renjun berbisik ketika menyadari sorot kebencian dari mata Jihoon terhadap Jaehyun.

Jihoon memejamkan matanya sejenak meyakinkan dirinya demi kelangsungan hari sakralnya.


Ijab kabul berjalan lancar Jihoon mengucapkannya dalam tarikan sekali nafas.

Semua tamu mengucapkan selamat pada pasangan yang baru saja sah menjadi suami istri.

"Selamat ya nak semoga kalian bahagia" Jaehyun memeluk Jihoon tentu saja Jihoon enggan membalas pelukan hangat bapak.

"Pasti bahagia karena saya tak seperti anda" pelan namun terdengar nyelekit nyampe ke ati Jaehyun.

Hyunsuk merasa canggung.

"Selamat ya nak. Bapa yakin kamu adalah orang beruntung bisa bersanding dengan putra sulung saya" Jehyun mengusap kepala sang menantu dengan lembut.

Hyunsuk tersenyum "makasih pak" Hyunsuk meraih tangan bapa mertuanya hendak mencium punggung tangannya sebagai rasa hormatnya namun tangannya di tarik Jihoon.

"Kalau gak ada keperluan lagi silahkan anda pergi dari sini" ucap Jihoon datar.

Untung saja para tamu sudah pulang sehingga ucapan Jihoon hanya terdengar oleh anggota keluarganya saja.

Renjun mau ngomong takut di semprot Jihoon berbeda dengan Chenle yang sudah berkaca kaca kenapa keluarganya harus begini? Fikir Chenle.

Haruto menatap anggota keluarganya satu persatu secara bergantian.

"Aduh pada tegang amat sih. Yok sini fhoto!" Haruto mengeluarkan ponselnya.

Krik krik semua diam.

"Aahh ayo merapat deh fhoto keluarga. Sini Haru biar aku yang fhotoin!" Pinta Doyoung meraih ponsel Haruto dan mengerjapkan matanya sebagai kode.

Haruto menarik keluarganya satu persatu untuk di posisikan layaknya fhoto keluarga.

Di tengah berdiri sepasang pasangan yang batu ijab kabul. Disisi Hyunsuk berdirinya Jaehyun sementara di sisi Jihoon ada Rose. Tadinya mau memposisikan Jaehyun deket Jihoon tapi Haruto fikir takutnya kamera kebakar karena hawa panas di antara mereka.

"Bang sini lo di bawah aja jongkok sama gue!" Ajak Haruto.

"Dih ogah gue mau deket bapaka aja" sahut Chenle langsung berdiri di sisi Jaehyun.

"Oh iya ya lo kalau jongkok takut kelelep nanti gak muncul di kamera" celetuk Haruto langsung di jitak Chenle.

"Abang jangan gitu" Renjun menggoyangkan jari telunjuknya ke Chenle.

Chenle cemberut.

"Kakak juga mau berdiri samping emak, jadi kamu aja sendirian yang jongkok. Adek kan kelebihan kalsium" Renjun mengelus puncak kepala Haruto.

Semua menahan tawanya.

"Mas sini mas!" Panggil Doyoung pada si mas mas yang lagi beresin piring kotor bekas makan para tamu.

Si mas nyamperin.

"Tolong fhotoin ya!" Pinta Doyoung kemudian dia berjongkok bareng Haruto.

Haruto senyum "makin sayang deh" di rangkulnya si manis oleh Haruto.







Setelah itu acara selesai.



"Makasih kamu udah datang" bagaimanapun Rose harus berterima kasih pada mantan suaminya itu.

Jaehyun ngangguk pelan.

"Rose, maafkan aku! Aku menyesal udah...

"Cukup Jaehyun! Aku gak mau denger apapun dari kamu" sarkas Rose memotong ucapan Jaehyun.

Jaehyun menghela nafas.

"Aku pamit" Jaehyun melangkahkan kakinya pergi.

Rose masuk ke kamarnya dadanya sakit sekaligus rindu dengan sosok lelaki yang baru saja pamit tersebut.

"Mas aku sayang sama kamu tapi aku juga benci kalau ingat apa yang udah kamu lakuin dulu" bathin Rose memejamkan matanya seiring dengan jatuhnya butiran bening dari pelupuk matanya































Mumpung banjir ide nih author double up hehe

Geser nyok ;)

Bujang's EmakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang