48) Jung Jirro (end)

4.9K 287 24
                                    


Guys mau minta pendapat, coba kalian baca part ini. Kalian nyaman ga sama bahasa nya? Kalau kalian nyaman nanti kasih tau, ini cerita di revisi di ganti jadi bahasa kek gini. Atau aku bikin cerita baru pake bahasa yang baku banget kayak gini.

Happy Reading my baby

Helaan nafas berat terdengar seolah sedang tertekan, sejak awal hari ia mulai menggerakan tungkai nya secara acak di satu tempat yang sama. Perasaan khawatir menggerogoti hati nya bahkan keringat sebesar biji jagung tak terlewat saat jatuh di pelipisnya.

Mondar- mandir sejak pagi buta pun tak membuat nya lelah, semua orang juga turut cemas saat melihat kelakuan nya.

"Jeno-ya duduk lah dulu, semua orang cemas. Dengan kau tidak bisa diam membuat semua orang bertambah cemas" ucap Johnny yang sudah kepalang kesal melihat Jeno yang tidak bisa diam.

"Tapi Nana—" Jeno menyahut dengan wajah nya yang masih tampak cemas.

"Nana didalam tidur, jadi duduk lah!" Peringat Taeyong dengan nada marah, dengan segera Jeno duduk, ia tidak mau membuat papa nya marah.

Ya, hari ini adalah hari Jaemin akan melahirkan. Seharusnya masih 10 hari lagi dalam perkiraan dokter, namun tadi pagi Jaemin terbangun karna merasakan perutnya keram dan celana nya basah oleh darah. Hal itu membuat nya dan Jeno panik.

Masih terlalu awal, yaitu pukul empat pagi, Jeno membawa Jaemin ke rumah sakit dan mulai menghubungi orang tua mereka untuk menyusul. Saat sampai di rumah sakit Jaemin langsung masuk ke dalam ruangan operasi.

Semua datang termasuk teman- teman mereka, bahkan Yeonjun karna terburu- buru mungkin, ia hanya mengenakan piyama dongker yang di lapisi dengan jaket kulit hitam, bahkan rambut nya sangat berantakan.

Operasi sudah berjalan dua jam lebih dan ruangan itu tak kunjung di buka hanya untuk sekedar mengintip, apa lagi memberikan kabar baik untuk calon penerus dua perusahaan besar ini kelak.

Saat ini jam sudah menunjukan pukul enam tiga puluh, dan sejak tadi tidak ada satu pun yang beranjak, mereka berharap cemas akan kondisi Jaemin dan bayi nya.

Ting

Cklik

Lampu ruang operasi yang sebelumnya berwarna merah kini telah berganti menjadi hijau menandakan jika operasi telah usai.

Dokter dan perawat keluar dengan mendorong sebuah brankar yang di tempati oleh Jaemin yang terlelap karna bius, dan satu lagi box bayi yang di dorong oleh seorang perawat berisikan satu bayi dengan tubuh yang lumayan gempal, bayi itu juga tengah tertidur.

"Menantu Jung melahirkan dengan selamat karna daya tahan tubuh nya yang kuat, bahkan kami tidak kekurangan darah, keterlambatan selesai nya operasi karna bayi yang terlilit tali pusar ibu nya, tapi untung nya menantu Jung seperti nya sangat menjaga janinnya. Dan bayi nya lahir dengan sehat, selamat dan tanpa cacat apa pun" jelas sang dokter dengan senyum yang menenangkan, membuat semua nya bernafas lega dan turut senyum senang.

"Kami akan memindahkan menantu Jung dan cucu Jung ke dalam ruang inap" ucap sang dokter lagi sambil membungkuk dan membatu para perawat mendorong brankar Jaemin menuju ruang rawat nya.

Sejak keduanya keluar dari dalam ruangan operasi, Jeno terus tenang menatap sang anak yang tertidur dengan tenang di dalam box bayi, dan sang pasangan yang juga tidur dengan tenang. Rasa nya kekhawatiran Jeno sudah hilang dan berlalu hanya karna menatap kedua wajah tenang kesayangan nya.

Mereka semua menyusul brankar Jaemin yang sudah di bawa terlebih dahulu ke dalam kamar VVIP di rumah sakit ini, kamar yang di siapkan khusus untuk keluarga Jung saat sang menantu akan melahirkan.

[END] Falling love (nomin) ft, markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang