enAm

794 76 3
                                    

"Pak Jung?"
"Makasih ya... bapak tu sering banget bantuin kerjaan saya"

"Iya, sama - sama Bu Seo,, "
"Saya yakin mereka gak bermaksud jadi anak nakal"

"Aduh,, Pak Jung ini, udah muda tampan, baik lagi,,"

"Ahh... Ibu Seo berlebihan..."

Terakhir kali Pak Jung bantuin Bu Seo, soal kasus Bangchan itu sangat berhasil, sekarang anak bermasalah itu bergabung di tim basket, dan jarang membuat masalah lagi
Bu Seo sangat berterimakasih, jadi di sinilah beliau,, dengan bermodal rantang makanan yang di claim buatan sendiri mengajak Pak Jung makan siang di ruang kesehatan,
Dan atas dasar rasa menghargai Pak Jung tidak bisa kabur,,

'Istirahat kali ini skip tebar - tebar pesona tampan nih,,' batinya

#

"Terimakasih makanannya Bu Seo, lain kali tidak usah repot - repot,"

"Tidak repot Pak Jung,, saya yang berterimakasih sekali bapak sering membantu saya, ini gak seberapa,"
"Kalau begitu saya permisi dulu ya Pak Jung"

"Iya Bu... terimakasih sekali lagi"

Setelah Bu Seo pergi, petugas kesehatan tampan itu masuk kembali kedalam ruangan kembali, dan lagi waktu istirahat tinggal beberapa menit,,
Tidak cukup untuk tebar - tebar,
Jalan - jalan saat istirahat yang kedua ajah, begitu pikirnya,

"Pak Jung?!"

Tapi belum sampai dia mendaratkan tubuhnya untuk duduk, seorang siswi masuk,

"Ya, ada apa?" Pak Jung manghampiri siswi tersebut dan melihat tangan nya berdarah

"Ayo saya obati, duduk di sini sebentar ya,," Pak Jung menuntun siswi itu ke bangkar dan mendudukanya di sana,,
Sang siswi hanya mengikutinya saja,

Pak Jung kembali dengan kotak perkakasnya,

"Oke coba liat dulu?" Katanya setelah menarik kursi dan duduk di hadapan siswi tersebut,
"Ouh, kenapa bisa dapat luka insisi seperti ini?" Pak Jung melihat telapak tangan nya yang terluka, menghadapkan keatas untuk memeriksa,
"Ini akan sedikit sakit, jadi tahan sebentar,,"
Pak Jung menekan luka siswa tersebut dengan kapas dan kain kasa untuk menghentikan pendarahanya,, tidak begitu keras

"Akk.. sakit pak,,"

"Iya tahan bentar ya,, kita harus hentikan pendarahanya,,"
"Tadi memangnya kamu mainan apa? Kok bisa dapat sayatan gini?"

"Saya, gak tau kalo cutter nya belom ketutup, dan keluar dari kotak pensil,,"
"Saat saya mau ambil buku di tas, saya juga mencengram cutter itu,,"

"Um... apa cutternya berkarat?"

"Tidak,, itu cutter baru,, saya baru menggunakanya untuk memotong kertas,,"

"Um begitu,, kamu tingkat berapa?"

"saya tingkat pertama jurusan vocal,"

"Wah... pasti suaramu bagus kan?"

"Tidak menjamin sura bagus bisa menyanyi dengan baik pak,,"

"Emang iya?"

"Iya,, Pak Kim saja selalu marah karena teknik,"

"Apa dia galak?"

"Bisa di bilang seperti itu,,, tapi Pak? Berapa lama lukanya harus di tekan?"

"Sebentar lagi ya,, darahnya masih keluar,," sautnya dang mengganti dengan kapas dan kassa yang baru
"Kamu kelas apa setelah ini?"

"Pak Choi, saya rasa beliau sudah di kelas,"

"Nanti saya ijinin ke beliau"
"Nah... ayo kita liat, seberapa dalam lukanya?"
Pak jung sengaja mengajak ngobrol siswi tersebut sebagai pengalihan, menekan luka dalam waktu sekitar 5-10 menit itu akan menyakitkan jika terlalu serius,,

DOKTER JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang