sEBeLas

591 49 0
                                    

"Haechan!"

"Mark sunbaenim?"
Haechan menoleh dan mendapati seniornya mengerjarnya,

Tanpa aba - aba Mark memeluk Haechan,
Teman - teman Haechan kaget liatnya(circle rusuhnya)

"Kangen kamu banget!" Bisiknya
Sedangkan Haechan yang di peluk masih kaget

Mark melepas pelukanya,
"Nanti pulang bareng aku ya?"
Mark mengatakan dengan menyentuh wajah Haechan dengan tangan kanan nya,

Dan memeluk Haechan lagi,
"Kemaren libur, terus Hari ini sibuk banget sama persiapan olimpiade sampe gak sempet buat lihat kamu..."
"Aku buru - buru pas tau kelas aku disatuin sama kelas kamu"

Mencium aroma - aroma bucin,

"Ini kenapa ya Mark sunbaenim kok maen peluk - peluk calon pacar saya?" Somi yang udah gak kuat misahin mereka dari adegan itu

Mark terpaksa lepasin pelukanya
"Masih calon kan?" Jawab Mark ke Somi

"Iya sih, tapikan saya lagi nunggu jawaban dari dia!"

"Tapi belom jawab kan? Jadi kalian belom tentu pacaran!" Jawab Mark

Ho ho sejak kapan Mark suka merper-debat-kan hal yang gak penting ?

Haechan yang sadar dari ke terkejutanya menatap dua orang didepanya malas, membalikan badan dan melangkah pergi,

"Chan?!" Mark mencegah Haechan dengan tanganya
"Nanti pulang sama aku, jangan lupa"
Setelah bilang itu Mark berbalik pergi

"Wah? Apa apan tadi?" Somi mengerutu, sedang Haechan?
Sumpah anak itu otaknya lagi ketinggalan di ruang vocal kayaknya!

Sedangkan disudut lorong lain, seseorang melihat semua dengan senyum miris di bibirnya,
'Ada yang sakit di sini, perih tapi gak berdarah'

"Chan?!"
"Kok diem ajah?" Jaemin merangkul lengan Haechan dan mengajaknya berjalan bersama,

"Na? Lu liat Na?" Dia mengangguk
"Aneh kan si Mark Na?" Lanjutnya

"Terus loe gimana?" Jaemin bertanya

"Gimana? Apanya?" Malah baik nanya,

"Tadi? Pas Mark sunbae meluk loe?"

"Gak tau, gue nge-blank sumpah!"

"Ih! Gimana sih!"

"Taulah!" Jawab Haechan

Jujur saja, Haechan makin binggung sekarang,
Perasaan nya dengan Dokter Jung dan perilaku Mark yang mengejutkan.

#

"Balik yok Mark,,"

"Eh, Loe duluan deh Luke, nanti gue kerumah loe, ada yang mau gue omongin," jawabnya

"Soal?"

"Haechan "

Lucas tau cepat atau lambat mereka memang harus ngomongin ini, Lucas bisa ajah ngomong kalo dia biasa ajah ke Haechan, tapi perasaanya sakit ketika ngomong gitu,
Bahkan dia tidak yakin, tentang merelakan atau bertahan!

"Ouh, oke. Gue tunggu kalo gitu" Lucas menjawab,

Lucas keluar kelas, dia mampir ketoilet untuk membasuh muka,
Tak lama Mark juga keluar kelas, dia berlari menuju kelas Haechan,

Setelah sampai di kelas Haechan dia bersyukur karena kelas Haechan belom keluar,

"Ah, untung ajah!" Mark menghela nafas lega,

"Sunbae? Kenapa lari - lari?" Tanya seseorang yang berada di depan kelas Haechan,

"Oh, gue kira kelas Haechan udah keluar, makanya gue lari takut dia lama nunggu," Mark masih mengatur nafasnya
"Loe? Juga nunggu kelas ini bubar?"

DOKTER JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang