duaPULuhdua

336 21 0
                                    

Badai salju seperti datang di salah satu rumah sakit, padahal di luar sana salju turun tidak tebal, bahkan hanya jejak basahnya saja yang tersisa,
Tapi dingin sangat begitu terasa diruang tunggu itu,
Ruang operasi menyala ruang satu dan dua tanda dokter ada di dalam sana menangani pasien,
ruang tunggu itu terasa menghancurkan seorang hati,

Suara langkah rusuh berdatangan,

"Astaga yeobo... bagai mana ini?! Kenapa bisa mereka mengalami kecelakaan seperti ini!"

Seorang wanita paruh baya dan lelaki seperti seumuran menangis tersedu tanpa menyadari ada sosok lain yang duduk di kursi tunggu, duduk dengan pilu,

"Kapan Hwang akan sampai!"
"Mereka dalam perjalanan!"

"Nyonya dan tuan Jung!" Sapa seorang dokter muda dari ujung lorong

"Doyoung!! Apa yang terjadi?" Wanita yang pasti Nyonya Jung menghampiri Doyoung yang terburu - buru mendekat

"Maafkan saya nyonya,, saya juga belum mengetahui situasinya, saya baru kemabali dari memeriksa pasien..."

"Bagaimana ini Doyoung!!" Nyonya Jung menangis tersedu pilu, anak satu satunya mengalami hal tragis, Doyoung hanya bisa menatap sedih

"Kak Taeyong!" Doyoung menghampiri seniornya yang duduk disan dan terlihat sangat pilu

Taeyong terisak... dia benar benar terpukul,
Dia masih merasa kaget atas kepedihan yang di ungkapkan Jaehyun semalam, di tambah kecelakannya yang melibatkan kekasihnya,

"Kak?" Doyoung mencoba menenangkan, merengkuh dan mengelus pundaknya

"Dia menelponku semalam," gumamnya

"Siapa?"

"Jaehyun " lirihnya
"Dia bilang dia mencintaiku sangat, sampai rasanya ingin - ingin mati-" dia mengatakanya dengan tangis
"Aku sangat takut sekarang,,,"
"Aku memaksa Minhyun untuk mencarinya,, karena sepertinya dia mabuk-"
"Minhyun berhasil menemukanya, lalu membawa pulang ke apartment nya, dan bilang akan menyelesaikan nya,"
"Sam- sampai tadi siang Minhyun menelpon dan bilang, Jaehyun sangat mementingkan perasaan ku dan mengesampingkan perasaanya-" isaknya
"Jaehyun memaksa pergi dengan kondisi yang belum pulih dari mabuknya,,"
Taeyong terisak semakin dalam dia mengatakan kata demi kata dengan lelehan airmata,
"Aku- aku bahkan mendengar Minhyun meneriakinya dan suara hantaman keras itu!"
"Minhyun tetap tersambung dengan ku melalui telponya sampai telpon nya tiba - tiba terputus!"
Taeyong benar - benar kacau sekarang, mra merah bengkak dan hidung merah
"Apa yang harus aku lakukan sekarang Doyoung?"
"Aku tidak mau mereka seperti ini, bagai mana jika omongan Jaehyun semalam benar - benar terjadi,"
"Aku benar - akan menjadi jahat!!"

"Hussstt"
"Tenangkan diri mu kak,," Doyoung menenangkan dengan memeluk seniornya dan usapan pelan di punggungnya
Doyoung melihat papan informasi ruang satu, dimana Dokter Changmin dan Dokter Yoona menangani Minhyun serta ruangan dua oleh Dokter Sooyoung dan Dokter Kangin

'Yang benar saja!' Katanya dalam hati
Pasalnya mereka hanya akan turun jika pasien benar - benar kritis,
Ayo berfikir positif mungkin karena dua - dua nya dokter rumah sakit ini jadi mereka turun ambil andil,
Tapi masalahnya Dokter changmin dokter senior bedah umum dan dokter Yoona dokter saraf yang lebih menangani ke saraf otak,,
Serta dokter Sooyoung yang ahli bedah umum yang sulit dan dokter Kangin ahli patah tulang?!
Semoga mereka semua turun keruang operasi karena mereka memamng sedang mengangur
Setidaknya itu yang Doyoung tanamkan di dalam otaknya untuk menenangkan diri sendiri!

#

"JAEHYUN!!"
"Loe malah ngelamun ya bangsat!" Geram Johnny kesal!

"Sorry sorry jadi apa?"

"Bangsat ini emang anak!" Sumpah serapa Johnny mulus

"Ck mulutnya John!! Ini masih sekolahan kalo lo lupa!!"

"Loe yang mancing emosi!!"
"Gue jauh - jauh kesini ya bangsul!" Kesel Johnny tu...
Udah rendahin harga diri ketemu winwin kemaren, buat siapa? Buat bikin janji anak gak tau diri depanya ini yang sialnya sangat kaya untuk di tinggalkan begitu saja!

"Maaf gue tadi agak ngelamun bentar,"

"Loe mau ketemu di mana?"
"Cafe apa apartment loe!" Tanyanya lagi tapi langsung ke inti, capek Johnny kalo ulang dari awal

"Gue mau santai dulu ajah, buat tau dia dulu,"

"Loe udah tau dia ya!" Sanggahnya

"Ck!"
"Loe gak ngerti!"
"Ketemu di cafe ajah, loe kasih tau dia"

"Kalian tu ya mampunya cuma buat gue mengingat masalalu yang pedih!" Gerutu Johnny cukup keras

'Ya, mengingat masalalu yang cukup menyedihkan' Jaehyun membenarkan dalam hati

#

Sangat sulit bagi Mark meyakinkan bocah manis pemilik hatinya itu, hampir 3 hari Mark meyakinkan bahawa dia sungguh - sungguh mencintai nya bakan jauh sebelum dia jatuh sakit,
Sampai Mark memohon untuk bocah itu merasakan sendiri detak jantung nya saat itu,, dimana detak jantungnya akan selalu cepat sepeti itu jika saat bertemu denganya,
Mark bahkan sudah hampir menyerah untuk meyakinkan, saking susahnya.

Namun hari itu dimana Haechan menangis tersedu dengan penuh kesakitan dihati,
Ia sebenarnya yakin jika seniornya itu sangat mencintainya dengan bukti dia selalu mencoba meyakinkanya,
tapi sebenarnya selama ini dia juga meyakinkan diri sendiri jugs, apakan akan ada akhir yang tidak menyakitkan untuk Mark suatu hari nanti,

Yang Haechan tau, penyakitnya ini cepat atau lambat akan membunuhnya, dan itu artinya, suatu saat dia kan meninggalkam Mark dengan cintanya

Sangat menyedihkan rasanya jika membayakan itu semua terjadi, namun sekali lagi seniornya itu meyakinkan bawa "kamu akan baik - baik saja setelah menjalankan pengobatan! Kamu akan sembuh dan bahagia!" Meskipun Haechan waktu itu ingin berteriak percuma, tapi melihat Mark yang begitu meyakinkan dan menenangkan secara bersamaan membuat dia berpikir-
"Setidaknya biarkan aku dan kamu bahagia untuk saat ini"
-sungguh Mark adalah malikat tanpa sayapnya,

"Sudah lama menunggu?" Mark masuk kedalam ruang musik dan melihat kekasihnya sudah menunggu sendiri
"Lain kali ajak Jaemin saja,, kelasmu sangat jauh dari sini Sunshine...." Mark berkata dengan mengelus surai madunya yang halus

"Lalu bagaimana jika dia mengajak Jeno?"
"Mereka kekasih bucin tak terpisahkan!" Mark sedikit terkekeh mendengar itu

"Kita bisa minum obatnya setelah mereka pergi? Bagaimana?" Bocah yang sekarang menjadi kekasihnya itu mengangguk lucu

Mereka memutuskan untuk tidak mengumbar hubungan mereka bahkan bisa di bilang cenderung menutupi, alasanya
Mark tidak ingin para penganggu(fans) nya menganggu Haechan juga, Jaemin mengetahui hubungan mereka karena sahabat Haechan itu curiga kepada Mark yang hampir tiap hari menunggu Haechan pulang dan memohon untuk percaya, sampai akhir nya Haechan menceritakan semuanya setelah mereka resmi, sedangkan Lucas? Mark bahkan tidak memberi tau siapa pun, sangat privacy katanya, tapi sebenernya dia menjaga perasaan sahabatnya itu,

DOKTER JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang