duapuluhTiga

313 23 1
                                    

Kau tau,
Sebagaimana rapihnya menyimpan rahasia lebih dari satu orang, tidak akan bertahan lama, salah satu diantaranya akan membocorkan rahasia baik itu sengaja atau tidak.
Jaemin contohnya, dia tidak bisa menyimpan rahasia apapun terhadap kekasihnya,
Benar kata Haechan,
Mereka adalah pasangan BUCIN sejati,
Dari kemarin mereka akan makan di ruang musik berempat, ya.. Haechan, Mark, Jaemin dan Jeno. Yakinlah jika guru mengetahui mereka makan di tempat itu, mereka akan dihukum karena makan di area kelas, khususnya kelas musik,

Setelah sesi makan berakhir Jaemin dan Jeno akan keluar dulu dari kelas itu dan menunggu di ujung koridor, sedangkan Mark membantu Haechan meminum obatnya,

"Chan, ada yang ingin aku katakan?" Mark

"Um?" Saut Haechan karena dia sedang sibuk menelan butiran obat dalam mulutnya

"Sebenarnya, Jaemin juga tau penyakit mu," kata Mark pelan

"Aku tau," sahutnya pendek

"Lalu kenapa masih berakting seakan dia tidak tau?"

"Kak~ kamu gak tau, Jaemin itu selalu berlebihan,"
"Dia bahkan selalu over protektif sama aku kalo aku sakit,"
"Dan dia sengaja gak bahas penyakit ini karena mommy aku meninggal oleh penyakit ini, dia pasti gak mau aku sedih, dan takut" jelasnya
"Padahal aku memang takut" lanjutnya lirih
Haechan menghela nafas
"Dan pasti Jeno juga tau tentang ini"
"Mereka kan BUCIN!!" Kesal hecan dengan bibir yang mengerucut lucu

Mark memeluk bocah kesayanganya,
Menyalurkan kekuatan untuknya

"Aku akan selalu di sampingmu Sunshine..." katanya dengan mencium pucuk kepala Haechan
"Ayo, mereka akan lumutan," kata Mark melepas pelukan dan berjalan berdampingan keluar kelas,

Di ujung lorong Jaemin dan Jeno menatap malas,
"Bisa lanjut nanti ajah gak sih lovely - lovely an nya!" Jaemin berkata agak keras karena pasangan lainya masih di ujung meski sudah berjalan mendekat
"Kelas kita Jauh ya Chan!!" Teriaknya lagi
Tapi lihatlah, mereka berdua hanya tersenyum

"Nyebelin banget sih" Jaemin mengerutu pelan tapi Jeno bisa mendengarnya

"Nana~ jangan gitu" kata Jeno dengan mengelus punggung pacarnya itu,
Jaemin menyandarkan kepalanya pada bahu kanan depan Jeno jadi posisi mereka berdiri berhadapan, seperti orang pelukan tapi hanya satu tangan Jeno yang masih setia mengelus punggung Jaemin

"Loe bilang jangan lovely lovely an? Tapi lihat sekarang siapa yang gitu?!" Kata Haechan ketika mereka sudah sampai di dekat Jaemin dan Jeno

"Ck, loe nya lama!"
"Lagi gue cuma nyender bentar!" Ketus Jaemin
Sambil berjalan beriringan,,

Sesampainya diperempatan koridor yang dimana jika lurus kerah gedung tingkat dua dan kekiri gedug tingkat tiga serta kekanan arah kantin,

Mereka harus berpisah,
"Kalo ngerasa gak enak badan, langsung ke UKS ya?" Kata Mark dan Haechan mengangguk
"Perhatiin gurunya, nanti kita ketemu lagi pas istirahat ke dua," lanjut Mark
Tidak ada skinship, tidak ada lambaian tangan, Mark langsung pergi berjalan kearah kiri, mereka sadar ini mendekati waktu jam istirahat berakhir, dimana murid akan kembali ke kelas, dan keadan lorong ini cukup ramai,

"Gak romantis banget!" Celetuk Jaemin
Mereka berjalan pelan menuju gedung kelas dua

"Berisik Nana! Dari tadi marah - marah mulu heran!" Haechan

"Abis gue sebel! Kenapa mau makan berdua ajah, Kalian harus Jauh - jauh keruang musik! Emang cinta bikin goblok! Belom lagi nanti ketaun guru!" Omel Jaemin sambil melanjutkan langkah mereka,

"Astaga Nana ngatain gue goblok padahal sendirinya lebih goblok!" Cela Haechan

"Apa maksudnya?!" Suara Jaemin yang mulai meninggidan memandang sahabatnya tak terima

DOKTER JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang