sEmbiLan

609 51 1
                                    

Sejarah baru dalam kisah persahabatan Lucas dan Mark,
Menyukai seseorang yang sama,
Semenjak SMP mereka bersahabat, mereka selalu bertolak belakang,

Lucas:
suka dengan keramaian, pujian, sorakan kemenangan, di eluh eluhkan semua cewek atau cowok, selalu percaya diri berlebihan, lebih suka main dari pada belajar.

Sedangkan,

Mark:
Tidak suka memancing keributan, karena akan jadi pusat perhatian.
Tenang saat bersama buku, sangat disukai.
Suka belajar, Karena belajar mengasah otak.
Menulis lagu menjadi favorite dan itu menyenangkan.
Tidak suka dengan cewek atau cowok yang mencoba mendekati, karena meladeni mereka buang - buang waktu.

Tapi ternyata satu hal yang sama - sama mereka sukai
^Haechan ^
Hubae tahun pertama yang menarik dua sahabat ini,
Memperhatikan Haechan menjadi favorit mereka belakangan ini.

"Gue kenal Mark tipe orang macem apa~,,"
"Manusia jaman batu itu...!"
"Gak pernah punya ketertarikan macem ini!" Lelaki tinggi itu bercerita dengan seseorang

"Terus? Loe mau nyerah buat Mark?" Jawab lawan bicaranya

Lucas diem, dia juga gak yakin,

"Bang?? Gue kudu gimana?" Adu Lucas yang terlihat seperti anak kecil sedang memohon di belikan es cream
"Gue... gue sebenernya suka banget sama Haechan... tapi sahabat gue juga suka atau bahkan cinta dengan orang yang sama" sumpah tingkah merengek Lucas terlihat sangat tidak cocok dengan penampilanya yang maco abis itu,

"Loe kudu pulang! Atau Baba loe bakal nyariin!!"
"Dan parahnya lagi kalo Baba loe tau loe mabok di bar gue?!"
"Habislah gue Lucas...!!"

"Yah Bang~.... kalo gue pulang juga bakal di marain Baba dong?!!

"Makanya loe pulang langsung masuk kamar!!"
"Lagian besok bukannya sekolah ya!"
"Malah kesini lagi bocah!"
Kesel orang itu...
"Ini kalo ada polisi razia, loe kena! Bar gue juga kena!"
"Ngebolehin anak SMA masuk!" Yakinlah orang yang di panggil Bang sama Lucas sudah keluar tanduk,

"Bang Ten.... bantuin sepupu loe ini!"

"Anjay ya! Gue udah saranin loe biar selamat dari Baba loe! Itu bantuan gue yang pertama!"
"Yang kedua! Loe mending omongin sama Mark! Kalian maunya gimana?!"
"Kalo mau saingan, yang fear!! Jangan gara - gara Uke persahabatan loe berdua ancur!"
"Udah cepet sono pulang bayi kingkong!!" Ten ngambil gelas di tanggan Lucas dan ngedorong anak kebanyakan kalsium itu keluar bar...
Sesungguhnya jika polisi dateng buat razia, polisi juga gak akan percaya jika Lucas adalah anak SMA, orang badanya gede macem om - om,

Ten sang sepupu plus pemilik bar mengantar Lucas keparkiran sampai dia naikin motor,
Tenang ajah, anak itu gak mabok,, dia cuma minum satu gelas, dan itu juga gak abis, dia minum sambil cerita tadi,
Dia harus diseret gitu biar mau pulang,

"Gila tuh bocah ya, masih sore udah kesini ajah!"
"Gue gak takut polisi! Gue lebih takut sama Baba loe!"
"Mana Baba loe kan gak bisa di suap!"
"Polisi mah dapet jatah bulanan dari gue!"
Gerutu Ten

#

"Haechanie~..."

"STOP SOMI!"
"Batas suci!" Kata Haechan sambil bikin garis kasat mata tepat di depan Somi, saat gadis itu inggin memeluk Haechan yang duduk di bangku miliknya

"Astaga, hati gue sakit Haechanie~..."

"Bacotlah... masih pagi...." jawab Haechan

"Somi! Mending loe balik ke meja loe!"
"Lupa? Bu Irene jam pertama?" Kata Jaemin dari bangkunya yang ada di belakang Haechan

"Gak suka sama loe!" Tunjuk Somi ke Jaemin yang duduk di belakang Haechan

"Gue juga gak suka loe!"
"Gue cuma suka Jeno!!"
Selalu bucin dimanapun dan kapanpun

Yah,, sudah hampir satu minggu ini Somi menjalankan misinya,
Menjadikan Haechan kekasihnya,
Namun sayangnya, tidak pernah berhasil Haechan tidak tertarik,

Saat ini yang ada di pikiranya adalah Dokter sekolah dan Mark sunbaenim yang membuat otaknya rusuh,,
Masih dipikiran ya,, bukan di hati,,

Dia bingung dengan perasaan nya terhadap dokter kesehatan sekolahnya, dimana ada rasa aneh jika melihat atau bahkan merasakan kehadiran sang dokter,
Dan sang sunbaenim yang bertingkah aneh saat ketemu di mall dua hari lalu,
Mark sunbae memang sering berada di sekitarnya seminggu ini bersama kak Lucas, mereka berdua akan makan satu meja bersama Haechan dan teman - temanya, atau hanya lewat depan kelas Haechan, atau mendatangi kelasnya,

Awalnya dia merasa itu adalah bentuk rasa bersalah atas jidat benjolnya, karena kak Lucas selalu menanyai tentang lukanya itu,

Tapi setelah dipikir - pikir, aneh juga kalo mereka masih menemui Haechan sedangkan luka Haechan saja sudah sembuh,,

"Chan? Loe evaluasi Vocal udah siap?" Tanya Jaemin

"Chan?"
"HAECHAN!!" Teriak Jaemin dari belakang tepat di belakang telinganya

"ANJIM JAEMIN BANGSAT!!"
"GUE KAGET!" Teriak Haechan kesel

"LOE YANG BUDEG!"Jaemin ikut teriak
"Gue panggil loe berapa kali!"

"Kenapa?!"

"Evaluasi Vocal! Loe udah siap belom?!!"

"Seadanya ajah lah, gue gak sempet latian"

"Makanya jangan bengong mulu!"
"Mikirin apa kali?!"

"Na? Ada yang mau gue ceritain,,"

Jaemin ngeliat Haechan serius, udah siap dia dengerin

"Gak sekarang lah, bentar lagi Bu Irene dateng"

Yah...Jaemin kecewa, padahal udah siap tu Jaemin, plus penasaran sama apa yang mau Haechan ceritain.

#

Haechan sama Jaemin di rooftop sekarang, dengan minuman soda kaleng ditangan masing - masing dan snack di didekapan jaemin,
Menyamankan duduk mereka disalah satu sudut disana,

"Na? Gue lagi punya pikiran aneh?" Haechan memulai, dan Jaemin mendengar

"Pikiran aneh apa!!?" Jaemin sedikit berteriak, respon nya mendapatkan tatapan sinis, Jaemin meringis
"Kenapa? Riweh banget ya ampe ga bisa di tunda?"

"Kenapa? Loe mau nge bucin?" Cibir Haechan

"Bukan gitu, biasanya kita gak pernah cerita kalo di luar kamar gue atau kamar loe" kata Jaemin (anjay mainya dikamar! Pillow.talk.after...? Ngerjain PR! Otaknya,,🌚)

"Iya!" Haechan menenggak minuman kalengnya
"Loe inget yang gue cerita hal aneh yang gue rasain sama dokter itu? Haechan menatap pemandangan didepannya, Jaemin mengangguk  dan pandangan nya juga sama seperti Haechan
"Gue ketemu Mark di mall pas loe udah pulang kemaren" Jaemin menengok
"Dan gue juga ngerasain hal yang sama"

"Tunggu,, loe ketemu Mark sunbaenim?"
"Kok bisa?"

"Dia bilang dia abis ketemu temenya" Haechan menjawab, dan Jaemin ber oh sebagai respo
"Tapi masalahnya, dia bilang gue mau gak jadi gebetan dia?"

"Lah? Kok bisa?" Terkejut

"Mana gue tau..."

"Wah... poni loe gue yakin!"
"Bener kata Somi!"
"Poni loe bikin semua orang pengen!"

"Apasih pengen?" Haechan menatap sahabatnya ini dengan satu alis terangkat

"Loe nyadar gak sih Chan,, Mark dan Lucas Sunbaenim tu gabung kita mulu,"
"Gue yakin dia juga lagi bareng anak - anak di kantin," jelas Jaemin

"Kan... gue juga ngerasa gitu,," setuju Haechan
"Tapi masalahnya adalah pikiran gue kacau!"
"Lu bilang yang gue rasain tu cinta,,"
"Tapi masa gue jatuh cinta sama dua orang sekaligus?" Haechan mencoba menjelaskan pikirannya

"Iya juga sih,,"
"Gue cuma ngerasain gitu pas sama Jeno doang!" Jelas Jaemin

"Yeeee itu emang loe nya ajah BUCIN!" Malesin emang

"Gue punya ide..." usul Jaemin

"Apa?"

Jaemin hanya senyum - senyum melihat kearah Haechan,

'Wah... gue gak suka senyum itu,,' batin Haechan

DOKTER JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang