duaPuluhDelapan

370 27 1
                                        


.

.

.

.

Hari ini sudah genap 7 hari Haechan di rawat di rumah sakit,
Mark, Jaemin dan Jeno selalu berkunjung,
Bahkan Mark seperti punya jadwal gantian jaga dengan Tuan Lee,
Dua hari setelah pemeriksaan tes lanjutan,
Dokter memutuskan untuk melakukan Radioterapi, dimana metode pengobatan ini untuk menghancurkan dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan menggunakan sinar radiasi berkekuatan tinggi.
Dan pengobatan itu akan di jadwalkan besok,

"Jangan takut, Dokter Doyoung bilang, itu tidak akan sakit,"
Saat ini Mark berada di ruang inap Haechan bergatian jaga dengan Tuan Lee

"Aku tau kak... Dokter Kim sudah memberitau,,"
"Kondisiku fit, jadi besok pasti akan baik - baik saja," Haechan menjawab dengan senyum di akhir,

"Aku tidak bisa menemani besok, karena ujian sudah dekat, kelas tingkat tiga akan mulai sibuk,  tapi aku akan usahakan datang sepulang sekolah seperti biasa"

"Jika kakak memang tak sempat tidak usah datang, cukup menelpo ku, aku tak mau nilai mu menurun dan-" Haechan mendekat lalu berbisik
"- juara umumnya tergantikan" lalu terkekeh

"Kenapa kamu bilang gitu,"

"Kak~ aku ingin pacar tampan ku yang super pintar ini tetap menjadi yang terbaik... jadi aku tidak akan disalahkan" ucap Haechan

"Kenapa kamu yang di salahkan?"

"Kak? Kakak juara umum, pemenang hampir semua olimpiade, siswa berprestasi, kakak tu cerminan pelajar yang baik,, terus gimana kalo orang - orang tau, nilai dan prestasi kakak turun karena pacaran sama aku?"

Mark terdiam benar juga apa yang Haechan katakan, di salahkan orang pasti sangat menganggu.

"Kak? Aku mau kakak tunjukin sama aku, kalo kakak itu selalu bisa jadi yang terbaik, dan pacar terhebat buat aku,,"

Mark tersenyum tulus, mengelus surai sang kekasih,
Mark sangat menyayangi adik kelas nya ini

"Aku sayang kamu Sunshine..." ucapnya pada kekasih yang terlihat lebih kurus dan pucat,
Senyum terindah Mark selalu terpatri di sana sebagai penyalur kekuatan,

#

"Perlu gue gandeng?"

"Loe kata gue buta!"

Doyoung menghembuskan nafas kesal,

"Ayo, ada gue,,,"

"Kalo gue ketemu kak Taeyong gimana?"

"Ya sapa lah, kalo loe cuekin nanti di kirain sombong!"

"Bukan itu goblok! Kalo gue tremor gimana?"

"Ck! Jae! Winwin bilang apa? Loe harus coba dulu! Dan lagi belom tentu loe ketemu ya sama kak Taeyong!"

Perdebatan dua sahabat minim kesabaran dan penguji kesabaran, Doyoung dan Jaehyun, terjadi di parkir rumah sakit Sahmyook tempat Haechan dirawat,

Jaehyun memberanikan diri untuk mengunjungi Haechan di rumah sakit setelah berdiskusi beberapa kali dengan Winwin, dan hari ini sekolah pulang lebih awal karena masa ujian untuk tingkat tiga,

"Cepet Jae, udah nyampe sini ya..." Doyoung kesal setengah mati, ini hari liburnya tapi dia datang karena Jaehyun bilang ingin menjenguk Haechan dan minta di temani,

Jaehyun mengambil nafas dalam lalu melangkah bersama Doyoung masuk kedalam rumah sakit menuju kamar inap Haechan dirawat, Jaehyun menunduk selama perjalanan.

Dia takut tremornya menyerang, mengikuti langkah Doyoung dari ekor matanya,

"Biasanya Tuan Lee lagi jaga," ucap Doyoung saat hampir sampai

"Selamat siang Tuang Lee??" sapa Doyoung saat mereka sampai di ruangan haechan,

Jaehyun mengangkat kepalanya dan menatap bocah yang ternyata diam - diam ia rindukan

"Dokter Kim?" sapa Tuan Lee
"Tadi Dokter Richard bilang anda libur,," lanjutnya

"Iya, saya hanya ingin menjenguk,"
"Oh Tuan Lee, ini Jaehyun teman saya yang bekerja di sekolahan Haechan, yang suka bantu saya jagain Haechan di sekolah" Doyoung memperkenalkan Jaehyun pada Tuan Lee

"Ouh... ini Dokter Jaehyun.... astaga senang bertemu dengan anda, terimakasih, terimakasih sudah jaga Haechan selama di sekolah,," Tuan Lee menyalami Jaehyun dan tersenyum tulus,

'Senyum yang sama' batin Jaehyun

"Iya Tuan Lee,  itu sudah kewajiban saya di sekolah," jawab Jaehyun

"Kalau begitu silahkan, kebetulan ada para dokter disini, saya ingin ke kantin, boleh titip Haechan Dokter?"

"Tentu saja Tuan Lee,," Doyoung menjawab dan tuan Lee tersenyum

"Baiklah, terimakasih Dokter- dokter yang tampan," katanya lalau melangkah keluar kamar,

Jaehyun langsung mendekati ranjang Haechan ketika ayahnya sudah keluar,,

"Kenapa dia sangat kurus??" Jaehyun berucap
"Pipinya sangat tirus" Jaehyun mengelus pipi Haechan yang beberapa bulan lalu sangat cubby dan mengemaskan
Jaehyun menatap bocah yang sering bolak balik masuk ruanganya itu, menatap penuh kesakitan,

"Kita melakukan Radiotherapy kemarin, semoga pengobatan ini, benar - benar bisa membunuh sel Kanker nya,"

"Apa dia mengalamai efek samping?"

"Tubuh yang terkena sinarnya langsung mengalami sedikit iritasi, dan dia bilang itu gatal, selebihnya belum," jawab Doyoung

"Jae?"

"Um?" Jaehyun menjawab dengan bergumam dan tak melihat arah Doyoung

"Loe suka bocah ini?"

Jaehyun terdiam, dia tidak tau harus jawab apa,
'Apa gue suka bocah ini? Murid gue sendiri?'

"Jae? Gue tanya? Kenapa loe bilang ke Winwin, loe harus sembuh demi seseorang? Jelasin ke gue? Apa seseorang itu dia?" Doyoung mencerca pertanyaan demi pertanyaan pada Jaehyun

"Gue gak yakin," jawabnya
"Gue cuma gak suka dia sakit, tapi gue gak bisa jenguk karena trauma gue."

"Ck!"
"Dia anak kecil Jae,, gue harap itu bukan cinta,"

"Apa salah jatuh cinta?"

"Ya gak, cuma-"

"Jadi seharusnya gak masalah dong kalo gue bilang, gue jatuh cinta sama Haechan?" Jaehyun menatap bocah itu dalam, lalu menatap Doyoung penuh keyakinan

♡♡♡♡♡

Gas Jae!!!
Ungkapin kalo Haechan sadar!!

DOKTER JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang