"Jaemin sialan emang!"
"Gak lagi - lagi gue!" Gerutu Haechan di jalan dekat lapangan volly sekolah, semenjak turun dari mobil JenoDia berjalan dengan menghentakkan kakinya,
Mengabaikan tatapan anak murid yang lain di sekitarnya.
Dia kesal!Pasalya hari ini dia berangkat bersama pasangan bucin legendarin angkatan mereka siapa lagi, NONIM! Jeno Jaemin yang bucin!
Bermesraan di dalam mobil dan lupa kalau di kursi belakang ada makluk yang sedang numpang di dunia lovely dovely mereka!"Kalo mereka ngelakuin itu lagi didepan gue! Gue mutilasi nanti si Jaemin itu!"
"Bangsat mata gue pagi - pagi udah liat hal menjijik kan!" Gumamnya,Bruugkh..
Haechan menabrak orang saat berbelok di koridor yang menuju ruang - ruang kelas,
Karena cara jalan dia yang bar bar dia yakin dia akan jatuh sekarang,'Astaga kenapa hidup gue tu cuma buat di tabrak terus jatoh sih' batinya sambil menutup mata
"Eh? Gak jatoh?" Gumam Haechan
"Iyalah! kan gue pegangin!"
Haechan buru - buru buka mata, dan melihat wajah seniornya,
"Mark sunbae?"
"Ini mau gini ajah apa gimana?"
"Pegel tangan gue?"
"Berasa adegan drama di tv""Astaga!" Haechan sadar saat posisi mereka yang terihat awkward...
Dia buru - buru bangun dan berdiri tegak"Maaf sunbae," katanya dengan membungkuk
"Heran gue sama loe, hobi kok nabrak" kata Mark
"Gak tau!" Jawab Haechan asal, inget dia lagi kesel
"Jangan jatoh lagi! Nanti pinsan!" Kata Mark dan berlalu pergi meninggalkan Haechan yang makin kesel
"Senior itu masuk dalam daftar mutilasi gue setelah Jaemin!" Gerutunya sambil melihat punggung seniornya yang menjauh
"Sial! Sial! Sial!Pagi gue ancur!!" Lanjutnya dengan menghentakkan kedua kakinya kesal
#
"Ecan~... rambutnya di turunin gini terus ajah ya..." somi, gadis bule itu sekarang sedang duduk di kantin dengan Haechan dan juga teman sekelas yang lain,
"Apasih Somi! Sonoan ih... deket banget!" Jawab Haechan dengan sedikit mendorong tubuh Somi
"Loe manis banget sumpah.... gue jadi pengen pacarin,,"
"Somi bangsat ya! Tete lu nempel anjim!" Haechan
"Pacaran ama gue ajah, tete berisi enak tau Chan..."
"Bangsat ini anak!"
"Sebelah loe tu ada Sunwoo!! Sama dia ajah""Gak mau lah,, mau loe ajah, loe lebih manis!"
"Anjim ya! "
"Awas!! gue mau nyusulin Felix ajah ambil makan!" Haechan bangun tapi Somi juga ikutan bangun
"Diem! Gak usah ikutan!" Kata Haechan sambil neken bahu Somi buat duduk lagi, terus dia ngelangkah menuju stand penjual tempat Felix nunggu makanya,
Heran, dari pagi Somi menempelin dia mulu,"Haechan?"
Ngerasa namanya di panggil dia nengok nyari pelakunya,
"Udah mendingan?"
"Masih memar ya? Ampe di ditutup pake poni?!""Eh? Lucas sunbaenim, gak sih cuma masih keliatan"
"Panggil, kak lucas ajah, tapi kalo mau panggil sayang juga boleh?"
"Ha?" Binggung Haechan
"Canda elah manis"
"Makin gemes deh pake poni gini""Gimana?" Makin gak ngerti Haechan
"Hehe... Lupain,Haechan mau pesen makan?"
"Gak,, mau bantuin temen ngambil pesenan,"
"Ouh,, gitu..."
"Eh itu, bentar ya sunbae saya bantu temen bawain dulu," potong Haechan setelah liat Felix bawa nampan
Ternyata Lucas ngikutin Haechan,
"Sini kakak bantuin bawa minum yang ini,,"
"Eh makasih sunbaenim"
"Kakak, kakak Lucas ajah, jangan sunbaenim"
Haechan cuma manggut - mangut ajah, laper dia tu dari pagi udah emosiLalu mereka berjalan menuju meja mereka tadi,
"Makasih ya sun- eh kak," kata Haechan setelah sampai,
"Iya, sama - sama, kakak boleh ikut gabung?"
"Boleh ajah kak tempat umum ini," Felix yang jawab, gak enak senior nya udah baik bantuin mereka
"Yaudah bentar ya, kakak ambil makanya dulu,"
Lucas pergi"Keren.... Ecan kenal sama pemain basket yang famous itu... sang kapten!" kata sanha
"Gak sengaja kenal, dia nabrak gue dan bikin ini!" Jawab Haechan sambil nyibakin poni bentar nunjukin jidatnya yang memar
"Jadi dia yang bikin loe benjol Chan?!" Somi nge gas
"Iya" jawab singkat Haechan males lalu duduk di kursi depan mereka
"Kok duduknya disitu Chan..."
"Sini duduk deket Somi lagi~""Jijik Somi ya..!!"
"Ih... kan gue mau jadiin loe pacar gue Chan!!"
"Haechan udah punya pacar??" Samber Lucas yang baru dateng dengan makanan di tangan dan teman di sebelahnya,,
"Eh? Gak papa kan kalo Mark ikut gabung,,"
"Iya kak gak papa, boleh,, duduk kak, jan berdiri ajah,," sanha yang jawab dan dua seniornya langsung duduk di deket Haechan
"Jadi? Haechan udah punya pacar?" Tanya Lucas lagi
"Belom sih, tapi bentar lagi, jadi pacar gue" jawab Somi
"Apa! gue gak mau sama cewek bar bar macam loe!" Jawab Haechan
"Halah! Emang loe nya ajah yang gak suka tete" Sunwoo yang jawab
"Temen bangsat emang!" Sarkas Haechan
"Mulutnya gak boleh kasar manis..." kata Lukas deket telinga Haechan
Haechan menegang, merinding, dia kaget sunbaenim nya berani sedeket ini,Felix yang ngeliat Haechan langsung mengalikan topik
"Jaemin dimana?""Lagi ngebucin!" Somi jawab api fokusnya sama makanan didepannya,
Mendengar nama Jaemin, Haechan inget kejadian tadi pagi yang bikin kesel,,
"Mereka kenyang makan cinta!" Kesel Haechan
"Jomblo iri, bilang boss!" Celetuk Sanha
"Ecan kan bentar lagi bakal jadi pacar gue" Somi
"Somi udeh diem! Ecan mah gak bisa nusuk!"
"APA MAKSUD LOE BANGSAT SUNWOO!!"
"Haechan... anak manis gak boleh ngegas!,,"
Lucas yang tadinya cuma ngeliatin jadi greget
"Lagian kamu tu definisi dari anak baik yang manis,, jadi gak boleh ngomong kasar, oke?" Lanjutnya dengan mengelus surai lembut Haechan,
"Udah, lanjut lagi makannya..." tambahnyaHaechan bengong,
Ngeliat ke arah seniornya,
Ini seniornya kenapa?
Salah pilih menu makan? Pikirnya,Lucas yang di liatin malah nunjukin senyum manisnya, masih setia liatin Haechan
'Lucu banget sih..... jadi pengen masukin tas bawa pulang,,,' batin Lucas
Tanpa mereka sadari,
Mereka lupa senior lain yang ikut bergabung di meja mereka, fokus menyantap makanan nya tapi mendengar semua pembicaraan mereka,, sambil sesekali menatap ke arah temanya dan bocah di sebelahnya,'Gue mencium aroma target gebetan baru' monolognya sambil ngeliat ke arah Lucas dan Haechan bergantian,
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER JUNG
FanficSeorang Dokter muda tampan yang menjadi idaman, Dokter Bedah Umum yang nyasar menjadi petugas kesehatan salah satu sekolah menengah atas. Kok bisa? Di sisni akan diceritakan penyebab Dokter bermarga Jung terdampar, dan cerita tentang beberapa murid...