deLapAn

652 63 2
                                    

□Pertama,
Terimakasih yang sudah mau baca dan vote serta comment. kalian,, yang sudah menikuti cerita ini juga, terimakasih banyak
□Kedua,
Saya pribadi yang menulis minta maaf apabila ada typo, atau kata yang kurang pas dalam penulisan, saya manusia biasa yang penuh salah, tapi saya juga akan mencoba memperbaik, hanya saja, mungkin ada beberapa kata atau kalimat yang tidak bisa saya ubah, karena itu sudah tertulis dari awal, rasanya akan aneh atau canggung jika di ubah di tengah - tengah cerita,
Mohon pengertianya, dan Terimakasih

♡♡♡♡

"Kalo loe pukul kepala loe gitu terus, loe bisa pinsan dan bikin heboh satu mall!" Tiba - tiba suara mengagetkan terdengar di belakangnya

"Dih loe!!"

"Gak sopan sama senior!"
"Sunbae!"

"Iya Mark sunbaenim..." ulang Haechan

"Loe ngapain? Mukul kepala kayak barusan!"

"Gue lupa telpon supir gue sunbae..."

"Terus kalo di pukul gitu, loe bisa inget?" Ledek Mark

"Gak juga sih,, cuma lagi ngerutukin kebodohan ajah," jawab Haechan polos, terus buru - buru habisin es cream nya,

"Kenapa buru - buru?" Kata Mark sambil ngelap ujung bibir Haechan
"Jorok belepotan" terus di lapin kekaos yang dikenakan Haechan

"Iihh... jangan ngelap kekaos!"

"Bekas loe sendiri ya..."

"Ini kan dapet tisu!! Gue bisa lap sendiri pake tisu!"
"Lagi siapa suruh ngelapin!" Kesel Haechan

Dia buang bekas es cream ke tempas sampah deketnya

"Mau pulang bareng gue?" Tawar Mark

"Gak usah, gue mau telpon sopir!"

"Bakal lama kalo nunggu sopir loe dateng, sini bareng gue ajah!" Mark maen ambi hp Haechan  dan tarik tangan anak itu gitu ajah ke arah mobilnya yang di parkir deket lobby,

#

'Lucu banget sih nih bocah...' batin Mark

"Kenapa senyum - senyum gitu?" Kata Haechan melihat kearah seniornya yang lagi nyetir tapi senyum - senyum gaje

"Lucu ajah inget loe kayak anak ilang di lobby kayak tadi," 'terus di tambah cemberut gini jadi makin lucu' lanjutnya dalam hati

"Ck! Gue udah SMA, bukan anak bocah!" Kecel Haechan

"Ouh,, anak SMA yang makan es cream belepotan?"

"Apan sih! Gak jelas!"

Lalu tawa Mark mendominasi dalam mobil

"Gak lucu" gerutu Haechan

"Aduh,, sakit perut gue,," keluh Mark

"Lah lah lah... ini bukan jalan pulang ke rumah gue?!" Haechan yang memperhatikan jalanan di luar jendela mobil protes,,

"Emang bukan,, ini jalan pulang rumah gue!" Jawab Mark santai

"Katanya mau anterin gue pulang?!" Katanya menatap seniornya tajam

"Lah? Gue kan bilangnya mau pulang bareng gue, bukan mau gue anterin pulang?"

"Dih! Loe ya!!"
"Berhenti berhenti! Gue minta di jemput ajah!" Tapi tak di gubris Mark
"Si sialan ini!!"
"Berhenti gak?!!" Teriak Haechan

Mark menepikan mobilnya, dan melihat ke arah Haechan

"Buka konci pintunya!!" Kesel Haechan

"Loe budeg ya!!"

Syuut....

Mark mendekatkan wajahnya ke arah Haechan, yang otomatis membuat Haechan memundurkan kepalanya sampai mentok pintu mobil

"Nga ngapain?" Haechan panik, ini terlalu deket dan bikin deg - degan

"Loe lucu banget,, pantes ajah Lucas nargetin loe buat jadi gebetan?!" Ucap mark,

"Jadi gebetan gue ajah mau gak?" Tawar mark dengan posisi masih sama
Mark tersenyum tulus,
Ganteng banget,
Haechan hanya mampu mengedipkan matanya polos
Lalu Mark mengusak rambutnya
Dan menjauhkan badanya lagi,

"Oke, sekarang alamat rumah kamu dimana?"
Wah... bakan Mark mengubah sebutan ^loe^ dengan ^kamu^

Dengan masih binggung dan masih di posisi yang sama tanpa bergerak Haechan menyebutkan alamat rumahnya,

'Ya~ kenapa semua orang bikin gue gak waras, Jaemin~ Fix ini bukan jatuh cinta, tapi ini gejala ketidak warasan!' Batin Haechan

#

Malam ini Haechan tidak bisa tidur
Dia memikirkan semua kejadian tadi, dan beberapa hari yang lalu bersama Pak Jung,

'Jaemin bilang, gue mungkin jatuh cinta'
'Tapi, iya masa gue jatuh cinta sama Dokter itu dan Mark sunbaenim?'
Haechan sudah berbaring di atas ranjangnya, namun matanya tak kunjung terpejam,
Semua kejadian terlintas di otaknya dan memaksanya berpikir
'Bukanya yang namanya jatuh cinta itu sama satu orang? Iya gak si?'
'Terus gue?'
'Maruk amat gue '

"Aakkggghhh...!!!" Haechan geram sendiri, bahkan kakinya menendang - nendang dalam selimut

"Sialan sialan sialan!!"

Sudah berapa kali Haechan mengumpat malam ini di atas kasurnya yang empuk itu,,
Bukanya memanjatkan doa pengantar tidur,
Dia malah sibuk mengumpat!

#

Sementara di tempat lain,

"Bro?"
"Soal hubae yang itu,,?"
"Loe serius?"
Mark sedang berbicara dengan telponnya

"Siapa yang loe maksud?"

"Si bocah pinsan yang loe tabrak?"

"Haechanie?"

"Haechanie? Sejak kapan panggilan itu?"

"Hahaha.... dia manis dan imut bro..? Kenapa? Loe suka?

"Um,, ha?" Mark tak sadar mengangguk dan sadar
"Gak Luke, gue cuman nanya,,"

"Yang bener loe?, loe tuh jarang banget nanya soal gebetan gue,, malah terkesan bodo amat"

"Gak papa,, cuma iseng nanya"

"Ayolah Mark... cowok famous yang menjunjung tinggi citra harga diri, tak peduli cewek cantik atau cowok cantik mendekati, yang bahkan rela ngangkang di depan loe dengan senang hati,"
"Tapi loe lebih milih setumpuk buku dan berbagai olimpiade, atau nulis lagu,"
"Tiba - tiba nayain hubae yang selalu lo bilang lemah,"
"Jangan kira gue gak peka ya, ini pertama kalinya loe bahas sesuatu selain materi pelajaran atau lagu!"
"Ngaku!" Paksa Lucas yang sudah panjang lebar

"Gue,, gue gak tau,,"
"Pertama kali ketemu gue pikir 'Lemah banget ini bocah' "
"Tapi sejak nemenin Loe deketin dia,, gue malah, apa ya" Mark mencoba menjelaskan
"Ada sesuatu dalam diri gue yang pengen selalu liat dia, pengen liatin semua ekspresi nya yang gemes, pengen bekep mulut dia yang suka ngumpat,"
"Dan kalo ke inget dia pinsan serta muka pucet nya pas di UKS waktu itu,"
"Gue ngerasa pengen lindungin dia,, biar gak sakit bahkan pinsan lagi"
"Gue juga gak ngerti bro,"
"Ini pertama kali gue minat sama sesuatu selain buku dan lagu"
"Tapi pas gue sadar dia gebetan loe"
"Gue langsung tepis jauh - jauh itu semua"
"Gue juga liat, lu serius banget mepetnya"
Curhat Mark

"Wah... bro! Gue gak nyangka loe bakal secepet itu," Lucas menjawab

"Maksud loe?"

"Gini, iya gue emang tertarik sama Haechan, gue bahkan deketin dia,"
"Tapi emang gue pengen deket sama dia siapa tau cocok,,"
"Dia emang menarik,"
"Tapi gue gak punya perasaan seperti loe yang bahkan mau ngelindungi dia" terang Lucas
"Ini sih fixs bro..."
"Loe jatu cinta sama doi"

"Lah? Sesimpel itu?"

"Iya! Loe pikir jatuh cinta macem rumus kimia yang ribet?!"
"Jadi? Mau gas gak nih?"

"Gas jangan?" Tanya mark

"GAS LAH...." jawab Lucas

DOKTER JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang