sePUluh

552 49 1
                                    

"Na! Yang bener ajah!"
"Ini malu - maluin gak sih?!" Untuk ke sekian kalinya Haechan bertanya pada sahabatnya itu,

"Aduh....,, ini satu - satunya cara buat tes!"
"Cepet ketok!"

Haechan menarik nafas dalam

Tok,

Tok,

Tok,

Oho... ketukan yang canggung,, bahkan Jaemin sampai menepuk jidatnya

Sheeerrtt...

Haechan membuka pintu ruangan kesehatan itu dengan menggeser nya,
Lalu dia melangkahkan kakinya masuk,
Melihat sosok tampan yang mendongak menatap nya dari balik meja kerja, dengan kacamata, laptop yang menyala didepannya, dan file di tanganya,
Pemandangan yang menegangkan hati,

Haechan menengok kedepan pintu dimana Jaemin berdiri mendukung,

"Em,, Dokter?" Haechan cangung

Sang dokter menutup file nya dan melepas kacamatanya,

'Wah... kenapa adegan lepas kacamata ajah jadi ganteng banget?' Batin Haechan melihat semua adegan di depanya, bak adegan slow motion

"Kenapa? kamu sakit? " ucap sang dokter sambil berdiri dan mendekat
"Pusing?" Dia bertanya lagi stelah tepat di depan Haechan

Sedangkan Haechan hanya menggeleng, membuat sang dokter mengerutkan keningnya,

"Terus?" Lanjutnya

Haechan nyodorin minuman kopi kaleng di tanganya,

"Buat saya?" Haechan mengangguk
"Terimakasih sebelumnya, tapi ada acara apa?"

"Ucapan terimakasih" dokter itu masih bingung
"Karena udah bantuin saya dua kali," jelasnya

"Ouh,, oke,, tapi sebenernya gak perlu, karena  itu memang tugas saya,," Haechan cuma ngangguk nunduk,
Dia deg - degan! Tanganya berkeringat, dia bahkan gak bisa banyak ngomong,

Dokter itu mengusak rambut bocah manis di depanya,
"Makasih ya Haechanie..." katanya

Haechan mendongak dan mendapati senyum tampan dengan lesung di pipi yang membuatnya semakin tampan, dan itu sukses membuat pikiran dan hati Haechan lemah,

'Haechanie?'

Gak kuat Ecan tu... dia mental yupi...

#

Setelah keluar dari hal yang melemahkan pikiran dan hati serta mental, (ruang kesehatan)

Jaemin dan Haechan berada di toilet,
Haechan membasuh mukanya,, sumpah dia malu setengah mati,
setelah melihat senyum sang dokter jangan tanya muka Haechan waktu itu, merah melebihi tomat!
Bahkan sang dokter bertanya, apa dia benar baik - baik saja karna muka nya yang memerah,

"Aagghh!!"
"Malu banget anjim..."
Haechan masih membasuh mukanya

"Gue rasa loe emang suka Pak Jung deh," ucapan Jaemin sukses membuat Haechan mengentikan basuhan-nya dan menoleh kearah sahabat yang berdiri bersandar didinding dekat wastafel

Merasa di tatap Jaemin melanjutkan
"Loe gak bisa ngomong apa - apa depan dia! Terus muka lu merah banget tadi!"
"Itu udah cukup menjawab menurut gue"

"Tunggu loe yakin?"
"Kita belom ke Mark loh?" Sela Haechan

"Iya, nanti kita lanjutin rencana kita,,"
"Kita baik kelas dulu" Jaemin menegakkan tubuhnya
"Ayok!"

#

"Kalian gak ke kantin lagi?" Felix bertanya pada Jaemin dan Haechan

"Kekantin, gue laper" jawab Haechan

DOKTER JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang