04

1.7K 143 2
                                    

Rupanya pernikahan yang Ali ucapkan bukanlah omong kosong belaka lihatlah rumah Ali sekarang sudah ada beberapa orang yang pastinya ada penghulu dan saksi-saksi, Gery sudah mempersiapkan segalanya walaupun pernikahannya sederhana tapi jangan salah pernikahan ini bukan hanya secara agama tapi juga secara hukum

Prilly pun tidak menolak setelah semalam Ali memberitahukan bahwa dia akan menikahi Prilly hari ini sore ini entah apa yang dipikirkan gadis itu sehingga tanpa penolakan sedikit pun Prilly langsung setuju Ali masih ingat bagaimana gadis itu semalam mau menikah dengannya

"Aku tidak keberatan dengan ajakan menikahmu? Tapi apa nanti kau akan tahan bersamaku?" Tanya Prilly dengan sombongnya

"Aku yakin kau yang tidak akan tahan hidup bersamaku, lihat saja nanti aku akan membuat hidupmu seperti dineraka"

"Oh ya? Aku mau lihat bagaimana rasanya hidup dineraka" tantang Prilly

"Kau" geram Ali

"Apa? Seharusnya kau itu berterima kasih karena aku dengan sudi menikahi orang yang sudah membunuh Ibuku" seru Prilly tanpa rasa takut

"Kau salah karena telah memperlihatkan keberanianmu padaku, akan aku pastikan keberanianmu akan hilang setelah menjadi istriku"

"Haha. Kau lucu sekali, lihatlah bahkan aku sama sekali tidak takut padamu dan tidak akan pernah takut padamu justru sebaliknya aku akan membuatmu bertekuk lutut padaku" Prilly berdiri dengan angkuhnya menatap Ali yang terlihat sangat kesal, kita lihat saja bagaimana permainan Prilly akan dimulai bahkan Ali sudah membukakan jalan baginya.

Ali dan Prilly sudah berada didepan penghulu tidak ada rasa bahagia atau pun rasa haru dihatinya kini hanya ada rasa benci dan juga dendam Prilly sengaja menyetujui pernikahan ini karena dengan ini dia akan dengan mudah mempermainkan perasaan Ali padanya dia akan membuat Ali mencintainya dan tidak bisa hidup tanpanya setelah itu dia akan mencampakkan Ali sehingga dengan perlahan pria itu akan kehilangan nyawanya dengan sendirinya itulah tekad Prilly

Sepertinya kebencian Prilly begitu sangat dalam sehingga dia tidak akan menyadari bagaimana nantinya.

Kata 'Sahh' terdengar setelah Ali melakukan Ijab Qabul semuanya tampak bahagia kecuali Ali, Prilly dan Sonya mereka tampak biasa saja

Setelah acara selesai, Ali maupun Prilly tidak saling bicara atau pun seperti pasangan lainnya Prilly tengah merencanakan sesuatu

Sesuatu yang mungkin akan dia sesali nantinya tapi dia sudah memikirkannya dengan matang

"Hey" panggil Prilly saat Ali ingin keluar dari kamarnya

"Apa? Aku punya nama"

"Aku tak sudi memanggil namamu"

"Kenapa kau memanggilku?"

"Kau tidak ingin malam pertama denganku?" Tanya Prilly menggoda

"Lucu sekali, anak yang aku bunuh Ibunya menyerahkan dirinya padaku?"

"Bukankah kita sudah menikah? Tak apa aku menawarkan diriku sendiri pada suamiku bukan?"

"Suami? Bahkan kau sendiri tidak ingin menyebut namaku"

"Mas Ali" panggil Prilly menggoda, Ali hanya acuh dan meninggalkan Prilly begitu saja

'Kita lihat bagaimana Iblis sepertimu akan bertekuk lutut padaku' batin Prilly yang melihat Ali seperti itu

**

"Kenapa kau kemari? Seharusnya kau menemani istri barumu dan menikmati malam pertama kalian" tanya Sonya

"Aku tidak sudi tidur dengannya"

"Kalau memang kamu tak sudi kenapa kamu nikahi?"

"Aku sudah mengatakan alasannya padamu"

"Ali" panggil Sonya kali ini wajahnya nampak serius menatap Ali

"Apa hubungan kita akan selamanya seperti ini?" Tanya Sonya sendu

"memangnya kau mau seperti apa hubungan kita?

"Nikahi aku" Ali terdiam, dia baru saja menikah dan sekarang wanita lain ingin di nikahinya

"Aku tidak bisa" jawaban Ali membuat Sonya merasa sangat sedih

"Kenapa tidak bisa?"

"Aku tidak mencintaimu"

"Kau juga tidak mencintai Prilly tapi kenapa aku yang selama ini ada untukmu tidak pernah kamu nikahi? Aku juga ingin seperti perempuan lain yang memiliki hubungan yang jelas bukan seperti ini" ucap Sonya menuntut haknya

"Dari awal kita sudah sepakat tidak ada ikatan diantara kita"

"Bagaimana jika aku hamil?" Tanya Sonya

"Apa kau lupa? Kau tidak akan bisa hamil karena rahimmu sudah tidak ada" Sonya terdiam, Ali meninggalkan Sonya sendirian

Benar kata Ali Sonya tidak akan pernah mempunyai anak karena sebuah kecelakaan telah merenggut rahimnya sekarang dia tidak sempurna tak terasa airmatanya mengalir dia bukan perempuan sempurna jadi untuk apa dia menginginkan sebuah pernikahan?

"Nona Sonya" Sonya melihat kearah pintu dan mendapati Gery disana

Perlahan Gery mendekati Sonya jujur saja sejak pertama kali melihat Sonya Gery jatuh hati padanya tapi dia tidak berani mengatakan perasaannya karena takut Ali akan murka dan menyakiti Sonya

"Kenapa aku tidak sempurna Ger?" Tanya Sonya dengan isak tangisnya

"Manusia memang tidak ada yang sempurna, Jadi Nona jangan bersedih lagi" Gery menghapus airmata Sonya repleks Sonya memeluk Gery dan menangis sejadi-jadinya

"Aku tidak akan pernah menjadi Ibu"

"Menjadi Ibu tidak semuanya harus melahirkan, Nona bisa mengadopsi anak yang kurang beruntung, lihatlah diluaran sana banyak anak jalanan yang di campakkan oleh orang tuanya"

"Mereka hidup sendirian tapi mereka tidak pernah menyerah, seharusnya kita yang memiliki semuanya memberikan mereka kasih sayang dan kita juga bisa memberikan mereka hak sebagai seorang anak." lanjut Gery

Sonya menghapus air matanya, dan tersenyum menatap Gery

"Kau benar Ger, banyak diluaran sana anak yang menginginkan keluarga yang lengkap suatu hari nanti aku akan menjadikan mereka anak-anakku"

Gery tersenyum, setidaknya dia bisa menghibur pujaan hatinya ketika tengah bersedih seperti sekarang.

Prilly menatap pantulan dirinya di cermin dia tersenyum seolah menertawakan dirinya sendiri lihatlah sekarang hidupnya tidak seceria dulu lagi bahkan sekarang Prilly merasa hidupnya telah berubah

Sekelebat bayangan masalalu melintas di pikiran Prilly dimana disaat Ayahnya masih hidup dia akan bermanja manja pada sang Ayah dan meminta dibelikan sesuatu

Ayahnya tidak pernah menolak apapun keinginannya hingga Ayahnya tiada dan Prilly merasa terpuruk saat itu datanglah Rose dalam kehidupannya Rose menjadikannya putrinya dan menyayanginya selayaknya Ibu kandung Prilly tahu Ibunya telah tiada sejak dia dilahirkan dia tidak tahu rasanya kasih sayang seorang Ibu dia hanya memiliki Ayah saja

Rose membawa kebahagiaan untuknya, Rose tidak pernah menuntut apapun padanya dia selalu memberikan apa yang Prilly inginkan sehingga Prilly melupakan kesedihannya karena kepergian sang Ayah

Dan sekarang Rose juga pergi meninggalkannya karena Iblis itu, Prilly berjanji Akan membalaskan setiap darah yang menetes dari tubuh Rose dengan penderitaan yang akan lebih menyakitkan untuk Ali

Sebelum semua itu tercapai dia akan terus bertahan dan mencoba tegar tidak ada lagi airmata tidak ada lagi kesedihan wajah Prilly hanya menampilkan sosok dingin dan tidak berperasaan.

"Aku sangat membencimu Monster" Gumam Prilly

AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang