20

1.8K 146 4
                                    

Baper-Baperlah kadinyah..

Bacanya tong sabari senyam senyum nya..😆😆











Saat itu Rose sudah tahu akan rencana Ali yang akan merebut Prilly darinya dia membiarkan penjagaan di sekitarnya melonggar agar Ali dapat dengan mudah menangkapnya dan juga Prilly, bukan tanpa alasan dia membiarkan itu semua karena sampai saat ini Rose tidak tahu dimana harta Prilly berada mungkin dengan membiarkan Prilly berada bersama Ali dia pasti akan tahu dimana harta itu berada dia sudah mempersiapkan semuanya waktu itu dia sudah memakai baju pelindung anti peluru di tubuhnya tak lama anak buah Ali datang dan menyeretnya bersama Prilly, sudah dia duga Ali pasti akan menembaknya dia sengaja pura-pura tiada dan soal darah itu gampang baginya dan saat anak buah Ali membawanya kesebuah ruangan untuk di makamkan Rose bangun dan menyimpan mayat seseorang disana setelah itu Rose membakar ruangan tersebut agar aksinya tidak diketahui dia sengaja membuat aliran listrik seperti korsleting dengan itu tidak ada yang curiga saat dia akan kembali kepada Zeyn yang telah lama dia tinggal pergi, hanya Zeyn lah sekarang tempatnya untuk bersembunyi dan memantau Prilly dia juga memanfaatkan kebencian Zeyn terhadap Ali agar pemuda itu berpihak padanya selama mengurus Prilly Rose masih sempat menemui Zeyn dengan mengatakan jika dia akan bekerja keluar kota kepada Prilly begitupun kepada Zeyn dia juga mengatakan alasan yang sama, mereka berdua tidak curiga sama sekali akan rencana besar yang akan dilakukan Rose, sebentar lagi dia pasti akan mendapatkan apa yang dia inginkan.

***

Prilly menatap dua tiket di depannya matanya langsung berbinar melihat tiket tersebut tidak menyangka jika pria di depannya ternyata sangat romantis

"Setelah pernikahan Sonya dan Gery besok kita berempat akan pergi."

"Ber-empat?" Prilly membeo

"Ya, aku, kau, Gery dan Sonya mereka juga membutuhkan bulan madu karena pasti Gery tidak akan mempunyai waktu untuk berbulan madu selama dia bekerja."

"Kau kan bisa memberikan dia cuti tapi tidak ikut bulan madu bersama kita"

"Sudah jangan banyak protes ikuti saja apa kataku"

"Ishh. Dasar tidak peka"

"Aku tahu kau ingin kita berbulan madu tanpa mereka kau tidak ingin di ganggu bukan? Tenang saja mereka menginap di penginapan yang berbeda jadi kita tidak bersama lagi pula mereka juga menginginkan waktu berduaan jadi mereka tidak ada waktu mengganggu kita" Prilly memerah menahan malu, Ali selalu saja tahu apa yang di inginkannya tapi jika dipikirkan perkataan Ali ada benarnya mana mungkin Sonya dan Gery mengganggu mereka berdua sedangkan mereka juga membutuhkan waktu lebih banyak untuk berduaan mereka kan pacaran tidak lama, bahkan Prilly dan Ali saja tidak berpacaran langsung menikah itupun karena paksaan.

Mengingat dirinya dulu yang begitu sangat membenci Ali sekarang dia malah begitu mencintai Ali dan itu kurang dari dua bulan rasanya dia ingin menertawakan dirinya sendiri karena membiarkan hatinya dimiliki oleh iblis tampan seperti Ali tapi mungkin ini rencana Tuhan yang mempersatukan mereka seperti ini dan mungkin juga Tuhan mengirimkan Ali untuk membahagiakannya, dan sekarang hatinya sudah memilih Ali tidak ada lagi ruang disana untuk siapapun kecuali Ali.

"Cepat bereskan barang bawaanmu kita akan pergi setelah akad selesai tidak ada pesta."

"Kau serius?"

"Aku lebih daripada serius, kau itu ternyata cerewet cepat bereskan saja pakaianmu." Apa katanya tadi cerewet? Lihat saja kalau aku diamkan dia pasti akan tahu rasa

Prilly mengambil dua koper besar dan memasukkan barang-barangnya dan juga barang-barang suaminya, setelah semuanya selesai Prilly bergegas tidur tanpa menunggu Ali selesai mandi lihat saja dia akan membuat pelajaran untuk Ali siapa suruh mengatainya cerewet walau kenyataannya memang dia itu cerewet.

AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang