08

1.7K 137 3
                                    

Prilly menatap dua sejoli dihadapannya, sedari tadi dia sudah sampai dan duduk dihadapan pasangan tersebut tapi keduanya seakan tidak menganggap Prilly ada

"Bisakah kalian tidak bermesraan didepanku? Itu sungguh membuatku mual" keduanya menatap Prilly yang tengah mengoceh

"Maafkan kami Prilly, kau tahu kan kami baru saja menjalin hubungan?"

"Ya, aku mengerti tapi bisakah kalian jelaskan apa maksud kalian menyuruhku menemui kalian disini? Kita satu rumah" Seru Prilly menatap Gery dan Sonya jengah

"Ini tidak bisa di bicarakan dirumah" Gery menyahuti

"Ini tentang hubunganku dan juga Gery"

"Maksudmu?"

"Kau tahukan bagaimana Ali? Dia tidak akan melepaskanku begitu saja" Ujar Sonya

"Meski tuan sudah tahu aku mencintai Sonya tapi dia tidak pernah memberikanku izin untuk menikahinya"

"Apa? Jadi Ali sudah tahu" pekik Prilly kaget, Gery hanya mengangguk

"Benar-benar keterlaluan dia, lihat saja setelah ini aku akan menghajarnya" sungut Prilly

"Aku tahu sebenarnya tuan Ali sangat menyayangiku tapi jika aku menyinggungnya aku takut dia murka dan mencelakai Sonya karena itulah aku selalu diam dan memendam rasaku"

Prilly merasa kedua sejoli ini sangat tidak beruntung karena berada disituasi sekarang, tapi Prilly berjanji dia tidak akan membiarkan ini terus berlangsung dia harus melakukan sesuatu

Sesuatu yang akan membuat Ali berubah menjadi Pria yang penyayang dan tidak dipenuhi dendam, tapi Prilly melupakan sesuatu bukankah dia sangat membenci Ali karena telah membunuh Rose? Seakan tersadar sikapnya kini tidak seperti sewaktu pertama kali bersama Ali, ada apa dengannya? Apa dengan begitu mudahnya dia melupakan siapa Ali sebenarnya? Rasa sesak kembali Prilly rasakan dendam dan emosi kini menjadi satu

Meski harus memanfaatkan hubungan Sonya dan Gery Prilly akan melakukannya membuat Ali jatuh dari luar dan dalam

"Aku akan membantu kalian agar terlepas dari Ali"

"Nona, tidak perlu membuat kami terlepas darinya karena pada dasarnya jika cinta saya tulus untuk Sonya maka tuan Ali akan membiarkan saya menikahi Sonya" jelas Gery, tentu saja dia tidak akan setuju untuk pergi dari kehidupan Ali

"Kau telah mengenalnya sejak lama Ger, apa dia pernah mengampuni orang yang mengkhianatinya?" Gery terdiam, benar Ali tidak akan melepaskan apa yang sudah menjadi miliknya begitu mudah

"Ikuti saja kataku dan juga rencanaku, aku akan menjamin keselamatan kalian berdua" dengan ini Ali akan merasa terpukul karena sahabatnya, orang kepercayaannya, mengkhianatinya.

Ali bersandar di tembok sebuah kafe sedari tadi telinganya mendengar percakapan ketiganya tidak ada ekpresi apapun diwajahnya semuanya tampak datar

"Tidak akan ada yang tahu kedepannya akan seperti apa, tapi jika kau memilih pilihanmu maka kau akan hancur" gumam Ali

Setelah itu Ali pergi kesuati tempat, tempat yang tidak pernah diketahui oleh siapapun selain dirinya dan juga temannya dulu

"Kau sudah sampai?" Tanya orang itu membelakangi Ali yang baru saja datang

"Kenapa kau menyuruhku kemari? Apa kau ingin menghabisiku disini?" Tanya Ali sinis

Orang itu membalikkan tubuhnya dan terlihatlah wajah tampannya meski tak setampan Ali

"Ada apa teman kau takut?"

"Takut? Dalam kamusku tidak ada kata takut Zeynandra Aditama"

Zeyn tersenyum miring, ingatannya kembali ke enam tahu yang lalu dimana dia harus kehilangan orang-orang yang dia sayangi

Zeyn menyusuri trotoar dengan sangat tergesa-gesa di tangannya dia menenteng martabak pesanan istrinya dia sangat bahagia buah cintanya dengan istrinya akan segera lahir kedunia sebentar lagi

Amanda, perempuan beruntung yang mampu menaklukan hati seorang Zeyn yang terkenal memiliki hati batu tidak tersentuh oleh siapapun

Waktu itu Amanda dan Zeyn bertemu di bangku kuliahan Amanda yang merupakan mahasiswi pindahan dari universitas diluar kota

Dia tidak pernah menyangka jika seorang Zeyn akan jatuh kepelukannya, dia tidak pernah mendekati pria itu justru pria itulah yang terus mengejar cinta Amanda sampai akhirnya keduanya memutuskan untuk menjalin kasih Zeyn sungguh bahagia dia berjanji akan menikahi gadisnya setelah dia lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang bagus

Impian itu terlaksana setelah menunggu lima tahun akhirnya Zeyn berhasil mendirikan sebuah perusahaan dengan kerja kerasnya sendiri dan akhirnya dia segera menikahi sang pujaan hati

Bukan itu saja tepat setahun pernikahan mereka, Amanda memberikannya kebahagiaan yang luar biasa, dia akan menjadi Ayah

Kehidupan keluarga mereka sangat bahagia tidak pernah ada pertengkaran yang ada hanya rasa kebahagiaan apalagi sekarang Istrinya mengandung buah hati mereka

Bulan demi bulan mereka lewati akhirnya kandungan Amanda tepat 8 bulan 2minggu yang artinya anak mereka akan segera lahir

Tapi kebahagiaan itu sirna hanya dalam satu hari dimana disaat dia melihat istrinya terkulai penuh luka dipangkuan temannya sendiri, Alianka Alaska

Martabak yang ada di tangannya terjatuh melihat Amanda yang tergeletak dijalan bersimbah darah, Ali memangku kepala Amanda dan menyandarkannya di dadanya

Zeyn tidak mengerti apa yang terjadi tapi satu hal yang Zeyn ketahui Ali telah membunuh istrinya

Zeyn marah dan menghajar Ali dengan brutal tapi pria itu mengatakan bukan dia yang membunuh Amanda tapi Amanda sengaja di tabrak

Zeyn tidak percaya karena dia tidak melihat ada kendaraan yang lewat disana, dengan penuh kesedihan Zeyn membawa istrinya kerumah sakit

Amanda sempat koma selama tiga hari setelah itu dia dinyatakan meninggal dan anak mereka juga ikut meninggal

Zeyn merasa dunianya hancur seketika, dia tidak percaya Amanda meninggalkannya begitu cepat bahkan bayi yang belum dia lihat turut menjadi korban

Zeyn merasa sangat murka saat seseorang bersaksi jika memang benar Ali lah yang telah membunuh istrinya

Disanalah dia bersumpah akan menghancurkan Alianka Alaska bagaimanapun caranya.


"Lihat saja bagaimana aku akan menghancurkanmu" ancam Zeyn, persahabatan yang dulu terjalin kini hanya menyisakkan dendam

"Aku akan menunggu, tapi satu hal yang harus kau tahu, tidak selamanya apa yang kita lihat dan dengar itu kebenarannya" setelah mengatakan itu Ali langsung pergi dari hadapan pria itu

"Jangan pernah percaya akan perkataannya ingatlah bagaimana penderitaan yang telah dia berikan padamu dan juga keluargamu" bisik seseorang setelah Ali benar benar telah menghilang dari hadapannya

"Aku mengerti, Ibu.."


AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang