26

1.4K 129 3
                                    

Hari-hari berlalu, tanpa serasa sudah satu minggu berlalu Ali dan Prilly sedang membereskan barang-barang mereka karena hari ini rencananya mereka akan pulang, memang bulan madunya sedikit terganggu akan kehadiran kuntilanak bernama Zia dia selalu mengganggu kebersamaannya dengan Ali meskipun suaminya itu selalu menghindar dan menolak mentah-mentah kehadiran Zia diantara mereka.

Prilly memasukkan baju-bajunya Ali kedalam koper, seminggu terus bersama Ali membuat rasa cintanya kepada suaminya bertambah hari demi hari, Prilly tersenyum melihat foto kebersamaan dengan Ali selama tujuh hari ini terlihat tidak ada raut tertekan di wajahnya saat bersama Ali yang ada wajahnya terlihat bahagia dan seperti tiada beban.

"Liatin apa?" Tanya Ali

"Liat nih, kamu lucu banget deh di foto ini" Prilly menunjukkan foto Ali yang tengah berpose jelek tapi menurutnya Ali terlihat tampan di foto itu.

"Lucu gimana? Ini aku jelek banget"

"Kamu mau gaya gimanapun tetep ganteng kok, sayang"

"Gak usah muji aku tahu dalam hati kamu pasti ngata-ngatain aku" keluh Ali

"Ih sumpah deh, aku jujur dari hari aku yang paling dalam kalau kamu itu suami tampan aku" Prilly mengelus pipi suaminya

"Bohong"

"Enggak" Prilly mencium pipi suaminya membuat Ali terdiam karena ini kali pertamanya Prilly mencium dirinya

"Mau lagi dong"

"Apanya mau lagi?"

"Cium" Ali menyodorkan pipi kanannya yang belum di cium Prilly

"Kan udah"

"Yang ini belum" Prilly menunjuk pipi kanannya dan mengedipkan matanya berkali-kali.

"Enggak ah" Prilly meninggalkan Ali masuk kedalam kamar mandi dia cekikikan sendiri melihat ekspresi suaminya yang terlihat sangat menggemaskan.

"Sayangg" panggil Ali dari luar kamar mandi tapi Prilly tak menghiraukan teriakan suaminya dan menyalakan shower

Ali menghela nafasnya dan tersenyum setidaknya hubungannya dengan Prilly kini sudah semakin membaik

Tok.. tok.. tok..

Terdengar suara pintu di ketuk Ali melihat kedepan dan meninggalkan istrinya yang masih mandi, Ali membukakan pintu dan melihat Sonya serta Gery yang sudah siap untuk pergi

Selama satu minggu ini mereka tidak saling bertemu karena jarak penginapan mereka berjauhan paling mereka melakukan video call sekali-kali.

"Hey Li Prilly kemana?" Sapa Sonya yang terlihat lebih bahagia terlihat dari sorot wajahnya yang berseri-seri.

"Dia lagi mandi biasa bangun kesiangan untung penerbangannya beberapa jam lagi" Sonya mengangguk ketiganya masuk kedalam rumah

"Bagaimana selama seminggu ini tuan apa semuanya aman?" Tanya Gery saat mereka sudah duduk di sofa ruang keluarga

"Semuanya Aman" jawab Ali

"Syukurlah" terlihat wajah kelegaan di wajah Gery

"Memang ada masalah apa?"

"Begini tuan, saat kita baru tiga hari disini ada seseorang yang memecahkan jendela kamar kami dan kami menemukan ini" Gery menyodorkan sebuah kertas yang seperti diremas-remas

Ali mengambil kertas itu dan membacanya 'Menyerah kalah atau menang mati' Ali meremas kertas itu dan membuangnya sembarangan Ali tahu siapa yang memberikan pesan itu untung saja semua musuhnya tidak tahu dimana dia menginap

AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang