39

1.3K 121 8
                                    

Usianya sepuluh tahun saat ditinggalkan Ayahnya, dia tidak tahu kemana dia akan pergi hingga sosok ibu yang tidak pernah dia dapatkan datang membawanya.

Hari-harinya di penuhi dengan kebahagiaan, sang ibu angkat memberikannya begitu banyak cinta dan juga kasih sayang.

Tidak tahu jika di balik itu semua ada harga yang harus dia bayar, pikirannya masih terlalu kecil saat itu.

Yang dia tahu, ibu angkatnya begitu sangat mencintainya hingga tidak pernah membiarkannya terluka.

Prilly kecil merasakan sosok ibu kandung dalam diri ibu angkatnya, tidak pernah sedikitpun dia membentaknya di saat Prilly melakukan kesalahan.

Dia hanya akan tersenyum dan mengatakan dengan suara lembutnya jika yang dia lakukan salah, Prilly sangat menyayangi wanita itu.

Saat memasuki masa SMP Prilly selalu di bully karena tidak mempunyai Ayah, tapi disana Rose Ibu angkatnya membelanya bahkan sampai memindahkan sekolah Prilly ke tempat yang jauh lebih baik.

Segala kasih sayang yang di berikan Rose seakan semuanya adalah hal yang biasa di lakukan seorang ibu, lalu apakah sekarang wanita yang sudah dia anggap ibu kandungnya tega menyakitinya?

Prilly mengerjapkan matanya, mengingat memory kebersamaannya dengan Rose.

Prilly menatap wanita yang sudah membesarkannya, tersirat rasa kekecewaan yang mendalam di sana.

Haruskah dia percaya jika wanita di depannya ini begitu kejam? Sayangnya, dia harus percaya pada kenyataan ini.

"Apa kabar?" Tanya Rose

"Seperti yang kau lihat, kenapa? Kenapa kau melakukan semua ini Ibu?" Prilly tertawa, menertawakan dirinya sendiri.

"Ibu? Bahkan kau tidak pantas di sebut sebagai manusia." Kekeh Prilly.

Prilly memang hanya duduk tanpa di ikat seperti yang lainnya, sedangkan Azka tengah tertidur di pangkuan iblis ini.

"Sebetulnya aku berharap kau tidak berada di posisi ini, andai kau tidak tahu siapa ibu kandungmu sebenarnya."

"Apa maumu?"

"Kehancuran ibumu, dan kau alasan yang tepat atas kehancurannya."

"Kenapa harus aku?"

"Karena kau dan bayimu akan menjadi alasan terkuat untuk menghancurkan perasaan Linda dan juga Ali."

Prilly terkejut, tentang kehamilannya hanya Ali dan dirinya yang tahu.

"Kau terkejut bagaimana aku tahu tentang kehamilanmu?" Prilly terdiam.

"Karena aku yang sudah menukar hasil medismu, dan dokter mengatakan kau tidak bisa hamil bukan? Sayangnya, Ali mengetahui semua itu dan membawa hasil asli punyamu." Jelas Rose, Prilly menggelengkan kepalanya tak percaya sebegitu kejamnya Ibu yang selama ini merawatnya.

"Jadi, siapa yang harus aku lenyapkan terlebih dahulu? Ibu atau Bayi di dalam kandunganmu?"

"Kau seorang ibu bukan? Lalu kenapa seorang ibu mau menghabisi seorang anak yang bahkan belum terlahir kedunia?"

"Kau yang bilang kalau aku bukan seorang manusia, aku seorang Iblis."

"Aku yakin jauh di dalam hatimu masih ada rasa kasihan bukan? Tapi kau menutupi semuanya dengan rasa benci."

"Tidak ada yang perlu aku tunjukkan, semua rasa itu sudah lama mati."

Rose keluar dari kamar itu dan menguncinya, sebetulnya dia tidak ingin menyakiti anak yang dari kecil dia rawat dan besarkan.

AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang