07

1.8K 150 0
                                    

Tinggalkan jejak, jangan lupa Vote, komen dan Share.

Happy readings...





Sudah satu jam Prilly duduk berhadapan dengan Ali tapi pria itu tidak bicara sepatah katapun sejak tadi

"Ck. Kalau mau diem aja mendingan aku kekamar deh" Ali menghela nafasnya kasar dan menatap Prilly yang ada didepannya

"Kau tahu kesalahanmu itu?" Tanya Ali Prilly hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Kenapa kau keras kepala sudah aku katakan jangan pernah lari dariku atau kau akan menyesal lebih baik kau ikuti saja mauku"

"Lalu setelah aku mengikuti keinginanmu apa aku akan mendapatkan kebebasan?" Tanya Prilly

"Kebebasan? Kau ingin kebebasan? Akan aku beri kau kebebasan asal kau tidak mencoba lari dariku"

"Aku tidak mau mengikuti perkataanmu"

"Baiklah. Terserah padamu tapi jika kau mau kita bisa membuat kesepakatan" Prilly nampak berpikir bagaimana pun juga dia butuh kebebasan tidak mungkin seumur hidupnya dia menghabiskan dirumah terkutuk ini

"Kesepakatan apa?" Prilly memperhatikan Ali yang mengambil sebuah berkas dia menyodorkannya kehadapan Prilly yang langsung disambut dan dibaca oleh Prilly

Memang dalam kesepakatan itu menguntungkan dirinya, dia hanya perlu mengikuti semua perkataan Ali dan tidak melarikan diri darinya jika Prilly melanggar itu semua maka siap-siap saja Prilly terkurung seumur hidupnya disini, baiklah dia akan menerima ini dan dia akan mencari cara lain agar terlepas dari pernikah memuakkan ini

Prilly mengambil bolpoin di atas meja dan mendatangani berkas ditangannya lalu menyerahkannya pada Ali

"Aku setuju, jadi mulai besok aku akan keluar dan pulang kerumah sesukaku" Prilly bangkit dari duduknya dan pergi dari hadapan Ali

"Bagus. Dengan ini kau tidak akan bisa kemanapun" gumam Ali menatap berkas di genggamannya.

Sonya menghampiri Prilly dikamarnya dia melihat gadis itu baru saja keluar dari kamar mandi terlihat dari handuk yang melilit di kepalanya

"Prilly, apa Ali menghukummu?" Tanya Sonya

"Tidak"

"Baguslah, lain kali aku tidak akan tertipu lagi olehmu" Prilly hanya tertawa

"Ck. Kau itu sangat mudah tertipu sama seperti Gery kalian cocok jadi pasangan" ujar Prilly membuat Sonya terdiam

Prilly mendekati Sonya yang duduk diranjangnya dia menyentuh bahu gadis itu

"Bukalah hatimu untuk dia, aku tahu dia sangat mencintaimu" Prilly berujar lembut

"Apa itu artinya kau menginginkan Ali untuk dirimu sendiri?"

"Tidak bukan begitu maksudku, aku hanya ingin kau mendapatkan kebahagiaan yang seharusnya kau dapatkan apa kau mau selamanya menjadi budak nafsu Ali?" Sonya terdiam apa yang dikatakan Prilly ada benarnya tapi bisakah dia mencintai pria lain selain Ali?

"Coba saja dulu aku yakin kau pasti akan mendapatkan kebahagianmu darinya" kata Prilly seolah tahu isi hati Sonya

"Tapi bagaimana kalau Ali tahu? Aku takut dia marah"

"Jangan khawatirkan dia, aku yakin dia akan mengerti cinta kalian berdua"

"Baiklah aku akan mencoba membuka hatiku untuk Gery" Ujar Sonya sembari tersenyum, senyum yang begitu tulus.

AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang